Pantai Tanjung Penyu yang baru saja di resmikan beberapa minggu lalu menjadi destinasi tujuan Rakhasya selanjutnya membawa sang istri berlibur.
Sore kemarin ia memboyong Mala pulang ke rumah tinggal nya yang sudah cukup lama tak di datangi setelah kepindahan Pak Beni dan Endang ke Jakarta bersamanya.
Rumah yang masih tetap rapi itu hanya perlu membersihkan debu-debu yang menempel di meja dan perabotan lainnya.
Bulan madu yang di inginkan Mala memang lah sederhana, gadis itu ingin menikmati kebersamaannya dengan sang suami di tempat-tempat indah di tanah kelahirannya, bukan meminta liburan yang mewah dan berkelas.
"Sayang, nggak bangun?" Mala menoel hidung Rakhasya yang masih terlelap. "Katanya mau ajak aku ke Tanjung Penyu, buru bangun nanti kesiangan." Mala mulai merajuk. Memainkan jari jemarinya di dada polos sang suami.
Ternyata Rakhasya hanya membohonginya, tepat saat wanita itu beranjak, di tarik nya tangan Mala kemudian membawanya berbaring di tempat tidur.
"Rakhaa!!"
"Hmm."
"Lepaas!!"
"Nggak mau." Rakhasya memeluk erat Mala yang sibuk meronta hingga beberapa kali memukul kecil lengan kekar nya karena kesal.
"Kamu bohongin aku ya dari tadi."
"Kamu diam atau kita mengulang yang--" Mendengar ancaman suaminya, Mala pun menghentikan pergerakannya.
"Hobby kok ngancem."
"Terserah aku."
"Udah bangun yuk, aku pengen cepet-cepet ke laut."
"Masih pagi, La. Sebentar lagi."
"Kelamaan."
"Nggak apa-apa, kita harus ingat pesan Mama sama Papa."
"Hah?!"
"Kamu lupa?"
"Yang mana?" Mala tampak berpikir keras.
"Soal hasil."
Mendengar jawaban singkat suaminya membuat wajah cantik Mala bersemu merah. Pekikan tertahan Rakhasya membuat Mala tertawa puas, gadis itu segera beranjak bangun usai melakukan aksinya yakni, menggigit lengan sang suami.
"Aauu sakit, La." Rakhasya berpura-pura kesakitan.
Mala menggigit ujung telunjuknya, "Rakha, aku nyakitin kamu ya." Mala kembali duduk di tempat tidur memeriksa lengan Rakhasya.
Happ!
Gadis itu lengah hingga membuatnya kembali masuk ke dalam kungkungan sang suami, "Rakhaa!!"
"Apa, Sayang?" Rakhasya menjawab dengan suara rendahnya yang lembut.
"Dasar buaya." Mala menggerutu pelan, memiringkan tubuhnya hingga membuat sang suami leluasa memeluknya dari belakang, menduselkan kepala di ceruk leher nya yang terhalang rambut basah.
"Sayang, nanti kalau ngidam jangan aneh-aneh ya." Mala cengo mendengar penuturan Rakhasya yang tiba-tiba.
"Kamu nggak lagi ngigau kan?"
Rakhasya menggeleng, "enggak, aku yakin selama kita rajin pasti kamu cepet ngidam."
Pluk!
Mala berbalik lalu memukul bibir Rakhasya,"kamu sejak kapan sih mesum begitu. Menakutkan." Mala bergidik seraya beranjak bangun setelah berhasil melepas paksa pelukan suaminya.
"Kenapa sih, lagian di mesumin suami sendiri kok keberatan." Rakhasya merajuk.
"Udah ah, mandi sana. Aku mau belanja dulu buat masak."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR RAKHASYA
RomanceKatakan padaku bagaimana caranya meraihmu di posisi terendahku saat ini. katakan padaku bagaimana cara menunjukkan pada dunia bahwa aku ingin memilikimu meski aku tahu aku tak sebanding denganmu. Rakhasya Bhumi Ghantara Bukan aku yang memilihmu, tap...