11. Jodoh Cerminan Diri

4.2K 307 11
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum semuaaa....

Gimana kabar hari ini? Semoga pada sehat ya... Aamiin

Jaga yang lima waktu ya teman-teman😉 Jangan lupa juga untuk baca Al-Qur'an setiap hari☺️

Sholawat dulu yuk...

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Jangan lupa vote ya... Gampang kok tinggal di pencet aja bintangnya😁 Gratis kok... Malah jadi bernilai ibadah... Soalnya bikin saya senang🤭✌️

Kalau ada yang salah dari ketikan atau penyampaian saya mohon koreksinya ya pembaca semuaaa☺️

Happy reading guys💕💕💕

♡ ♡ ♡

Sore itu Aira terlihat berkutat mengerjakan pekerjaan rumah yang di berikan gurunya di sekolah. Sementara mulut gadis itu tampak mengembung berisi nasi yang sedang Nayara suapi kepadanya.

Usai menelan apa yang ada di mulutnya, Aira mengalihkan tatapannya pada Nayara. "Bunda... Yang ini gimana cala ngeljainnya?" tanya anak itu polos.

Nayara yang sedang menyendok makanan di piring tampak mengalihkan perhatiannya pada Aira dan buku anak itu yang ada di atas meja.

"Masa nggak tahu sih putri Bunda? Tadi waktu Bu Guru jelasin cara jawabnya, Aira kemana hm? Kok sampai nggak tahu," ungkap perempuan itu.

Aira terdiam sambil mengulum bibirnya. Matanya menatap ke atas sambil berpikir. "Aila... Aila tadi...," ucap gadis kecil itu ragu-ragu.

Sementara Nayara hanya fokus menatap Aira menunggu perkataan putrinya. Hal itu mau tak mau membuat Aira semakin gugup. Takut di marahi.

"Aila sebenalnya tadi... Tadi Aila ndak dengalkan Bu Gulu. Aila malah belcanda sama Aska," jujur Aira. Gadis itu menunduk dalam takut di marahi.

Nayara terdiam sejenak mendengar pengakuan dari anaknya. Perempuan itu lantas menaruh piring di tangannya ke atas meja. Sementara satu tangannya mengelus puncak kepala Aira. Membuat si empu langsung mendongak. Dan di lihatnya sang Ibu sedang tersenyum kecil kepadanya.

"Aira... Begini sayang. Dengar baik-baik ya Nak," kata Nayara. Tangannya ia bawa kembali menjauh dari Aira. Sementara tatapan mata Nayara tak lepas dari bola mata Aira yang sedang menatapnya lekat.

"Bercanda dan bermain sama teman itu memang seru. Tapi sayang, untuk bermain dan bercanda itu ada waktunya. Begitupun untuk belajar, Aira pergi ke sekolah itu untuk apa sayang?" tanya Nayara.

"Untuk mencali ilmu," balas anak itu. Nayara tersenyum.

"Nah, jadi kalau tujuan Aira sekolah itu untuk mencari ilmu. Berarti kalau sedang waktunya belajar Aira harus belajar. Dengarkan kata Bu Guru yang sedang berbicara. Bu Guru berbicara itu menjelaskan ilmu sayang. Kalau saat Ibu Guru menjelaskan dan Aira malah bermain atau bercanda, Aira bisa dapat ilmu atau tidak?"

Aira menggelengkan kepalanya pelan saat itu.

"Nah, jadi untuk bisa dapat ilmu Aira itu harus dengarkan Bu Guru di sekolah. Sama seperti Aira mendengarkan Bunda. Nah sekarang Bunda mau tanya, kalau Bunda sedang bicara terus Aira malah bercanda atau bermain sama Kuna dan tidak dengarkan Bunda, Aira tahu tidak perasaan Bunda gimana?" tanya Nayara.

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang