20. Jika Allah Menghendaki

3.2K 278 52
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum☺️

Alhamdulillah up lagi🤗

Maaf ya saya jarang balas komentar kalian🙏🏻

Sholawat dulu sebelum baca guys🤗

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Jangan lupa vote dan komen💕

Koreksi jika ada yang salah yaaaa☺️

Happy reading guys☺️☺️☺️

♡ ♡ ♡

Sadar dari rasa terkejutnya, Nayara terlihat menunduk semakin dalam. Tangannya mengepal erat saat tiba-tiba saja sekelebat kejadian di masa lalu berputar di kepalanya. Suara bising dari perdebatan hebat sepasang suami-istri seolah berdengung di telinganya. Bahkan kini suara itu bertambah ramai dengan suara pecahan vas kaca serta pigura yang sengaja di banting seseorang dalam ingatannya.

Sebelum ingatan itu menguasai dirinya lebih jauh, Nayara mengucap istighfar berulangkali dengan pelan. Mencoba menghentikan setiap memori buruk yang datang saling menyusul dalam ingatannya. Hingga perlahan, akhirnya Nayara bisa kembali menguasai dirinya. Perempuan itu terdiam sejenak menenangkan dirinya sebelum kemudian membuka suaranya.

"Mohon maaf Pak. Jika tujuan Bapak menemui ayah saya untuk itu. Lebih baik Pak Fadhil mengurungkan niat Bapak," jawab Nayara tegas.

Tak butuh waktu lama bagi Fadhil untuk tidak terkejut saat mendengar jawaban Nayara. Lelaki itu kontan melarikan tatapannya pada Nayara dengan alis mengerut.

"Apa maksudmu Nayara? Apa kamu menolak niat baik saya?" tanya Fadhil berusaha tenang. Padahal di dalam sana, jantungnya sudah berpacu dengan sangat cepat. Pun dengan nafasnya yang terasa tercekat.

"Maaf sebelumnya Pak. Tapi sungguh, saya tidak punya niatan untuk menikah saat ini. Oleh karena itu saya tidak bisa menerima niat baik Pak Fadhil," kata Nayara dengan yakin.

Saat itu juga Fadhil menelan ludahnya kepayahan. Secepat itu Nayara menolaknya?

"Setidaknya kamu pikirkan dulu niat baik saya ini Nayara. Kenapa tergesa-gesa memberi jawaban? Izinkan saya menemui ayahmu lebih dulu. Baru setelah itu kamu bebas ingin menerima atau menolak lamaran saya," kata Fadhil. Lelaki itu masih tak mau menerima kenyataan bahwa Nayara baru saja menolaknya. Tapi apa yang dirinya ucapkan juga tidak salah. Nayara terlalu tergesa-gesa memberi jawaban. Tidakkah perempuan itu mempertimbangkannya dulu?

"Saya sudah yakin dengan jawaban saya, Pak. Saya tidak ada niat untuk menikah. Lagipula kalaupun saya ingin, saya tidak pantas menjadi pendamping sosok seperti anda," kata perempuan itu lugas.

"Kenapa kamu mengatakan kalau kamu tidak pantas Nayara? Saya bermaksud melamar kamu, karena saya merasa yakin dan merasa kamu adalah sosok yang pantas bersama saya," kata Fadhil tak mau menyerah. Ia sudah begitu yakin akan niatnya ini.

"Tapi kenyataannya saya tidak sebanding dengan anda dalam hal apapun. Jadi maafkan saya, saya tetap dengan jawaban saya. Saya tidak bisa menerima lamaran Bapak," ungkap Nayara tetap dengan pendiriannya.

Saat itu juga Fadhil merasakan sedikit kecewa akan jawaban Nayara. Ada apa dengan perempuan ini? Setidaknya Nayara tidak langsung mengutarakan penolakannya saat ini. Kenapa Nayara tidak mau mempertimbangkan jawabannya terlebih dahulu dan langsung saja menolaknya dengan yakin?

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang