Keesokan harinya, seluruh lab di buat panik saat mendapatkan kabar kalau basement baru di serang kemarin.
"Apa yang terjadi?" Tanya Alma berpura-pura bingung.
"Ga tau, katanya beberapa zombie di basement pada mati" Kata Ria bodo amat.
"Benarkah? Apa itu baru pertama kali terjadi?" Tanya Alma lagi.
"Ya, dan aku tidak terlalu perduli" Ria mengangkat kedua bahunya lalu memberikan sebuah tas pada Alma.
"Bukannya hari ini kau di ajak les oleh Denis?"Mata Alma membulat, dia baru ingat kalau hari ini ada les yang ditawari Denis kemarin.
"Oh ya aku lupa" Alma segera meraih tas itu, membawanya pergi menuju ruangan les yang sudah diberitahu oleh Denis kemarin.
🍀
.
.
.
🍀Di lantai 2A, Alma berlari cepat menyusuri setiap lorong sampai ke sebuah ruangan.
Drrk...
Tentu saja, Alma datang terlambat. Dia sudah melihat Denis yang sedang memberikan penjelasan dengan beberapa ilmuwan yang mendengarkan.
"Maafkan aku, aku terlambat" Alma cepat-cepat membungkuk, walau pinggangnya mulai terasa sakit karena kejadian malam tadi.
"Ya, tidak papa... Duduklah di tempat yang kosong" Suruh Denis tidak mempermasalahkannya.
"Iya" Alma bergegas berjalan menuju sebuah bangku, dekat dengan ilmuwan lain.
Matanya kini tidak sengaja menangkap jam, yang menandakan dia sudah telat 43 menit. Hampir 1 jam.
Alma mulai menepis semua itu, fokus mendengarkan apa yang saat ini sedang di sampaikan Denis.
Bak sekolah lagi, Alma mencatat beberapa peraturan. Walau dia begitu malas, harus melaksanakan metode pembelajaran lagi.
Dring!
Ponsel Denis berdering, dia segera pamit untuk mengangkat teleponnya sejenak.
Alma mulai berpangku dagu, merasa bete dengan ruangan kelas ini.
Dug!
Tiba-tiba ada seseorang yang menyikut lengan Alma, ia menoleh lalu mengerutkan alis saat melihat wajah perempuan didepannya.
Dia membuka masker lalu menampilkan sebuah senyuman.
"Eh? Lizzie" Mata Alma melebar masih ingat dengan Lizzie yang waktu itu sempat tersedak permen karet.
"Huh? Terima kasih, kalau kau tidak menyelamatkan ku waktu itu... Mungkin aku sudah mati sekarang" Ceplosnya disertai kekehan.
"Tidak masalah" Alma tersenyum.
"Kau sekarang sudah baik-baik aja kan?""Tenang saja, aku sudah baikkan" Lizzie menggerakkan tubuhnya sudah merasa pulih.
"Bohong, kau mengeluh sakit tenggorokan kemarin" Sela perempuan lain yang duduk di belakang Alma.
Alma menolehkan kepalanya, kembali dibuat kaget saat melihat Evelyn yang juga berada di sana.
"Kau disini juga?" Satu alis Alma terangkat.
"Ya, kami sudah lama disini. Kamu nya aja yang gak sadar" Ledek Evelyn.
"Ah! Maaf aku tidak sadar kalau ada kalian berdua disini" Kekeh Alma pelan.
"Oh ya Al--" Lizzie membungkam mulutnya saat hendak mengatakan sebuah nama.
"Th--- Thalia, apa kau tau?" Tanyanya disertai kegugupan."Kau bilang apa tadi?" Alma balik bertanya tidak menjawab perkataan Lizzie.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✔ [Revisi]
Misterio / Suspenso(Seri kedua : Kota Zombie) ✔ Ramalan perang dunia ke-tiga, aku pernah mendengarnya, aku pikir perang itu hanyalah perang besar pada umumnya. Tetapi, perang dunia ke-tiga kali ini ternyata lebih besar dari apa yang telah ku duga. Dan sebuah kenyataan...