10. Pura-pura

4.3K 297 25
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum semuaaa..

Jumpa lagi kitaaa..

Malam Jumat ya? Jangan lupa baca surah Al-kahf😉

Baca sholawat dulu yuk

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Jangan lupa vote sebelum baca yaaa....

Koreksi semisal ada yang salah dari pengetikan atau menyampaian saya oke😉

Semoga suka dengan part ini...

Happy reading guys 🤗🤗🤗

♡ ♡ ♡

Aira duduk anteng di pangkuan Fadhil sejak tadi. Sedangkan matanya tak henti-hentinya menatap pada gantungan unicorn miliknya yang di gantung Fadhil di mobil. Bibir Aira tampak melengkung ke atas saat itu.

"Yayah, Kuna lucu ya diam di situ," katanya tiba-tiba.

Fadhil yang sedang menatap tablet di tangannya melirik pada Aira. Lalu ia mengalihkan tatapannya pada gantungan unicorn itu.

"Hm, lucu seperti Aira," kata lelaki itu sambil mengusap puncak kepala anak itu. Aira tertawa senang saat itu.

"Yayah Kuna nya suluh di situ aja. Aila ndak jadi ambil. Kuna bial sama Yayah," katanya.

Fadhil menatap tak percaya pada Aira yang saat ini sedang menatapnya. Lalu ia alihkan atensinya pada Asad yang sedang mengemudikan mobilnya di sampingnya. Lelaki itu fokus sekali menyetir.

"Memangnya tidak masalah Kuna nya bersama Yayah? Aira tidak akan rindu dengan Kuna?" tanya Fadhil.

Aira seketika saja menggeleng. "Aila ada boneka Kuna. Kalau lindu tinggal peluk boneka. Kuna kecil suluh di sini temani Yayah aja," ungkapnya. Fadhil tersenyum sambil geleng-geleng kepala saat itu.

Aira sedikit beringsut dari pangkuan Fadhil. Fadhil yang takut Aira terjatuh sontak memegangi tubuh anak itu.

"Mau kemana?" tanya Fadhil.

"Mau peluk Yayah." Seketika saja Aira kembali menempel pada Fadhil. Hal itu membuat Fadhil kembali tersenyum sambil mengusap-usap kepala Aira.

"Kelihatannya anak ini sayang sekali ya sama Yayah?" tanya Fadhil iseng. Namun siapa sangka, Aira malah mengangguk saat itu. Aira kemudian menatap Fadhil dan mencium pipi lelaki itu sekilas.

"Aila sayang Yayah Adhil. Yayah Adhil kaya Yayah Aila. Tapi Aila sedih kalena Bunda ndak kasih izin Aila buat panggil Yayah Adhil pakai sebutan Yayah. Tadi Aila juga mau teliak panggil Om Adhil! Gitu. Tapi susah. Aila panggilnya Yayah lagi Yayah lagi," adu anak itu.

Mendengar penuturan Aira, Fadhil sedikit terenyuh. Sebenarnya kemana Ayah anak ini? Kenapa Aira begitu merindukan sosok Ayah? Bahkan sampai menganggap orang lain adalah ayahnya. Dan itu terjadi pada Fadhil. Meskipun Aira mengakui dirinya ini bukan ayahnya, tapi tetap saja Aira menganggapnya ayah. Bahkan menyayangi Fadhil seperti ini.

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang