بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ
Assalamu'alaikum semuaaa
Apa kabar? Sudah salat wajib?
Sudah baca Al-Qur'an hari ini?
Yuk baca shalawat dulu...
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.
Jangan lupa vote dan komen....
Jika ada kesalahan ketik ataupun salah penyampaian di cerita ini tolong di koreksi yaaa
Happy reading guys🤗🤗🤗
♡ ♡ ♡
Kaki Nayara melangkah perlahan menuruni tangga masjid. Wajahnya sedikit terlihat lebih segar walaupun ada sedikit gurat kekhawatiran di sana. Usai menunaikan salat zuhur di masjid terdekat dari sekolah Aira, kini Nayara akan melanjutkan perjalanan menuju taman untuk mencari Aira.
Salsa yang tadi sudah keluar dari masjid terlebih dahulu tampak menghampiri Nayara yang sedang mengenakan sepatunya. Salsa membuang nafas berat saat melihat sahabatnya sedang melamun di ujung anak tangga. Cepat-cepat gadis itu menepuk pundak Nayara.
"Jangan melamun! Aira pasti nggak apa-apa. Kita cari lagi sampai ketemu," ungkap Salsa.
Nayara menatap wajah sahabatnya itu. "Boleh aku jujur Sal?" ungkap Nayara. Salsa yang tak mengerti dengan pertanyaan Nayara memilih menganggukkan kepalanya saat itu.
"Jujur rasanya aku mau nangis sejadi-jadinya saat ini. Rasa cemas aku sama Aira benar-benar nggak bisa di bendung. Kepala aku terus berprasangka yang nggak-nggak soal anak aku. Takut Aira begini, takut Aira begitu. Sungguh Sal pikiran aku bakalan kacau kalau aku nggak ingat sama Allah. Sejak tadi hati aku terus menyakinkan aku kalau anak aku baik-baik aja. Ada Allah yang menemani dia. Aku terus ingat hal itu. Sehingga aku bisa kontrol emosi aku. Tapi Sal, boleh kalau aku mau nangis sebentar aja? Rasanya dada aku sesak kalau terus tahan ini. Boleh kan?" ungkap Nayara tampak putus asa. Wanita berjilbab panjang itu menarik tangan sahabatnya. Menggenggamnya erat meminta dikuatkan.
Sudah, Nayara tak bisa lagi menahan gejolak di hatinya. Dua jam lebih mereka mencari Aira. Tapi tak ada sedikitpun titik terang tentang keberadaan Aira. Kemana perginya anak kecil yang bahkan usianya belum menginjak lima tahun itu? Nayara jelas begitu khawatir terhadap putrinya.
"Nay, nggak ada yang larang kamu. Keluarkan rasa sesak kamu. Nangis bukan artinya lemah, kan?" Salsa memegang kedua bahu sahabatnya itu. Lalu menariknya untuk kemudian memeluk perempuan itu erat.
Di saat itulah air mata Nayara meluruh di bahu sahabatnya. Perempuan itu terisak pelan mengeluarkan rasa sesak di dadanya. Walaupun tadi ia juga sempat menangis saat bermunajat kepada sang pencipta seusai salat. Namun saat ini ia ingin kembali menangis di pelukan sahabatnya.
"Tetap yakin dengan hati kamu Nay. Kalau hati kamu bilang Aira baik-baik aja. Itu berarti Aira memang baik-baik aja. Feeling seorang ibu itu kuat," ucap Salsa menenangkan. Ia mengelus punggung sahabatnya beberapa kali. Mencoba menenangkan Nayara yang masih menangis di pelukannya.
Jujur, Salsa juga ingin menangis juga rasanya. Ia juga menyayangi Aira. Ia sudah begitu dekat dengan anak kecil itu. Dan melihat Nayara bersedih saat ini. Hati Salsa juga ikut terluka. Ia harap Aira baik-baik saja di suatu tempat. Dan semoga mereka bisa segera menemukan Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Surah Asy-Syams
Romance"Yayah! Mau kan jadi Yayah benelannya Aila?" tanya Aira dengan begitu gemas. Fadhil tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala gadis kecil di gendongannya. "Tanya Bunda kamu, mau apa tidak menikah dengan Yayah kamu ini?" Nayara yang berdiri tak...