بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻
Waduh maaf ya aku up magrib-magrib gini... Aku lagi kejar waktu soalnya pakai paket internet yang jam-an... Takut keburu abis paketnya😣
Aku sarankan bacanya kalau sudah selesai salat, dzikir, ngaji dan segala kegiatan kalian aja yaa...
Jangan sampai karena cerita ini kalian jadi menunda salat atau pekerjaan lainnya... Jangan sampai pokoknya... Ingat kalau ibadah itu lebih utama ketimbang baca yang kaya gini oke...
Kalau sudah beres semua kegiatannya... Terutama salat, baru deh langsung baca🤗
Sholawat dulu ya sebelum ke ceritanya...
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.
Pencet bintangnya yaa... Jangan pelit-pelit vote ya hehe😁 masa yang baca banyak yang vote dikit sekali... Ayo kasih vote biar saya makin semangat tulis ceritanya😊
Kalau ada kesalahan ketik ataupun penyampaian mohon untuk di koreksi yaaa🙏🏻☺️
Happy reading guys✨✨✨
♡ ♡ ♡
Hari minggu yang menjadi hari berlibur dan bersantai bagi orang-orang telah tiba pada hari ini. Fadhil yang juga termasuk pada orang yang mendapatkan jatah libur di minggu terlihat menuruni tangga rumahnya dengan setelan kaos berlengan pendek dan training. Ia hendak berolahraga seperti rutinitas biasa lelaki itu.
Tiba di ruang keluarga, Fadhil menghentikan langkahnya saat melihat sosok perempuan berjilbab instan sedang tiduran di sofa sambil bermain ponsel. Tertawa-tawa sendiri di tempat itu seperti tidak ada pekerjaan lain.
Fadhil menggelengkan kepalanya beberapa kali melihat itu. Lantas segera saja ia menghampiri sosok perempuan itu.
"Shofia Yasna Zahira!"
Panggilan Fadhil seketika membuat perempuan itu terlonjak dari posisinya. Gadis itu terkejut sebab jika di rumah ini ada yang menyebut namanya dengan lengkap, itu berarti orang itu sedang kesal atau marah kepadanya.
Shofia menengok ke sumber suara, di mana ia melihat sosok Fadhil tengah menatapnya dengan tatapan tak ramah di sana.
"K-kak Dhil, hehe ada apa Kak?" tanya gadis itu sedikit gugup.
"Tidak kah ada pekerjaan lain di pagi hari selain tertawa tidak jelas sambil bermain ponsel di sana, Shofi?" tanya Fadhil.
Shofia tampak mengigit bibir bawahnya saat itu. Tatapan matanya beredar hendak mencari alasan. Namun entah kenapa rasanya sulit sekali untuk berbicara maupun berpikir jika sudah ditatap oleh Fadhil seperti itu.
"Mama sedang sibuk di dapur. Bukannya lebih baik kamu membantu Mama di sana dari pada melakukan hal tidak bermanfaat seperti yang kamu lakukan barusan?" tanya Fadhil.
Adik dari Fadhil itu tampak menunduk saat itu. "Iya, Shofi ke dapur bantu Mama," kata gadis itu.
"Hm," gumam Fadhil.
Saat itu dengan tubuh yang seperti kekurangan energi, Shofia mulai melangkah untuk meninggalkan tempat itu menuju dapur. Mau bagaimanapun ia tidak akan pernah berani melawan kakaknya yang satu ini. Fadhil terlalu menyeramkan kalau sudah mode galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Surah Asy-Syams
Romance"Yayah! Mau kan jadi Yayah benelannya Aila?" tanya Aira dengan begitu gemas. Fadhil tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala gadis kecil di gendongannya. "Tanya Bunda kamu, mau apa tidak menikah dengan Yayah kamu ini?" Nayara yang berdiri tak...