"Kamu sudah pikirkan mau ambil project yang mana?" Suara Kala terdengar dari ponselnya. Naina bangkit dari baringnya dan teringat jika ia melupakan naskah-naskah yang harus ia pilih itu.
"Oh, iya!"
"Bu Martha mendesak aku karena beberapa PH harus menerbitkan artikel mereka. Sepertinya harus segera dipilih malam ini, Na. Apa kamu sedang sibuk sekarang?"
"Tidak, aku sudah pulang dan sekarang aku akan mengambil naskah-naskah itu. Sebenarnya aku kemarin sudah memilih tiga naskah terbaik, tapi kebanyakan dari mereka naskah romansa. Sejujurnya, aku bosan dan ingin mencoba genre yang lain." Timpalnya.
"Apa kamu berniat mencoba project film? Pak Suryo kemarin menawarkan aku film action yang sebentar lagi akan digarapnya."
"Suryo?!"
"Yaa, your ex."
"Sialan, aku tidak suka nama itu disebut." Ujarnya kesal. "Gara-gara dia, aku terjebak di dalam pernikahan ini."
"Tetapi, kamu menikmatinya. Menikahi cinta pertamamu dan tinggal di rumah bersama dengannya."
"Tapi buat apa kalau dia mencintai orang lain?" Tawa Kala pecah di tengah obrolan mereka. "Rasanya makin sia-sia memperjuangkan Sean. Adel menang telak di kehidupan ini."
"Sejak awal kan memang kamu sudah kalah. Kamu tidak punya ruang di hatinya. Toh, salahmu yang memaksakan masuk ke kehidupan seorang Sean Parker." Naina terdiam mendengar tamparan dari Kala. "Apa yang kamu tunggu lagi? Jelas sekali Sean tidak tertarik padamu, Naina."
Naina menghela nafasnya pelan. "Aku ingin berusaha sedikit lagi. Dua minggu lagi masa cutiku selesai, kupikir setelah sibuk bekerja aku mungkin akan pelan-pelan melupakan Sean."
"Kuharap pun begitu, ada segudang pekerjaan dan padatnya jadwal syuting sehingga kamu mungkin akan melupakan Sean segera. Walaupun aku tidak sepenuhnya yakin dengan keyakinanmu."
Naina terkekeh mendengar ucapannya. "Aku bersumpah akan mencari laki-laki yang baik kalau aku bercerai dengan Sean."
"Lebih baik memang dicintai dibanding mencintai. Pasti ada laki-laki selain Sean Parker yang bisa membuatmu jatuh cinta berkali-kali."
"Walau aku tidak sebegitu yakinnya dengan statement itu."
"Percaya padaku, Naina. Kalau kamu lelah mencintai Sean, kamu akan melupakan dia dengan sendirinya. Jadi, biarkan saja kalau Sean menghancurkanmu. Masih banyak laki-laki lain yang bisa memanjakanmu di luar sana." Pungkasnya. "Aku tunggu jawabanmu malam ini, bye!"
Sebelum Naina turun ke bawah dan mengambil beberapa naskah yang akan dipilihnya, ia nengecek pesan-pesan yang masuk dari grub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye, Mr. Parker
Chick-LitJodoh itu bukan dicari, tetapi dijebak. Dan Naina memilih menjebak Sean Parker untuk menjadi jodohnya.