Halooo, malem banget ya update-nya?
🦋🦋🦋
"Lho? Balik?" Mami mengerutkan dahi, menatap putranya yang tengah sarapan, dan baru saja menyampaikan kalau hari ini akan kembali pulang ke apartemen. "Si Dinar pulang, dia ikutan pulang juga, Pap." Mami mengadu pada suaminya yang terkekeh saja.
"Gak kamu anter, kemarin, Bas?" tanya Papi penasaran.
Bas menggeleng. "Dia tidak mau."
"Dinar itu perempuan punya prinsip." Mami tiba-tiba menyampaikan pendapatnya. "Gak kayak mantan istri kamu dulu, gampangan."
Iuh! Pagi-pagi dirujak, pakai cabe rawit sekilo pula.
"Kalau dia tipe menantu idaman Mami, kenapa Mami tidak menentukan tanggal pertemuan keluarga?" tanya Bas penasaran. "Mami lihat sendiri aku dan dia satu rumah."
"Ya gak lah. Ngapain? Dinar saja gak ada perasaan sama kamu."
Jleb banget rasanya. Tertampar fakta.
"Kalau dulu, kamu sama mantanmu itu tidur bareng. Kamu cuma pake kolor doang, sementara mantanmu dulu itu, cuma pakai baju kurang bahan. Yakin, gak ngapa-ngapain? Mami sih gak percaya, minimal kamu sudah pernah incip-incip meskipun belum jauh."
Lagi-lagi tertampar fakta.
"Ya Mami segera lamar saja, sebelum kalian makin kebablasan. Disuruh putus juga gak mau kan? Kamu masih menemui dia, di belakang Mami sama Papi. Kalau diingat lagi rasanya memalukan."
Ugh. Bas menghela napas panjang. Meskipun Mami tidak memarahinya secara membabi buta. Namun, sindiran kalem ini lumayan menohok. Perempuan memang tidak akan pernah melupakan sejarah. Peristiwa enam tahun lalu adalah peristiwa yang membuat Anita Gumelar merasa gagal mendidik anak lelakinya, yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidup.
Dididik dari lingkungan priyayi sejak kecil, membuatnya merasa terluka ketika melihat putra satu-satunya memiliki pergaulan setengah bebas.
"Sebenarnya Mami suka sama Dinar. Dia polos dan orisinil. Tidak gelap harta. Bertanggung jawab. Dia bahkan bilang sama Mami, kalau misal menikah denganmu pun, dia tidak ingin membebanimu dengan masalah ekonominya saat ini. Dimana lagi dapat wanita seperti itu Bas?"
Bas menunduk, menatap piringnya yang masih tersisa makanan. Seharusnya dia tidak memulai obrolan ini, sekarang dia terkena getahnya sendiri. Dirujak.
"Mami sangat ingin menjadikannya menantu. Bagi Mami, perempuan seperti itu yang layak jadi Ibu untuk anak-anakmu. Cucu-cucu Mami pasti akan dia didik dengan benar. Akan tetapi, Mami bertanya-tanya, apa kamu bisa membahagiakan dia? Dan apakah Mami termasuk egois, kalau memintanya jadi istrimu, sementara dia sendiri tidak mau?"
Anita Gumelar menatap putranya yang masih terdiam.
"Dia anak yatim, Bas. Tidak punya Ayah dan kakak laki-laki yang bisa melindunginya. Saat ini dia berdiri sendiri melindungi keluarganya. Mami gak mau menambah bebannya dengan memaksanya menjadi menantu Mami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemate
RomanceWarning : Adult romance. Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas, karena mau tidak mau, dia harus belajar menjadi seorang hotelier, dan me...