30

556 65 5
                                    

Awalnya Yuan ingin pulang sekolah, tapi anak itu langsung ditarik ke mobil lain oleh oknum mesum-read: Wang Juan. Ujian kelulusan sudah dilaksanakan. Jadi mereka bebas sekarang tidak bersekolah. Hanya saja masih menunggu hasil kelulusan. Tanggal wisuda akan diumumkan besok. Rumor mengatakan sekitaran bulan agustus mendatang.

Sudah seminggu ini Yuan berusaha menjauhi Juan lagi karena dia tidak mau terjerumus ke dalam dunia gelap tapi ada pelanginya ini. Ayolah, Yuan itu menyukai wanita. Dia masih normal dan waras memilih antara pisang atau pepaya. Pacarnya saja wanita semua dan cantik. Dulu sebelum negara Wen menyerang. Bercanda.

Tapi yang namanya Wang Juan, keras kepalanya si ibu menurun padanya. Jadi Yuan tetap digeret ke mobilnya.

"Kemana kau akan membawaku? Aku mau pulang." Yuan ingin keluar mobil jemputan Juan.

Si empu melihat musuhnya keluar mobil pun menyeretnya agar masuk ke dalam mobil lagi.

"We!! Lepaskan!"

"Diam." Ujar Juan dingin.

Sekarang Yuan diam didekapan Juan. Posisi dimana dia berada di samping Juan menerima dekapan dari belakangnya.

Ok, jantungnya mulai tidak aman. Susah payah dia menghindari Juan malah tertangkap ketika akan pulang. Ini pertemuan terakhir mereka sebelum nanti wisuda.

Mobil mewah itu melaju ke apartemen Juan. Sopir pribadi keluarga Wang itu yang mengemudi. Pria itu sudah tahu bagaimana bentukan keluarga cemara Wang Yibo jadi tidak heran ketika Juan membawa 'teman' prianya-read: mantan musuh, pacar to be soon.

Mobil berhenti di depan loby. Juan langsung membawa Yuan ke dalam.

"Juan! Lepas." Yuan menarik tubuhnya agar terlepas dari genggaman keras ini. Namun oknum berwajah dingin itu tetap tidak bergeming.

Aneh, Wang Juan sebelumnya tidak terlihat sedingin ini. Yuan ingat tatapan benci dan marah itu ketika Peixin merundung Juan dengan memberi pukulan.

Sampai di apartemen Juan melempar Yuan ke kasurnya. Yuan ingin kabur tapi langsung didorong oleh Juan diatasnya. Yuan kembali terlentang di kasur dengan Juan mengukungnya.

"Kau gila! Apa yang kau lakukan?" Raut wajah panik Lan Yuan mulai tidak terkontrol.

Marah, jijik dengan situasi seperti ini. Juan melakukannya seperti marah.

"Kenapa kau menghindariku?" Kata Juan lebih dingin.

"Memangnya siapa yang berdekatan denganmu?"

Baiklah, ya, mereka selama ini hanya seperti kucing dan anjing yang ketika bertemu akan bertengkar. Tidak ada hal istimewa seperti kata 'teman.' Juan memejamkan matanya marah. Lalu menatap Yuan lekat.

Selama seminggu tidak melihat Yuan membuatnya gelisah. Hatinya meronta dan marah ketika Yuan terlihat tidak menyukainya. Ini lebih menyakitkan dibanding Peixin yang memiliki pacar.

"Kalau begitu ayo pacaran." Ujar Juan tiba-tiba.

Entah ini candaan atau sungguh-sungguh Yuan tidak tahu jadi dia menonjok bibir Juan hingga berdarah. "Gila! Kau pikir aku mau ha?" Yuan ingin menangis saja.

"Tsundere." Juan gemas sekali dengan anak ini.

Tidak butuh persetujuan Juan melahap bibir tebal itu dengan lembut. Membalutnya dengan bibir miliknya. Terasa lembut dan kenyal di mulutnya. Juan memberinya gigitan sedikit agar lebih nikmat.

Yuan yang mendapat serangan itu kaget. Dia memukul dada Juan dan menendang tubuh Juan agar menjauh. Hasilnya tenaga badak itu lebih besar darinya. Postur tubuh saja sudah kalah apalagi tenaga.

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang