7

855 96 16
                                    

Keluarga cemara itu sedang menikmati makan siang mereka. Juan lahap sekali menyantabnya. Sang ibu sedikit melirik anaknya. Ada hal yang ingin dia katakan. Penasaran bagaimana reaksi anaknya jika tahu dia akan menjadi kakak nanti.

"Juan."

"Hn." Sahut Juan ketika makan. Dia terlalu fokus sehingga tidak menatap ke ibunya. Ngomong-ngomong, suara Juan terdengar lebih dalam tandanya remaja itu semakin besar.

"Menurut Juan, memiliki adik itu bagaimana?" Tanya Zhan, berntanya dengan hati-hati.

"Bagus. Tidak buruk." Jawab Juan

"Juan jika memilih, menyukai perempuan atau laki-laki?"

"Perempuan."

"Kenapa?"

"Kalau laki-laki rumah akan penuh orang baku hantam."

Ah ya benar juga. Oknum yang sering bertengkar adalah Yibo dan Juan. Dua singa dengan kemauannya sendiri-sendiri.  Tapi kadang satu hati. Mereka tidak sekali dua kali terlibat adu mulut. Tapi kadang saling menyembunyikan masalah bersama.

"Maksudmu?" Tanya Yibo agak tersinggung.

"Tidak ada." Juan melirik ayahnya lalu kembali makan.

Zhan meringis mengingat bagaimana kedua orang ini kadang akur kadang adu mulut.

"Ge, aku sepertinya harus kembali ke kantor. Ada rapat jam 3 sore." Wang Yibo teringat jika ada kerjaan menumpuk. Dia akhirnya menyelesaikan makan siangnya dan bergegas merapikan jas. Lalu tidak lupa mengecup pipi sang istri dan mengusap rambut anaknya. Sementara yang diusap kepalanya hanya diam.

"Jaga ibu di rumah."

"Ya." Jawab Juan.

Xiao Zhan mendekati anaknya, menggeser sedikit kursinya. "Juan. Apa kau ingin adik?"

Uhuk!

Juan terkejut karena pertanyaan ibunya. Dadanya sesak karena tersedak. Sedangkan Zhan meringis sambil menyerahkan segelas air putih.

"Kenapa ibu tiba-tiba bertanya tentang itu?" Kedua alis Juan bertaut.

Seketika bibir Zhan mengerucut. Ini gawat karena sebentar lagi ibunya pasti menangis. Juan membenci ibunya menangis.

"Juan. Maafkan ibu ya. Sepertinya kau akan memiliki adik." Kedua tangan Xiao Zhan mengepal jadi satu diatas meja. Dia menunduk sedih. Anaknya pasti tidak menginginkan adik.

"Ha?!" Sedangkan Juan terkejut. Dia sebesar ini masih bisa memiliki adik. Kenapa tidak dari dulu saja?

"Sungguh? Ini bukan kejutan ulang tahunkan? Karena ulang tahunku masih lama." Kata Juan.

"J-juan."

"Tidak apa. Aku tidak masalah memiliki adik." Juan menepuk tangan ibunya. Sejujurnya agak terkejut tapi ya sudah toh dua juga tidak masalah. "Juan juga senang jika ibu senang."

"Juan..." Bibir Zhan mencebik. Dia menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca.

Baiklah, ini dia Juan sudah bersiap dengan tangisan. Pantas ayahnya sangat ketat memerhatikan ibunya. Ternyata hamil.

"Ibu jangan menangis karena nanti Juan bisa terkena amukan ayah." Juan merinding merasakan aura dingin dari Yibo.

Xiao Zhan mulai bisa tersenyum lagi. Dia dengan semangat menuangkan nasi dan lauk ke dalam mangkuk anaknya. Juan? Anak itu meringis melihat mangkuknya penuh padahal dia hampir kenyang.

"Nah. Habiskan."

"Ak-aku sudah kenyang. Bu."

Juan segera makan ketika Zhan terlihat kecewa. "Oh okok. Juan makan."

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang