31. Kunjungan adik ipar.

29.4K 3.2K 216
                                    

Happy Ied Mubarak
Mohon maaf lahir dan batin yaaa.

Maaf baru bisa update nih. Dari H-1 Lebaran sudah sibuk ini itu, huhuhu.

Hari ini, aku double up sebagai wujud permintaan maaf juga THR yang telat.
Tap-tap bintang dan komennya yang banyak dulu dong buat aku, Bas dan Dinar.

Btw, masih pada mudik atau udah mau balik ke perantauan lagi? Hati2 dijalan saat balik yaa.

With love
Mbak Cha 💕

🍲🍲🍲
(anggaplah opor ayam)
Selamat membaca.

🥨🥨🥨

Grup Pecinta Janda.

Diki : Bas, lo masih marah?

Sudah dua hari berlalu sejak kejadian mengenaskan itu, tapi mood Bas masih buruk. Meskipun Diki sudah minta maaf dan mengganti semua biaya cleaning service, tetap saja Bas enggan menerima teleponnya, apalagi membalas pesannya.

Beni : Hayolo, Bas ngamuk tuh.

Diki : Gue udah ganti semua biaya cleaning-nya.

Andre : Bego! Ini bukan soal biaya cleaning, Bro. Lo ganggu pengantin baru.

Diki : Ya maaf 🥺 Tahu-tahu sudah di depan rumah dia.

Rendra : Lo bayangin gak sih? Itu Bas sudah siap tempur sama rudalnya, tinggal tembak saja, tiba-tiba lo datang. Buyar lah.

Diki : Ya sorry 🥺 gue harus nyembah nih? Bersimpuh di kaki Bas?

Andre : Ho oh. Bas kalau ngamuk, omongannya bertuah. Lo bisa tiba-tiba berubah jadi beruk.

Diki :Sialan Lo Ndre. Cakep-cakep gini jadi beruk.

Andre : Kalau dikutuk jadi 🗿 Nanti nyaingi Malin Kundang. Lo mau, jadi Wana wisata?

Beni : Wana Wisata Maling Kandang. Kandang Ayam apa kandang Sapi, Dik?

Diki : 🫵👊

Rendra : 😆🤣

Andre : Njir 😆🐣🐄

Bas yang sedang duduk di ruangannya, hanya bisa geleng-geleng kepala. Sebenarnya, dia sudah tidak marah. Hanya masih malas saja, menanggapi kejadian itu.

Gara-gara Diki yang teler dan muntah sembarangan, Bas baru bisa masuk kamar sekitar jam dua malam. Setelah urusan dengan bagian kebersihan selesai dan dia memaksa Diki bangun untuk minum degan ijo. Dinar sudah lelap, dan karena tubuhnya juga lelah, Bas pun dengan cepat ikut terlelap.

Dia memang jengkel dengan kedatangan Diki yang membuat huru-hara tengah malam. Namun, dia paham dengan yang dirasakan sahabatnya. Dulu, dia juga pernah seperti itux saat merasa terkhianati.

Akhirnya, dia pun mengetik jawaban.

Bas : Gue udah maafin lo. Tapi, sementara lo jangan ke rumah. Kalau butuh teman ngobrol, kita ngobrol di luar. Bini gue syok.

Baru selesai mengirim jawaban. Balasan dengan cepat masuk.

Diki : Baskoro 😭 akhirnya kau jawab kisanak.

Andre : Langit Bumi Bersaksi

Rendra : Derita kujalani.

Bas terbahak. Obrolan random dari orang-orang stress ya seperti ini. Sahabat-sahabatnya adalah orang dengan posisi krusial di pekerjaan masing-masing. Pekerjaan dengan resiko tinggi yang bisa menyebabkan pikiran tegang sehingga butuh pelampiasan dengan obrolan receh yang kadang nyambung kadang enggak.

Housemate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang