37. Istri seorang Fadhillah

3.8K 357 26
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻

Alhamdulillah....Terimakasih banyak membaca semua☺️ Nggak nyangka cerita ini bisa nyampe 100rb views😭 Makasih loh buat kalian yang mau baca dan nunggu cerita ini sampai sekarang🥰 Makasih juga buat vote dan komen kalian yang buat saya selalu semangat buat nulis cerita ini❤️ Cerita ini nggak mungkin tembus segitu tanpa kalian semua para pembaca... Makasih banyak💕💕💕

Terus sukai cerita saya ini ya hehe😁✌️ jangan bosan-bosan bacanya yaaa😁 maapin juga kalau saya sering lama update✌️ love youuuuu para readers💖 semoga cerita ini bisa memberi manfaat buat kita semua yaa... Aamiin🤲

Sholawat dulu jangan lupa😉

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Baca Al-Qur'an setiap hari... Dan jaga selalu yang lima waktu + sunnahnya oke?

Jangan lupa vote dan komen....

Happy reading guys💕💕💕

♡ ♡ ♡

Selama perjalanan menuju ruangan Bu Yuni, tak ada percakapan di antara sepasang suami istri itu. Fadhil sibuk memeriksa sesuatu di ponselnya, sedangkan Nayara sibuk dengan pikirannya sendiri. Gadis itu teringat bagaimana keterkejutan rekannya tadi saat Fadhil datang. Dan setelah itu mereka tahu kalau Nayara kini adalah istri dari orang nomor satu di perusahaan ini.

Nayara menghembuskan nafasnya kasar tanpa sadar. Dan itu menarik perhatian Fadhil yang berjalan di sampingnya.

"Ada apa hm?" tanya Fadhil. Nayara menggeleng lalu terdiam untuk sesaat.

Walaupun tak yakin dengan jawaban istrinya, Fadhil memilih untuk percaya. Mungkin Nayara memang sedang tak ingin berbagi cerita apapun.

"Tadi Mas nyariin Aya ada apa?" tanya Nayara. Mengutarakan pertanyaan yang sebenarnya sejak tadi membuatnya penasaran. Dan seketika itu juga Fadhil langsung dibuat meringis kecil sebab ia hampir melupakan tujuannya mencari sang istri.

"Hampir Mas lupa. Itu Ay, ponsel kamu tertinggal di ruangan Mas. Tadi ada telepon dari Mbak Azizah. Awalnya Mas nggak angkat, tapi ponsel kamu terus bunyi. Karena takut ada hal penting jadi Mas angkat, maaf lancang sudah angkat telepon kamu," kata Fadhil.

Nayara menggelengkan. "Nggak apa-apa Mas. Terus Mbak Azizah bilang apa?"

"Mau kasih tahu kamu kalau sekolah Aira pulang lebih awal hari ini," kata Fadhil.

Nayara sontak melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul setengah sepuluh, kemungkinan sekolah Aira sudah bubar jika mereka dipulangkan lebih awal. Nayara jadi was-was, takut Aira terlalu lama menunggu di jemput.

Melihat gelagat Nayara yang gelisah, Fadhil langsung menarik perempuan itu dan merangkulnya lembut. "Mas sudah minta tolong Asad untuk jemput Aira. Jangan cemas Ay," jelas Fadhil.

Saat itu juga nafas lega keluar dari bibir Nayara. Ia sedikit tenang karena ucapan suaminya.

"Oh ya, kenapa belum ke ruangan Bu Yuni dari tadi Ay?"

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang