Pagi yang cerah secerah wajah seorang Wang Juan. Sangat jarang melihat wajah Juan yang tersenyum hangat mengganti wajah dinginnya dengan wajah berseri. Bahkan Xiao Zhan tidak pernah melihat senyum anaknya yang ini.
Pasti karena semalam, ya, Xiao Zhan yakin itu. Sejak bangun hingga sekarang mereka ada di ruang makan Xiao Zhan melihat Juan terus menampilkan senyumnya.
Mereka pria dewasa berempat ditemani bayi mungil cantik do meja makan dihadapkan dengan makanan lezat. Menu sarapan empat sehat lima sempurna. Ditemani susu untuk bayi sedangkan air putih untuk manusia-manusia dewasa ini.
Seperti biasa Zhan mengambilkan nasi dan lauk untuk Yibo sedangkan bayinya duduk di kursinya. Bayi itu terus menatap Yuan—mungkin heran karena baru melihat orang baru.
Yibo dan Xiao Zhan duduk berdampingan. Mereka berdua sibuk bercanda gurau dilihat oleh Lan Yuan. Pemandangan yang baru untuk Yuan. Dia tidak terkejut karena setiap pagi juga melihat bagaimana keluarganya. Ya, semuanya mulai tahu.
Lan Wang Ji dan istrinya yang cerewet.
Lan Yuan terus memandangi Yibo dan Zhan yang tampak bahagia. Sama seperti Daddy dan pria pendek itu. Sialan, Yuan mengalihkan pandangannya. Lama-lama matanya sakit melihat kemesraan dua orang ini.
Juan yang melihatnya mendekati Yuan dan berbisik, "Kau ingin juga ku suapi?"
Sraaak
Yuan tersentak berdiri dari duduknya. Jantungnya tidak sehat. Sepertinya dia akan pulang dan memeriksa jantungnya. Dia takut terkena serangan jantung. Yuan gelagapan ditatap heran oleh musuh ayahnya. Sebenarnya musuh perusahaan. Dan juga istrinya??.
Yuan tidak mau berlama-lama dengan Juan. Bisa bahaya karena bisa tertular. "T-terima kasih atas tumpangannya. Saya harus pulang. Tuan Wang, maaf menganggu waktu keluarganya." Yuan membungkuk dan langsung pergi tanpa mendengar jawaban si pemilik rumah.
Yibo saja bingung kenapa dengan anak itu. "Kenapa dia?" Monolog Yibo, toh dia tidak keberatan teman Juan datang. Dia tahu sebenarnya siapa Lan Yuan ini. Lalu dia menatap anaknya yang mencurigakan dengan tawa remehnya.
Jtak
Yibo menyenggol kaki Juan sedikit keras. "Uwe, Kau apakan anak itu?" Yibo bertanya penuh selidik. Pasti karena anaknya, remaja itu terbirit-birit. Ah sial, Yibo tidak melihat kelakuan anaknya. Kan bisa jadi bukti.
"Apa? Aku tidak melakukan apapun." Jawab Juan.
"Anak nakal ini!" Yibo hampir melempar anaknya dengan sumpit sebelum Zhan berkata, "Tolong sadar diri bagaimana kau dulu. Jangan langsung memarahi anakmu." Zhan menyuapi Cici dengan lembut tapi bibirnya penuh dengan sindiran.
Yibo merengut, aish. "Aiyo~ Gege-a. Itu sudah lama sekali Ge."
"Aku hamil besar dan kau malah bermain dengan wanita lain."
Bongkar! Bongkar! Bongkar semua aib Yibo di depan Juan. Semakin senang Juan—pikir Yibo. Ayah itu melirik anaknya yang tenang dengan sarapannya.
Juan pura-pura tuli saja karena dia memang sensitif dengan pembahasan mengenai nakalnya Yibo.
"Juan selesai." Anak itu meraih tasnya lalu bergegas pergi ke sekolah.
Yibo pun menghela nafas. Iya, dia ingat itu. Mana saat itu Xiao Zhan hamil Juan. Cemberut saja dia. Xiao Zhan masa bodoh dia senang Yibo ternistakan dengan kelakuannya.
💚♥️♥️
Ujian kelulusan akan dilaksanakan besok, Juan juga harus mulai registrasi masuk perguruan tinggi di China. Sasarannya jelas bisnis karena dia memiliki dua perusahaan sekarang. Hgrem, pesona sulung kayaraya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Little Whoreson S2
HumorBagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya Proses pdf