2. MENYEBALKAN

634 55 14
                                    

Tresno jalaran soko kulino
(Cinta karena terbiasa bersama)

"Nggak usah teriak, panas telinga Gue." Mala mengusap kasar telinganya usai mendengar teriakan sahabatnya.

"Lagian, Lo libur katanya mau bantuin Gue di sini. Malah datang udah mau sandekala."

"Bahasa Lo kayak nenek gayung." Mala menimpali.

" Mala menimpali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arienta Puspita

Arienta, gadis berambut cepol dengan bibir tipisnya yang terus mengembang sedari kedatangan Mala tiba-tiba merengut kesal.

"Eh kunti bogel, ngapain muka Lo asem begitu? Abis nyungsep di ketek siapa, Lo?" Mala bertanya enteng. Image gadis kalemnya seketika hilang saat sudah bersama sahabat kecilnya itu. (Next time kalau bareng Rakhasya juga ya, La 🤭)

"Lo punya cowok nggak di kenalin ke Gue, jahat Lo." Rienta mengerucutkan bibirnya.

"Hust, sembarangan! Dia penggantinya Pak Beni." Mala melirik Rakhasya yang berdiri tak jauh darinya. Beruntung lelaki itu tengah asyik memainkan mainan bebek-bebekan di miniatur air mancur yang ada di samping pintu kaca Boutique. (Ah, abaikan. Gue capek ama Lu, Sya 😌)

"What?!" Rienta cengo. Terlebih tiba-tiba Mala membekapnya.

"Rakha, kita masuk." Ajak Mala. Rakhasya pun menunduk patuh lalu mengikuti Mala dan Rienta.

Melihat design interior bagian dalam Boutique yang dari luar hanya terlihat sederhana itu membuat Rakhasya semakin berdecak kagum.

"Rakha, ikut Gue."

Mendengar panggilan Mala, Rakhasya pun bak kerbau di tusuk hidungnya. Mengikuti Mala menaiki anak tangga menuju lantai dua. Ke ruangan pribadi Mala kalau sedang beristirahat.

"Rien, Gue mau Lo bantu Gue pilihin dia baju." Tunjuknya pada Rakhasya.

"Lo tumben istimewain sopir, Lo bawa ke sini juga lagi," bisik Arienta.

"Udah, Lo nggak usah berisik kenapa sih." Mala membalas bisikan Arienta dengan pelototan tajam dan suara tertahan.

"Rakha, Lo diem disini." Mala dan Arienta meninggalkan Rakhasya seorang diri.

"Orang kaya, toko baju aja segede gudang beras, hihihi." Lelaki itu sibuk mengeksplore seluruh ruangan. Pandangannya bertemu dengan sebuah boneka singa yang ada di sudut meja.

"Non Mala suka main boneka ternyata." Di dekatinya boneka itu lalu membelainya.

"Lembut banget kayak bulu nya Millo." Millo adalah kucing kesayangannya saat di desa.

DEAR RAKHASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang