بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🤗
Aduh maaf banget ya baru up 🙏🏻
Nggak tahu kenapa tiba-tiba aja otak saya susah di ajak mikir kemarin itu huhu😭 dan setelah saya paksain dikit-dikit, alhamdulillah bisa dapet satu part ini... Tapi takut nggak nyambung😥
Tapi semoga kalian suka yaaa...
Langsung aja ya guys...
Jangan lupa baca shalawat...
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.
Vote dan komen jangan ketinggalan ya hehe 🤭
Happy reading guys💕💕💕
♡ ♡ ♡
Setelah acara ijab kabul selesai dilaksanakan di masjid Al-Yusra. Kini acara berpindah di kediaman Nayara. Rumah sederhana itu kini sudah didekor dengan dekorasi yang juga sederhana namun terlihat indah. Hiasan di dominasi oleh warna putih dengan sentuhan bunga berwarna-warni. Para tamu undangan berdatangan ke tempat itu. Keluarga, teman dan beberapa kolega bisnis Fadhil maupun ayah lelaki itu terlihat menghadiri acara walimatul ursy di kediaman Nayara.
Kedua mempelai yang satu jam lalu resmi menjadi suami istri itu berdiri di pelaminan, menyambut tamu-tamu mereka. Tak banyak tamu yang Nayara kenal, sebab gadis itu hanya mengundang beberapa teman dan kerabat jauhnya. Sisanya tentu saja tamu dari suaminya. Di sana, Nayara tersenyum ringan. Tangannya mengatup di depan dada saat salah satu tamu laki-laki dari suaminya mengajaknya bersalaman.
"Makasih," bisik Fadhil tepat di telinga Nayara. Nayara yang tak paham kenapa Fadhil mengucapkan kata terimakasih terlihat mengerutkan keningnya.
"Makasih untuk apa?" tanya Nayara.
Fadhil tersenyum, lelaki itu tak langsung memberi jawaban sebab masih ada tamu lain yang datang dan mengucapkan selamat kepadanya.
Usai tamu itu pergi dari hadapan Fadhil dan Nayara. Kedua pengantin itu kembali duduk di kursi pelaminan.
Fadhil menatap ke arah Nayara. Di raihnya satu tangan sang istri, lalu ia genggam tangan yang lebih kecil darinya itu dengan lembut. Sontak membuat Nayara merasakan perasaan asing yang membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Gadis itu menatap wajah lelaki yang tengah menatapnya dengan intens.
"Terimakasih sudah menjaga tangan ini dengan baik selama ini dari yang bukan mahram kamu, Nayara. Saya senang karena kini tangan yang begitu terjaga ini telah menjadi milik saya seorang. Saya merasa bangga karena bisa menjadi satu-satunya lelaki yang bisa menggenggam tanganmu seperti ini selain ayahmu dan anak kita nanti," ungkap Fadhil.
Manik kecoklatan milik Fadhil menyorot lekat bola mata Nayara saat itu. Sedangkan Nayara mulai merasakan getaran aneh yang terasa begitu asing dalam dadanya saat mendengar untaian kalimat dari lelaki yang telah sah menjadi suaminya itu.
Genggaman tangan Fadhil terasa mengerat. Namun tentu tidak menyakiti Nayara sama sekali. Lelaki itu menatap lebih dalam bola mata Nayara. Membuat gadis itu sontak merasakan wajahnya memanas saat itu juga.
Nayara memalingkan wajahnya dari Fadhil. Merasa malu sebab terus ditatap dengan tatapan lembut oleh sosok lelaki di sampingnya ini.
Melihat tingkah Nayara yang sedang malu, Fadhil tak kuasa menahan sudut bibirnya untuk tidak terangkat. Senyuman lelaki itu melengkung di bibirnya. Kenapa Nayara terlihat menggemaskan saat sedang merasa malu seperti ini? Jantung Fadhil jadi berdebar melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Surah Asy-Syams
Romance"Yayah! Mau kan jadi Yayah benelannya Aila?" tanya Aira dengan begitu gemas. Fadhil tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala gadis kecil di gendongannya. "Tanya Bunda kamu, mau apa tidak menikah dengan Yayah kamu ini?" Nayara yang berdiri tak...