FOLLOW DULU SEBELUM BACA !!!
⚠️IDE ITU SANGAT MAHAL!⚠️
⚠️DILARANG PLAGIAT!!!⚠️
"Nak, apakah engkau bersedia jika Abi menikahkanmu dengan putra kami ini?" ujar Kiai Fatih serius sambil menatap Khanza sekilas.
DEGH!
'Ya Allah apakah ini episode sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Aaaakkkhhh," teriak kencang Bu Fatma yang terbangun dari tidurnya.
Bu Fatma duduk di atas ranjang, sembari menjambak rambutnya sendiri merasa frustasi. Lagi, dan lagi sang kakak datang ke mimpinya, membuat dirinya semakin tidak tenang.
"Astaga, hanya mimpi," gumamnya dengan napas yang terengah-engah.
Saat ini jam masih menunjukkan pukul 02.00 AM, dan ia sudah takut untuk kembali melanjutkan tidurnya.
"Kenapa belakangan ini aku selalu di datangi mimpi oleh kak Hawa?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
"Kak Hawa bilang ia sudah bahagia di sana, tapi kenapa kak Hawa nyuruh aku untuk berhenti mengganggu hidupnya?" Tanyanya lagi. Keringat sudah membasahi pelipisnya sendiri. Ia sangat takut, apalagi dirinya hanya tinggal seorang diri di rumah ini.
"Kak tolong stop untuk datang ke mimpiku lagi! Aku memang menyayangi kakak, tapi tidak begini juga cara kakak datang menemuaiku, aku takut," cicitnya merasa ketakutan.
Bu Fatma sudah berusaha untuk tidak kembali memejamkan matanya, tapi sayang usahanya tidak berhasil. Matanya kini sudah kembali terpejam seperti tadi.
"Fatma..." panggil Bu Hawa yang merupakan kakak dari Bu Fatma.
"Iya kak. Kakak kenapa bisa ada di sini?" Tanyanya merasa bingung.
"Kamu masih belum mengerti juga kenapa aku bisa ada di sini Fatma?" ucap Bu Hawa yang membuat Bu Fatma mengerutkan keningnya bingung.
"Aku tidak mengerti maksud kedatangan kakak di sini,"
"Aku sudah menyampaikan beberapa kali kepadamu, agar kamu berhenti mengusik kehidupanku," ucap Bu Hawa.
"Maksudnya kak, aku tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan kakak ini," ucap Bu Fatma yang merasa semakin bingung dengan ucapan sang kakak kepadanya.
"Bukannya Kakak bilang sudah tenang, kenapa kakak masih merasa aku memgganggu Kakak?" Tanya Bu Fatma.
"Dan satu lagi Kak. Aku sangat menyayangi kakak, jadi tidak ada alasan aku untuk mengganggu Kakak," lanjut Bu Fatma.
"Kamu memang tidak menggangguku, tapi kamu sudah menganggu keluargaku, sehingga membuatku sakit," jelas Bu Hawa.
