37

512 64 16
                                    

Keadaan di kediaman Lan tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti biasa. Lan Wangji juga masih dengan wajahnya yang dingin. Yuan hanya merasakan sedikit perbedaan yaitu ayahnya yang banyak bicara sekarang. Semenjak dia pulang dari rumah sakit ayahnya tidak berhenti mengoceh tentang vitamin. Namun ketika dia bertanya ada apa dengannya jawabannya hanya diam. Itu membuat Yuan kesal.

"Mom, ada apa dengan Daddy?" Tanya Yuan ketika di dapur. Dia melihat ibunya masak jadi ikut ingin masak.

"Memangnya kenapa?" Tanya Weiying penasaran.

"Dia menyebalkan. Dia terus memaksaku makan nasi."

"Memang kau harus banyak makan nasi."

"Mual. Aku ingin bubur ketan." Yuan usil mencuil wortel di meja. Bibirnya maju lebih panjang.

"Nanti Mommy buatkan. Sekarang kau duduk saja."

"Benar,kan? Bahkan sekarang Mommy memintaku duduk. Aku hanya ingin melihat mommy masak." Yuan menggerutu kesal.

Weiying membuang nafas dalam-dalam. Harus sabar, harus sabar. Yuan sedang dalam hormon yang tidak stabil. Sebisa mungkin Weiying tidak menyinggung perasaan remaja itu.

"Sudahlah. Duduk saja." Weiying menyuruhnya duduk di mejanya. Sedangkan dia berada di dapur melanjutkan kegiatan.

♥️♥️💚

Wang Yibo dan Wang Juan berdiri di balkon apartemen mereka. Dua manusia itu menghadap ke gedung pencakar langit. Belum ada yang mengawali percakapan mereka sejak sepuluh menit yang lalu. Itu karena keadaan yang canggung. Semalam Wang Yibo memukul anaknya sendiri karena keteledorannya. Tapi disisi lain dia ingat jika itu juga kesalahannya. Mungkin itu karma baginya.

"Kau harus siap dengan respon Lan Yuan nanti."

"Hn." Jawab Juan lemah. Sedikit membuang nafasnya, dia sendiri ingin menemui Lan Yuan tapi takut jika Yuan terkejut.

"Tck tck tck." Yibo berdecak heran. "Kenapa kau ikut jadi bajingan." Yibo tahu pergaulan sekarang sangat bebas. Jadi dia maklum dengan itu meskipun salah. Toh dia juga seperti itu dulu.

"Setidaknya aku hanya pernah masuk di lubang yang sama." Jawab Juan dengan lirikan.

"Sialan." Umpat Yibo. Kemudian dia teringat akan pertanyaannya semalam. "Tapi kapan kau melakukannya?"

"Dimana?" Tanya Juan lalu menatap ayahnya yang juga bingung.

Jadi ini pertanyaan yang bagaimana? Yibo jadi bingung dengan arah pikiran Juan. Juan juga bingung kapan?

"Kau melakukan itu dengan Yuan kapan, Wang Juan?" Tanya Yibo lagi lebih jelas.

Juan memikirkannya, "Ketika di Shanghai." Jawab Juan.

Yibo paham, dia ingat anaknya merengek meminta tiket untuk ke Shanghai. Jadi waktu itu mereka berhubungan badan. Masuk akal. Tapi Juan segera menjawab.

"Satu bulan lalu, satu minggu lalu, kemarin..."

"Kurang ajar!!" Yibo memuku kepala anaknya. "Jadi selama aku dan Xiao Zhan pergi kau bermain dengannya? Ha?" Pekik Yibo.

Astaga, Yibo frustasi sekarang. Sifat mesumnya menurun ke Juan. Sedangkan Juan hanya mengusap kepalanya yang sakit.

"Kau juga melakukannya dengan Peixin jangan-jangan." Sarkas Yibo.

Seketika raut wajah Juan berubah datar. "Aku hanya melakukannya dengan Yuan."

Yibo mengurut ujung hidungnya. Tiba-tiba penyakit migrennya kambuh. Lebih baik dia meninggalkan Juan di balkon sendiri. Sedangkan dia mencari Zhan saja untuk menjernihkan pikirannya.

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang