Chapter 30 : Dunia ini memuakkan

5.8K 281 48
                                    

"Manajer Bianca kemarin menanyakanku tentang jadwalmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manajer Bianca kemarin menanyakanku tentang jadwalmu. Katanya, Bianca butuh bantuanmu untuk jadi cameo dalam drama terbarunya. Oh, dia juga bilang kalau Bianca nanti akan menghubungi kamu langsung untuk menanyakan perihal ini." Ujar Kala di tengah malam. 

Naina menelepon Kala karena Naina jengah mendengar ponselnya terus berdering karena Sean. Entah apa yang pria itu inginkan dari Naina. Padahal perempuan itu sudah mengabulkan apa yang jadi keinginan lama suaminya, bercerai. Tetapi, Sean mendadak berubah pikiran.

Atau mungkin ia hanya ingin bersikap peduli? Tidak tahu, dia selalu begitu, tidak bisa ditebak. Yang Naina tahu, Sean sangat oportunis. Alasan penolakan Sean pasti ada hubungannya dengan urusannya. 

Ia tidak akan bercerai kalau itu hanya mempersulit urusannya. Apalagi, Andrew baru saja memberikannya suntikan dana investasi untuk perusahaan barunya. 

"Aku sempat membaca pesan Bianca barusan. Sengaja aku tidak membuka ponselku. Aku baru selesai menghabiskan waktuku di restoran padang." Kata Naina. "Katakan pada Bianca kalau aku berminat jadi cameo drama terbarunya."

"Oh, iya. Kudengar drama tersebut digarap oleh Pak Harun. Bukankah itu sinyal bagus, Na?"

"Sungguh?!" Naina tersentak. "Aku berminat jadi cameo. Pokoknya aku setuju!"

Jawaban Naina memancing tawa Kala. Naina tahu kalau Pak Harun adalah salah satu sosok penting yang membantunya sesukses hari ini. Oleh karena itu, Naina tak akan menolak jika Pak Harun membutuhkan bantuannya.

Sebagai salah satu juniornya, Naina pernah mendengar jika Pak Harun kagum dengan bakat Bianca. Bianca Franca merupakan salah satu junior Naina di Martha Entertainment. Ia hanya satu dari sekian banyak rekan kerja Naina. Keduanya sudah saling mengenal sejak lima tahun yang lalu, saat Bianca debut di salah satu drama Naina. 

"Okey, kalau begitu aku akan menjemputmu besok, ya. Aku akan mengajak Melisa, Leyla, dan Shani ke rumahmu."

"Aku sekarang pindah ke penthouse lagi."

"APA?!"

"Aku akan bercerai." Tambahnya.

"HAH?!"

"Aku baru sadar suara kamu benar-benar keras." Timpal Naina.

"Aku terkejut, bodoh!" Naina tertawa lagi. "Kamu sekarang bahagia karena akan bercerai?"

"Tidak sebahagia yang kamu bayangkan, sebenarnya. Kurasa—" suara bel yang berbunyi mengalihkan perhatian Naina. "Oh, sial, kakakku pasti sekarang datang setelah aku memarahinya. Kal, matikan saja teleponnya, aku harus membuka pintu segera."

Meski sedikit mabuk karena bir yang ia minum, Naina berlalu berjalan keluar dari kamarnya sembari mengenakan outer kimono untuk menutupi dress tidurnya. Ia tahu kakaknya akan datang usai mengabari jika ia akan menemani Naina bersama dengan Jane—istrinya. Desakan bunyi bel yang terdengar berkali-kali membuat Naina siap menyemprot Andrew dengan seluruh ceramahnya.

Goodbye, Mr. ParkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang