"Naina!" Ia berlari menuju dua kembar dan seorang ibu hamil yang sudah menunggu kedatangannya. Naina menghujani mereka dengan pelukan erat padahal mereka baru bertemu beberapa minggu yang lalu.
Dibelakangnya, muncul Sean yang membawa satu tas besar berisi raket tenisnya. Satu tangan lainnya membawakan tas kamera milik Naina yang dipegangnya. Tatapan Sean tak berhenti mencari teman-temannya yang duduk ruang tamu tepat di sebelah kolam renang.
"Ayo duduk-duduk!" Jane menarik mereka semua menuju sebuah spot duduk. Menuruni beberapa anak tangga lalu duduk di sofa melingkar dengan meja persegi panjang berwarna coklat muda di tengahnya.
Sebelum Naina dan Sean duduk, mereka menyempatkan diri untuk menyalami beberapa orang yang lebih dulu datang. Di mulai dari Andrew yang sibuk mencubit pipi perempuan itu selayaknya anak kecil. Sontak Naina memukul lengan Andrew yang dengan sengaja menyentuh wajahnya sembarangan.
"Kotor ih tangannya!" omelnya kemudian. Namun, Andrew hanya berakhir tertawa usai mengusili adiknya sendiri.
Perempuan itu kini beralih ke Noah Johnson yang duduk tepat di sebelah Andrew. "Halo, Noah!" katanya sambil menepuk tangan Noah yang diikuti Sean di belakangnya.
"Biasanya kerja terus, Na." ledek Noah yang hanya di balas tawa singkat Naina. "Gimana bro, honeymoon?" celoteh Noah tatkala melihat Sean di belakang.
"Perfecto," katanya tanpa Naina bisa melihat wajah Sean.
Jawaban Sean memancing tawa semua orang yang ada di sana, kecuali Naina yang sejak awal wajahnya memerah. "Na, Sean gahar nggak di ranjang?"
Celotehan singkat itu sukses membuat wajah Naina memerah. Semua orang tertawa mendengar celetukan Noah yang diluar ekspetasinya.
"Mantap." jawaban Naina semakin mencairkan suasana rumah Andrew dan Jane yang cukup sepi.
Sean duduk tepat di sebelah Noah dan sibuk mengobrol bertiga, bersama dengan Andrew dan Noah. West masih belum datang, biasanya laki-laki itu datang tepat waktu dibanding dirinya. "West dimana?" tanya Naina ke Jill yang duduk di sebelahnya.
"Entah, bilangnya lagi sama Gala."
"Aku baru tahu kalau West mengenal Gala." Jane menimpali.
"Oh, aku juga baru dengar itu. Kupikir mereka baru bertemu saat kamu menikah, Na." ujar Kassa.
"West bilang, dia mengenal Gala karena mereka satu agensi. Kemudian ia baru tahu kalau Gala sepupu kita." ungkap Jill.
"Memangnya apa nama keluarganya? Bukannya Gala Parker?" ungkap Naina.
"Parker nama keluarga Papaku dan Mama Jane. Kalau Gala, Finnegan. Namanya saja Galasky Finnegan." ucap Kassa kemudian. "Jane, makanan."
Jane yang sejak awal sibuk mengobrol, langsung bangkit mendekati beberapa orang yang sibuk membawakan jamuan makan untuk teman-temannya. Naina, Jill dan Kassa ikut bangkit dan membantu Naina membawakan semua makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye, Mr. Parker
ChickLitJodoh itu bukan dicari, tetapi dijebak. Dan Naina memilih menjebak Sean Parker untuk menjadi jodohnya.