6. POSESIF

643 50 26
                                    

"Maaf, jika kamu harus sudah terlibat bahkan sebelum waktunya."

"Saya berani melakukan apa saja karena saya mencintainya."

"Saya tahu, tapi sepertinya ini akan semakin sulit."

"Selama saya masih bernapas. Tidak akan pernah saya biarkan semuanya terjadi. Dia harus bahagia."

"Terima kasih, sedari saat itu saya memang merasa tidak akan pernah salah memilih kamu."

***

Beberapa kali seorang lelaki dengan pakaian serba hitamnya tampak memperhatikan Mala dari balik pohon.

Tampaknya, aksi itu luput dari pandangan Rakhasya yang terlalu asyik memperhatikan Mala melakoni adegan di sinetronnya.

"Seharusnya aku sudah bisa memelukmu sekarang." Batin orang itu.

"Oke, Mala. Scene kamu untuk hari ini cukup. Jangan lupa besok callingan pagi ya." Seru sang Sutradara.

"Siap, Om." Mala terlihat gembira, pasalnya dia bisa beristirahat lebih lama untuk hari ini.

Bergegas ia menuju mobil di ikuti Lianna yang membawakan beberapa barang beserta minumannya.

"Mala-Mala." Panggil salah satu kru.

"Ada apa?"

"Sopir kamu nggak ada kegiatan kan?"

"Kenapa emang?"

"Stuntman kita nggak masuk hari ini. Bisa nggak bantu sebentar aja?"

Sesaat berpikir, akhirnya Mala menolak. Ia tahu, ini untuk adegan berbahaya.

"Nggak."

"Ayolah, Mal. Sebentar doang. Cuman buat adegan ketabrak."

"Gue bilang enggak ya enggak. Kalau ada apa-apa sama dia emang kalian tanggung jawab?"

"Ya kan dibayar juga."

"Enggak, Gue masih mampu bayar dia tanpa harus melakukan adegan berbahaya."

"Please, Mal. Cuma buat satu scene doang."

"Ada apa, La?" Rakhasya yang baru mendekat menengahi.

"Nah gini, Sya. Stuntman kami nggak masuk hari ini. Ini ada perlu adegan tabrakan, nggak mungkin dong kami pakai talent asli nya. Takut kenapa-kenapa."

"Terus memangnya kalau dia gantiin bisa jamin nggak bakal kenapa-kenapa gitu?" Mala mulai naik pitam.

"Mala, dengar dulu kalau ada orang ngomong." Mala berdecak kesal mendengar jawaban Rakhasya.

"Ya gimana, Rakha. Ini tuh bahaya, dia tahu itu bahaya tapi masih minta Lo buat lakuin. Nggak, Gue nggak bolehin."

"Mala, nggak apa-apa."

"Tolong ya, satu scene doang."

"Oke, saya akan coba."

DEAR RAKHASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang