30. QUALITY TIME

598 70 20
                                    

   Senja di ufuk barat menguning sempurna, tapi Mala masih tetap enggan di ajak pulang karena merasa nyaman berlama-lama di bibir pantai. Hawa dingin mulai terasa, terlebih Rakhasya hanya menggunakan kaos lengan pendek, karena jaket yang ia kenakan ia berikan pada Mala.

"La, pulang yuk."

"Rakha, sebentar saja." Mala sengaja mencondongkan tubuhnya bersandar di bahu Rakhasya.

"Sebentar lagi malam, air akan naik."

Mala mengembuskan napas berat, "besok kita sudah harus pulang ke Jakarta, aku pasti akan rindu tempat ini."

"Nanti, kita sempatkan liburan ke sini lagi, aku akan bawa kamu ke pantai-pantai yang lebih indah ya." Rayu Rakhasya.

Pada akhirnya, Mala menyerah. Ia memasukkan tangannya ke dalam jaket dengan menarik lengan jaket nya hingga jemari-jemari lentiknya tak terlihat.

"Dingin ya?"

"Heem." Mala mengangguk. Gadis itu berdiri memainkan kaki nya di air sambil menunggu Rakhasya menarik perahu yang akan mereka gunakan untuk pulang.

***

"Ya Allah, Le. Kenapa sampai sandekala. Kamu iku yo, Mala kan baru sekarang main ke Sempu." Endang mengoceh saat melihat Rakhasya yang baru saja turun daei motor matic nya.

"In Syaa Allah aman, Bu De." Mereka pun masuk.

"Loh, Bu De. Siapa yang antar koper Mala?"

Mala terkejut melihat kopernya berada di kamar Rakhasya saat ia masuk.

"Itu tadi Alinda yang antar."

"La, kamu mandi dulu ya."

"Kamu mau ke mana?"

"Aku keluar sebentar, ada perlu."

Mala mengangguk lalu kembali masuk kamar untuk mengambil baju ganti.

***

Endang dan Pak Beni sibuk mempersiapkan baju-baju mereka untuk keberangkatan mereka ke Jakarta besok dini hari.

Hingga kini larut malam mereka baru bisa istirahat. Rakhasya juga baru pulang, ia mempersiapkan oleh-oleh khas Malang yang akan mereka bawa besok.

Mala menunggu di ruang tamu dengan perasaan was-was semenjak tadi, tapi setelah melihat Rakhasya pulang, ia bisa bernapas lega dan menyambut kekasihnya itu.

"Rakha, kamu ke mana aja?"

"Ini, aku tadi cari oleh-oleh buat papa sama mama kamu, La. Tadi nunggu barang nya datang makanya sampai malam."

"Aku takut kamu kenapa-kenapa. Mana kamu nggak ada HP."

"Nggak ada, aku aman, Sayang."

Karena besok mereka harus berangkat dini hari, Mala memutuskan untuk tidak tidur, ia ingin mengajak Rakhasya bermain di pinggir pantai.

"Ayolah, Rakha. Aku pengen banget."

"Enggak, cuaca dingin. Aku nggak mau kamu sakit." Mendengar jawaban tegas kekasihnya, Mala langsung memasang wajah cemberut.

"Ya udah, kamu nggak sayang sama aku." Mala bersedekap kesal, berpaling muka mengabaikan Rakhasya yang mencoba merayunya.

DEAR RAKHASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang