14. SISI LAIN MALA

612 62 30
                                    

Kerasnya hati wanita, akan kalah oleh tulusnya kasih dan cinta

Hujan mengguyur Jakarta sejak siang Mala berangkat menuju lokasi shooting. Gadis itu juga terlihat sedikit bermalas-malasan menjalani perannya. Terlebih, hari ini begitu banyak adegan fighting yang harus dia lakoni. Tapi, meski begitu ia masih memiliki tempat 'istirahat' yang menenangkan yakni, Rakhasya, kekasih yang seminggu lalu meresmikan hubungan mereka.

Semenjak bersama Rakhasya, Mala lebih sering menghabiskan waktu dengan kekasihnya itu. Membuat Akbar yang gencar mendekatinya sedikit kesulitan. Bahkan tak segan, Mala menampakkan perhatian pada Rakhasya meskipun lelaki itu memintanya untuk menyembunyikan hubungan mereka.

"Kak Rasya, Kak Mala meminta Kakak ke basecamp."

"Ada apa?"

"Entahlah, Kak. Hanya tinggal beberapa adegan tapi Kak Mala maunya di temani Kak Rasya."

Rakhasya hanya bisa memijit kepalanya. Jika sudah begitu, Mala benar-benar tak akan pernah menuruti kemauan para kru jika ia tak mendampingi.

"Mala, ini hanya tinggal 1 scene lagi." Rayu Kirana, lawan mainnya yang berperan sebagai sahabat Mala di sinetron.

"Nggak mau, Rakha nya belum ke sini."

"Cuma sebentar, Mal. Habis itu kita pulang."

"Lagian ada apa nya sih si Rasya. Sampai Mala nurut banget gitu," celetuk Kharisma, teman artis yang pernah membuat Mala kesal karena menganggap Rakhasya telah berbuat melampaui batasan dengan gadis itu.

Sebatang coklat berada tepat di depan wajah cantik Mala, netra gadis itu berbinar hendak mengambilnya tapi sayang, makanan favoritnya itu harus melayang masuk ke dalam jaket Rakhasya yang sengaja mengiming-iminginya.

"Rakha." Rengek Mala.

"Selesaikan dulu take nya, habis itu kamu boleh makan ini dalam perjalanan pulang."

"Temenin."

"Iya, aku di sini." Rakhasya mengacak gemas rambut panjang Mala.

Kharisma mencebik melihat Rakhasya selalu memperlakukan Mala dengan lembut, bahkan seantero lokasi tahu seperti apa kedekatan Mala dengan sopirnya yang telah ia alingkan sebagai sahabat kecilnya itu. Sedikit terlambat memang klarifikasi Mala saat itu, tapi ... ini masih jauh lebih baik demi menuruti kemauan Rakhasya untuk menyembunyikan status hubungan mereka.

"Lebay banget." Desis Kharisma.

"Awas aja, Gue bakalan bikin Rasya jatuh ke pelukan Gue."

Sebenarnya bukan karena iri, melainkan karena Kharisma pun menaruh hati pada Rakhasya semenjak mereka bertemu.

Saat itu, Rakhasya menolong Kharisma di pertemuan pertama mereka saat gadis itu hampir saja tertimpa sebuah kayu properti. Sehingga, Kharisma mulai menyukai lelaki polos itu. Tapi sayangnya, Rakhasya tak dapat ia takhlukkan semudah pikirannya.

Setengah jam berjalan, Mala akhirnya menyelesaikan adegan terakhir nya hari itu. Ia berlari girang menerjang Rakhasya yang tengah bersedekap bersandar di tembok.

"Udah?" Sebuah usapan lembut di kepalanya menarik Mala menganggukan kepala seraya mengerjab lucu. Membuat Rakhasya semakin gemas dibuatnya.

DEAR RAKHASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang