10

877 72 19
                                    

Sesuai deskripsi, ini itu critanya Juan yang nakalnya nurun dari Yibo.

Setelah berdebat panjang masalah pakaian mana yang harus dibawa, Yibo akhirnya memilihkan baju hangat karena sekarang musim hujan. Mereka akan segera ke mansion Babanya Zhan sesuai dengan permintaannya. Xiao Zhan dengan semangat menggeret Yibo ke mobil. Sedangkan Juan berdiri di teras loby apartemen.

Anak itu sedang bersandar di salah satu tembok pilar dan menyaku tangannya di celana kempol selutut. Dia memakai baju hitam santai dengan panjang sesiku. Lagipula hari ini libur. Anak itu tidak ikut kedua orang tuanya.

"Juan kau yakin tidak ingin ikut?"

"Tidak bu. Pekerjaanku banyak di sekolah." Juan teringat banyak sekali proyek-proyek yang harus dia kerjakan hingga membuatnya pusing kadang belajar hingga larut.

"Baiklah. Semangat sekolahnya. Beri tahu ibu jika ada yang susah. Ayahmu akan mengajarimu."

Yibo yang merasa terpanggil pun menatap Zhan tidak percaya sekaligus kesal. Berasa disindir karena dulu jaman SMA dia hanya tahu keluyuran sampai ayahnya marah-marah.

"Tck. Kenak lagi." Desis Yibo.

Juan terkekeh dan langsung tertawa. "Bu, kasihan ayah. Berhentilah menggodanya."

"Hihi" Zhan tertawa kecil sekali. Pria itu menggandeng Yibo. "Baik-baik di rumah. Jangan begadang."

"Hn." Juan mengangguk.

Anak itu mengkosongkan ekspresinya ketika kedua orang tuanya pergi dengan mobil. Tidak lama ponselnya berdering. Seseorang menghubunginya.

"Halo." Juan.

"Kau datang?" Suara berat dari seseorang di ponsel.

"Ya."

Sambungan terputus begitu saja. Pelakunya Wang Juan. Anak yang penuh misteri jika di luar rumah. Akan jadi penyayang juga ramah. ketika di dalam rumah.

💜💜

Di mansion yang mewah. Bangunannya tetap kokoh hingga saat ini. Masih asri dengan banyak tanaman hijau di depannya. Mobil hitam mewah milik Yibo berhenti di depan teras mansion.

"Kau masuk dulu. Barang-barangnya biar urusanku."

"Baiklah. Ada bibi-bibi jika kau ingin mereka membantu." Ucap Zhan sebelum turun dari mobil.

Kaki jenjangnya masuk ke dalam mansion. Disana dia disambut pembantu mansion. Seperti biasa dia memberikan senyuman manisnya.

"Ma!" Panggil Xiao Zhan dengan menjerit. Seperti anak tantrum pria itu mencari mamanya di dapur.

Tidak ada,

Kemudian salah satu pembantu datang dan memberitahu jika nyonya besarnya ada di taman belakang sedang membantu pemilik mansion berjemur.

"Ma." Panggil Zhan pelan ketika melihat mamanya sedang menyuapi ayahnya.

"Ba."

Tangis Zhan pecah karena rasa rindunya pada sang ayah. Entah kenapa dia merasa ingin menangis sekarang. Babanya sudah tambah usia dan kadang lupa dengannya. Jika sudah menyebutkan nama. Pria yang dulu sangat gagah itu ingat jika Zhan anaknya.

"Baba hiks."

"Bagaimana kabarmu?" Ayahnya kini duduk di kursi roda. Tidak kuat untuk berdiri lama. Kadang memakai tongkat untuk berjalan. Memang sudah sepuh.

"Baik Ba. Baba tahu? Zhanzhan hamil lagi."

"Benarkah? Diumurmu yang sekarang?" Si Baba tersenyum senang. Dia akan memiliki cucu lagi.

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang