Saat sibuk-sibuknya di kantor, Xiao Zhan merasa kepalanya ingin pecah. Kantornya sedang ada masalah dengan klien. Banyak komplain yang masuk dalam sehari. Tentu saja membuatnya meledak-ledak. Sikapnya yang dingin sekarang semakin dingin dan menyeramkan. Bawahannya mulai ketar-ketir dengan bosnya.
"Hah" Zhan menghela nafasnya.
Rapat yang dia pimpin tadi berjalan alot. Dia harus berusaha sabar menengahi masalah. Mereka sangat menyebalkan berbicara dengan nada tinggi dan mengotot.
Tiba-tiba dia sangat ingin memeluk Yibo. Tapi mereka berbeda kantor. Cukup jauh jika mengendarai mobil. Namun sukurnya mereka satu arah ketika berangkat jadi gampang jika ingin berangkat bersama.
"Aku harus kesana." Zhan bertekad ke kantor Yibo.
💜💜
Sesampainya di kantor dia meminta jadwal suaminya pada resepsionis. Ujar si wanita cantik manajer mereka ada di ruangannya sekarang. Bisa menemuinya langsung. Ya, sebagai CEO Zhan masih memiliki tata krama, meskipun seorang bos tapi dia tahu tempat dimana harus sopan dan santun. Terlebih dia adalah istri Yibo jadi harus terlihat sopan. Tidak asal grusak grusuk.
Lift yang dinaiki sampai di lantai lima. Kantor Yibo. Dengan langkah anggun Zhan mulai mendekati ruangan Yibo. Sedikit membungkuk ketika dia disapa oleh pekerja disana. Memang mereka sudah kenal dengan CEO satu ini yang menikah dengan Yibo.
Tok
Tok
Tok
Zhan mengetuk pintu kaca. Bisa dilihat olehnya Yibo sedang berbincang dengan seseorang.
Cklek
Dan kedua matanya melihat Yibo sedang berusaha mendorong pria yang sedikit pendek darinya. Wajah dingin Xiao Zhan menggelap.
"Zhan Ge!" Pekik Yibo kaget.
"Oh. Lanjutkan."
"Zhan Ge! Tunggu."
Zhan bukannya keluar justru duduk di kursi milik Yibo. Lalu bersandar disana sambil menyaksikan Yibo yang gelapan.
"Tolong percaya padaku. Dia yang datang padaku." Yibo tampak frustasi. Tentu saja, semua yang dilihat Zhan bukan yang sebenarnya.
"Memangnya siapa yang tidak percaya?"
"Zhan Ge." Yibo bersimpuh di depan kaki Zhan. Dia benar-benar menangis disana. Hatinya kalut bagaimana menjelaskan pada Zhan Ge yang tampak marah padanya.
Di dekat mereka ada sosok pria manis. Sebut saja, Chen Long. Zhan bisa melihat dari kartu pengenalnya. Tatapan Zhan sangat mengintimidasi hingga si manis menunduk.
"Ah, kau sekretaris suamiku, kan?"
"Ya presdir." Jawab Long dengan gemetar.
"Sikapmu terlalu berani memeluk suamiku di kantor."
"Maaf."
"Ah, tidak perlu minta maaf. Lagi pula derajat kita berbeda. Aku istrinya dan kau hanya sekretarisnya. Aku tahu Yibo, aku kenal dia jauh sebelum dirimu jadi aku tahu dia hanya menyukai wanita bukan pria."
Makanya Zhan santai ketika tahu Yibo dipeluk pria lain. Karena Zhan tahu betul Yibo hanya tergoda dengan wanita. Baru ketika wanita mendekati Yibo. Zhan yang pasang badan menghalangi mereka.
"Jadi lanjutkan saja caramu menggodanya karena dia hanya akan kembali padaku." Zhan menangkup wajah Yibo lalu menciumnya di bibir.
Tentu saja membuat Chen Long meradang. Yibo tampak menikmati ciuman mereka di depannya. Itu membuatnya sakit hati. Jadi Chen Long keluar dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Little Whoreson S2
HumorBagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya Proses pdf