38. Hubungan yang Semakin Dekat

4.4K 335 62
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻

Hai hai jumpa lagi hehe😁

Sebelum baca jangan lupa pencet votenya yaaaa... Agak sedih ya lihat jumlah yang baca jomplang banget sama yang vote... Nggak nyampe seperempatnya☹️😢

Jadi pencet ya bintangnya... Gampang kok, gratis lagi hehe😁

Jangan lupa sholawat...

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Happy reading guys💕💕💕

♡ ♡ ♡

Satu bulan sudah berlalu setelah hari terikatnya dua insan dalam hubungan suci yang diridai Allah. Waktu sudah terlewati cukup banyak bagi Nayara dan Fadhil yang berusaha membangun hubungan baik untuk kehidupan pernikahan mereka. Setiap hari, jam bahkan menit merupakan saat terpenting bagi keduanya selama satu bulan terakhir. Banyak hal terlewati, begitupun hubungan mereka yang semakin dekat.

Pagi ini, sudah menjadi rutinitas Nayara menyiapkan pakaian dan keperluan suaminya untuk pergi ke kantor. Setelah itu ia beranjak ke kamar putrinya dan menyiapkan Aira untuk ke sekolah. Tidak sampai di sana, perempuan itu pun juga disibukkan untuk memasak sarapan untuk keluarga kecilnya. Sebab keinginan Nayara yang tidak ingin mempekerjakan asisten rumah tangga. Menurutnya pekerjaan di rumahnya itu tidak terlalu banyak. Ia masih mampu mengerjakannya sendiri. Selain itu Nayara punya keinginan untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik dalam mengurus keluarga dan rumahnya sendiri.

Tapi walaupun begitu, Fadhil tidak mengizinkan Nayara mengurus keseluruhan pekerjaan rumah. Terutama pekerjaan yang cukup berat seperti membersihkan rumah. Jadi lelaki itu tetap mempekerjakan asisten rumah tangga. Meskipun hanya datang seminggu dua kali untuk membersihkan keseluruhan isi rumah.

Setelah memastikan Aira siap dengan seragam sekolah. Nayara kini berjalan menuju kamarnya. Di lihatnya sang suami tengah mencari sesuatu di dalam lemari. Nayara menghampirinya.

"Cari apa?" tanya Nayara.

Fadhil yang sudah rapi memakai kemeja putihnya menghentikan aktivitasnya dan menoleh.

"Dasi Mas yang biru tua. Kamu lihat Ay?" tanya Fadhil.

Nayara terdiam sebentar untuk mengingat-ingat benda yang di cari suaminya. Setelah ingat, Nayara lantas mendekati lemari. Ia membuka sebuah laci yang kebanyakan isinya merupakan dasi dan kaos kaki. Di sana tanpa harus bersusah payah mencari, dasi yang di tanyakan suaminya langsung terlihat. Nayara mengambilnya lalu menunjukkan pada Fadhil.

"Lah kok ada? Tadi Mas cari di sana nggak ada loh Ay," kata sang suami. Mendengar itu Nayara geleng-geleng kepala. Lalu tersenyum kecil.

"Mas selalu begitu. Padahal yang di cari ada di depan mata, tapi selalu nggak kelihatan," kata Nayara.

Fadhil menipiskan bibir menahan senyuman. Lelaki itu lantas merengkuh pinggang istrinya. Memeluknya mesra.

"Iya gitu? Mas nggak merasa," kata lelaki itu.

Nayara terdiam sejenak. Walaupun sebulan ini ia sering berinteraksi begitu dekat seperti saat ini dengan Fadhil. Namun entah kenapa rasa gugup masih selalu ia rasakan. Bahkan jantungnya selalu berdebar tidak karuan. Namun selama itu, ia belajar untuk membiasakan diri dan menguasai dirinya di saat kondisi seperti sekarang.

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang