46

483 57 22
                                    

Yohan Kim
"Kau tau? Istrimu hampir dilecehkan di kampus. Untung aku hebat bisa melindunginya."
"Kau tenang saja, dia baik. Bayi kalian juga selamat.♥️😊"
"Hanya saja sedikit mengkhawatirkan banyak yang tahu kau suami Yuan."

Cukup pesan dari Yohan membuat kepalanya panas. Juan yang sedang merapatkan proyek kemarin pun tidak fokus. Jemarinya tidak berhenti mengerat ponsel. Jika benda itu lunak mungkin sudah menjadi remuk.

Sekretaris Juan, seorang gadis cantik itu meringis ketika melihat bosnya dikelilingi awan hitam. Dia meneguk ludahnya kasar. Juan tampak mengerikan.

"P-presdir. Rapatnya sudah?" Tanya gadis muda itu. Mungkin sekitar 25 tahunan.

"Hn. Aku tunggu laporan pengeluarannya dan hasil lapangan."

"Baik."

Mereka pun bubar setelah Juan keluar dari ruangan rapat. Banyak yang berbisik tentang Juan yang memiliki sifat dingin dan tegas. Sedikit saja kesalahan akan disuruh mengulang. Juan seperti pengidap OCD.

Juan duduk di kursinya lalu menelfon seseorang. Hatinya risau karena jauh dari Yuan. Setelah mendengar kabar Yuan semakin ingin dia memindahkan kantornya ke Beijing agar dekat. Bila perlu pindah di depan kampus.

"Paman. Kau sibuk?"

"Lumayan. Aku ada penugasan di luar kota. Kenapa?"

"Kita bertemu ada yang ingin aku tanyakan."

"Wah wah. Ada apa ini?"

"Paman Liu."

"Hao hao hao. Datang ke apartemenku. Bibimu masak banyak tadi."

"Hao. Sampai nanti." Juan mengehela nafasnya setelah mengabari pamannya. Liu Haikuan. Beranak dua yang sudah besar-besar. Anak pertamanya sudah menikah sementara adik perempuan itu sudah menjadi dokter umum.

💙💙💚💙

Lan Yuan merinding tidur sendiri di kamarnya. Biasanya ada Juan yang memeluknya. Tapi sekarang dia sendiri. Masih ada tiga hari lagi Juan pulang. Ah. Dia kesal kenapa harus ada perjalan bisinis. Untung dia tidak mau meneruskan perusahaan ayahnya. Atau dia akan pusing. Malam itu dia mengisi waktu malamnya dengan membaca pesan Juan.

Pesan kemarin yang dibaca ulang karena rindu. Juan pasti lelah karena bekerja semalaman. Maka dari itu dia memilih untuk membaca pesan itu lagi. Adakah yang sama sepertinya? Membaca ulang pesan kemarin.

Tungkling

Pesan masuk dari nomer tidak dikenal, asing. Yuan mengerutkan dahinya. Dia tidak mengenal nomer ini. Lalu dia melihat isi pesan. Disana ada videonya yang berciuman dengan Juan di perpustakaan kemarin. Ternyata ada yang mengikutinya saat itu. Tapi siapa? Yuan melempar ponselnya ke kasur.

Tungkling

Pesan itu lagi. Kali ini mengirim pesan isinya semoga tetap semangat. Setelah itu ada kiriman video lagi. Yuan membuka video itu. Isinya dia yang ketahuan hamil karena preman itu mengatakan dia transgender.

Aib Lan Yuan menyebar. Dering ponselnya semakin berisik kala grup chatnya penuh dengan hujatan. Orang-orang memakinya di group chat. Mereka juga mengatainya pria tidak normal. Janin itu adalah anak kutukan. Dia berusaha menghilangkan ketakutannya. Tapi bagaimana jika itu berdampak buruk untuk Juan? Untuk ayahnya?

Ponselnya berdering nada panggilan. Dia tersentak, namun secepatnya dia mengangkat panggilan tersebut.

"Juan!!" Pekik Yuan ketakutan.

"Jangan dibaca. Tenang dulu." Juan juga tidak kalah paniknya. Juan menerima kiriman video juga di group fakultasnya. Bisa ditebak jika mereka mengetahui keadaan Yuan.

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang