"Rakha."
"Hmm."
Mala meraih tangan Rakhasya yang berada di kemudi mobil, menggenggamnya erat seakan enggan melepaskan.
"Terima kasih untuk semuanya."
"Kamu ngomong apa? Kewajiban aku itu menjaga kamu."
"Jangan tinggalin aku ya."
Deg
Rakhasya merasakan getaran di hatinya mendengar permintaan Mala. "La, nggak usah ngomong aneh-aneh ya."
"Aku cuma takut, Rakha. Aku takut kamu pergi."
"Kalaupun aku pergi, aku hanya akan kembali ke kampung halamanku." Rakhasya terkekeh di akhir kalimat.
"Jadi kamu bakal ninggalin aku?"
"Untuk apa? Aku hanya akan pergi jika kamu yang memintanya."
"Tidak, Rakha. Kumohon jangan tinggalkan aku walaupun aku yang memintanya."
"Sudah, kenapa jadi sedih-sedih begini. Yang penting sekarang kita pulang, kamu istirahat dan ya, aku mau kamu nanti ngomong sama Bapak dan Ibu ya."
Mala mengembuskan napas berat, "Sayang, apa pun yang orang tua kita lakukan, itu pasti yang terbaik. Dan ya, aku minta kamu untuk jangan terlalu dekat dengan orang asing. Aku takut mereka punya niat tidak baik sama kamu."
Mala mengangguk, merangsek masuk ke pelukan Rakhasya yang kini menjadi tempat favoritnya melepas lelah.
Rakhasya memutar mobilnya keluar dari klinik. Tujuannya membawa pulang adalah agar gadis itu bertemu kedua orang tua nya untuk memperbaiki kesalah pahaman semalam.
"Kamu pasti ngantuk ya? Semalaman nggak tidur kan?" Selidik Mala.
"Aku tidur sebentar kok semalam."
"Maaf, kamu jadi harus jagain aku."
"Sudah kubilang itu tugas aku."
***
"Om Yusman?" Mala terkejut mendapati lelaki baya itu tengah berada di luar pagar rumahnya.
Sementara Rakhasya semakin dibuat curiga karena gerak gerik lelaki itu sedikit mencurigakan baginya.
"Om, Om ngapain di sana?!" Teriak Mala. Yusman menoleh terkejut, tak menyangka Mala akan datang tiba-tiba saat ia mengintai rumah gadis itu.
Mala pun turun di temani Rakhasya, "Om ngapain? Om tahu ini rumah aku?"
"Oh-eh, eng-enggak, Om cuma lewat tadi. Jadi ini rumah kamu?"
Rakhasya mengerutkan kening, "jika dia tidak tahu ini rumah Mala, kenapa dia seperti mengendap-endap mencari sesuatu?" Batinnya.
"Ayo masuk, Om." Ajak Mala.
"Nggak usah, Nak. Om buru-buru."
Rakhasya mencekal pergelangan tangan Yusman guna menghentikan langkah lelaki itu.
"Apa yang Bapak cari?" Tanya nya datar.
"Rakha, jangan begitu."
"Eh, Rasya. Maaf sebelumnya, tadi itu pas om lewat om seperti melihat seseorang yang om kenal masuk ke rumah ini. Jadi om ingin tahu."
"Jika memang begitu kenapa tidak pencet bel? Supaya Bapak bisa masuk."
"Rakha, sudah ya. Om, maaf kalau Rakha sedikit tidak sopan. Kalau begitu, bagaimana kalau kita masuk. Mungkin yang Om lihat adalah mama sama papa Mala."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR RAKHASYA
RomanceKatakan padaku bagaimana caranya meraihmu di posisi terendahku saat ini. katakan padaku bagaimana cara menunjukkan pada dunia bahwa aku ingin memilikimu meski aku tahu aku tak sebanding denganmu. Rakhasya Bhumi Ghantara Bukan aku yang memilihmu, tap...