23. Perlombaan Orang Tua dan Anak

3.8K 311 47
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum☺️

Selamat malam semuaaa

Alhamdulillah masih di beri kesempatan sama Allah buat ketemu lagi sama kalian hehe😁

Maaf up-nya malem yaaa... Baru selesai ngetik😊

Semoga suka dengan part ini... Part nya lumayan panjang loh hehe🤭

Jangan lupa vote dan komen⭐⭐⭐

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Happy reading guys🥰🥰🥰

♡ ♡ ♡

Setelah turun dari mobil Fadhil. Nayara bergegas mendekati anak-anak yang baru saja membubarkan diri. Mereka terlihat menghampiri orang tua mereka masing-masing dengan senang. Nayara tersenyum melihat pemandangan itu.

Pandangan Nayara berkeliling mencari keberadaan putrinya. Namun ia sama sekali tak menemukan Aira. Sampai akhirnya terlihatlah seorang perempuan dengan jilbab pasmina yang menutup dada keluar dari gedung sekolah. Di gendongannya ada seorang anak perempuan yang sedang menangis kencang.

Mengenali anak yang di gendong perempuan itu. Saat itu juga Nayara terlihat cemas lalu mendekat dengan cepat.

"Aira sayang," kata Nayara saat jaraknya sudah dekat dengan posisi perempuan itu.

Perempuan berkerudung pasmina itu tampak lega setelah melihat Nayara. "Nay, alhamdulillah kamu sudah sampai," kata perempuan itu.

Nayara membawa Aira ke dalam gendongannya saat itu. Lalu mengusap punggungnya menenangkan. "Aira kenapa Mbak Azizah?" tanya Nayara cemas.

"Ada yang ejek Aira Tante Nay! Tapi tenang aja, Aska udah balas anak nakal itu, huh!" Bukan perempuan bernama Azizah itu yang menjawab pertanyaan Nayara. Melainkan seorang anak laki-laki seumuran Aira yang berada di sisi Azizah.

Nayara menoleh pada anak laki-laki itu. Ia tidak sadar dengan keberadaan teman Aira itu tadi.

"Di ejek? Di ejek gimana Aska?" tanya Nayara.

Saat itu Aska yang terlihat emosi hendak menjawab. Namun sebelum ia berhasil membuka suara. Jari telunjuk Azizah sudah lebih dulu menempel di bibir anak lelaki itu.

"Sstt Aska. Biar Bunda yang jelaskan. Kamu suka berlebihan kalau cerita," kata Azizah yang tidak lain adalah Ibu dari anak laki-laki itu. Azizah juga merupakan salah satu guru di TK itu. Ia dan Nayara memiliki hubungan yang cukup dekat. Bukan hanya karena Azizah adalah guru putrinya. Perempuan berusia 29 tahun itu, juga salah satu orang yang dikenalnya sejak dulu.

"Begini Nay, tadi aku kan ngajar kaya biasa di kelas. Sebelum aku bubarin kelas, aku ngasih pengumuman sama anak-anak. Tentang acara orang tua dan anak yang akan diselenggarakan sekolah empat hari lagi. Aku suruh anak-anak untuk ajak ayah atau ibunya ke sekolah di hari itu. Tadi Aira kelihatan semangat banget, dia bilang akan ajak ayahnya. Tapi tiba-tiba ada satu anak yang teriak bilang nggak percaya ucapan Aira."

"Lian bilang hiks kalau Aila ndak punya Yayah, Bunda. Lian bilang Aila bohong! Padahal Aila ndak bohong hiks. Aila punya Yayah. Lian jahat! Katanya Aila ndak punya Ayah kalena Aila ndak pelnah dijemput Yayah ke sekolah!" Tiba-tiba Aira menyahut dengan isak tangis yang belum berhenti.

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang