42

468 52 20
                                    

Lan Yuan memasuki rumah dengan bahagia. Salam sopan tetap diutamakan tapi dia sedikit berjalan cepat di depan. Sedangkan Juan di belakang membawa banyak barang. Yuan kan hamil, jadi semua barang dilimpahkan ke Juan. Anak itu tidak apa, hanya saja Yuan agak menyebalkan karena sengaja memanfaatkannya.

Yuan ke dapur mencari seseorang. Ketika ketemu orangnya, Yuan memberi salam kemudian berbincang. Sedangkan Juan dia ambruk ke sofa. Lelah batin dan raganya hilang setelah bertemu sofa empuk kesayangannya.

"Wah, ada yang mau membuat pesta?"

Juan mendecih, dia lupa jika sedang ada di rumah orang tuanya. Jelas akan ada Yibo yang selalu mengomentarinya. Tidak akan pernah berubah.

"Yuan yang akan berpesta dengan dirinya sendiri."

Yibo tergelak disana. Senang sekali melihat   anaknya ini tersiksa. Siapa suruh menghamili anak orang di usia remaja. Yang seharusnya bersenang-senang tapi ini harus bekerja dan mengurus istri. Tapi dia dulu juga begitu.

"Jangan tertawa. Ayah juga sudah pernah mengalaminya."

"Oh tentu. Itu sangat membahagiakan. Hahaha." Sindir Yibo.

"We! Daripada kau tertawa saja lebih baik urusi ikanmu dan Cici."

Wang Yibo malu setelah ditegur istrinya. Astaga, istrinya ini selalu saja merusak momen menyenangkan Yibo yaitu mengusili Juan. "Ya, Zhan Ge sayang."

"Jijik!" Teriak Zhan dari dapur.

Nah, sekarang Juan berbalik menatap ayahnya dengan tidur miring di sofa. Kemudian mengejek sang ayah. "Nah, ayahku yang tampan. Tuan putri sudah menurunkan titahnya. Mohon segera dilaksanakan."

"Anak kurang ajar."

"Terima kasih paduka raja atas pujiannya."

"Aku tidak memujimu." Yibo mendengus tapi badannya masih bergerak ke aquarium.

"Juan!!! Bawa barangku ke kamar ya!!?"

Hah Juan menyembunyikan kepalanya di bantal dan sofa. Yuan membuatnya kesal sekarang.

"Nanti!"

"Wang Juan! Sekarang!"

"Aish!!! IYA!" Kesal Juan.

Ok, Yibo tersenyum menyindir di depan aquarium. Sebenarnya dari tadi dia hanya mengobok-obok aquarium tanpa membersihkan. Dia maunya nanti saja. Orang masih sore.

Juan ingin sekali menguliti ayahnya jika itu tidak berdosa. Terlihat sekali ayahnya ini senang jika anaknya menderita.

💚💚💙💚💚

Makam malam di apartemen Wang. Yuan lahap mengunyah makanannya yang dihidangkan ibu mertuanya. Tadi sore dia membantu sang mertua memasak. Dia ingin juga belajar memasak. Karena dia masih memiliki hati untuk melihat Juan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah.

"Yuan, jika habis ambil lagi ya. Kuahnya masih banyak."

"Iya. Ibu. Terima kasih."

"Syukurlah kau sudah tidak mual. Jadi bisa makan empat sehat lima sempurna."

"Ibu seperti dokter." Celetuk Yuan.

"Bagaimana kuliahmu?"

Yuan menghentikan makannya. Tidak sopan makan dengan berbicara. "Em. Baik. Hanya saja sekarang sulit menyembunyikan perutku. Sedikit takut jika ada yang tahu."

Zhan tersenyum tipis, tangan kanannya terulur mengusap bahu menantunya. "Tidak apa-apa. Ada Juan yang melindungimu."

"Fakultas Juan jauh dari Fakultasku, bu. Aku takut. Hehehe." Mental Yuan akhir-akhir ini menurun. Ada gosip tentang pasangan Gay yang terbuli di kampus mereka. Jadi wajar Yuan khawatir.

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang