Ilmu baru

3.1K 224 1
                                    

⚠️ Gak direvisi dulu, kalau banyak yang typo, mohon dimaklumi 🙏⚠️

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*

*

*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bu Fatma kini sudah ada di dalam rumah Gus Afif dan Ning Rara. Ia menangis sesenggukan di pelukan putrinya. Sementara Gus Afif tetap setia menjaga sang istri takut ibu mertuanya itu hanya sandiwara saja.

Gus Afif sedari tadi merasa cemas karena takut ibu mertuanya itu berbuat jahat pada sang istri. Ingin sekali rasanya Gus Afif melerai pelukan kedua insan itu, tapi apalah daya, yang sedang berpelukan itu antara ibu dan anak.

"Ibu, sudah, jangan nangis lagi," ucap Ning Rara yang sudah reda dari tangisnya.

"Maafkan ibu Nak, maafkan ibu," ujar Bu Fatma yang terus terisak di dalam pelukan putrinya.

"Iya Bu, Rara sudah memaafkan ibu  dari dulu," ucap Ning Rara sembari mengusap punggung ibunya yang masih tetap terisak.

"Ibu sudah salah besar sama kalian, jadi kalian boleh menghukum ibu sekarang juga, ibu bersedia," ucap Bu Fatma.

"Ibu gak usah ngomong kayak gitu, yang penting sekarang ibu sudah sadar, dan ibu sudah mau berubah jadi lebih baik lagi, itu semua sudah cukup membuat kita merasa tenang dan bahagia Bu," jawab Ning Rara.

"Terima kasih karena sudah mau memafakan semua kesalahan ibu yang sudah melampui batas ini, seharusnya ibu sudah tidak pantas lagi mendapat maaf dari kalian," ucap Bu Fatma merasa begitu malu.

Ning Rara tersenyum mendengar ucapan ibunya. "Allah saja maha pemaaf, kenapa kita yang hanya sebatas hamba saja tidak bisa?"

"Tapi... Apakah Khanza dan Zhafi mau memaafkan ibu, sementara salah ibu sama mereka begitu fatal," ucap Bu Fatma merasa ragu.

"InsyaAllah Dik Khanza dan suaminya mau untuk memafkan ibu, jika ibu mau minta maaf sama mereka,"

"Ibu mau minta maaf sama mereka, tapi apaka kalian mau untuk menemani ibu?"

Ning Rara kembali tersenyum tatkala mendengar bahwa sang ibu akan minta maaf atas kesalahannya pada adik sepupunya itu.

"Baik Bu, kami mau menemani ibu untuk meminta maaf ke rumah Dik Khanza dan suaminya,"

"Terima kasih Nak," ucap Bu Fatma.

"Sama-sama Bu," jawab Ning Rara seraya tersenyum ke arah ibunya.

.....

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang