Pemateri : Lonely Wolf
Tanggal : Rabu, 21 Februari 2024
Tema : Cara Mudah Mengawali Kalimat dalam Cerita
Terkadang, kita suka bingung kalo mau mengawali cerita di paragraf pertama, kan?
Mungkin ngga bingung, tapi malah mengawali cerita yang kurang menarik, bikin yang lumrah kayak orang-orang.
Nah, ada beberapa tips nih dari aku biar opening cerita kita tuh nggak monoton dan lumrah. Yuk simak...
1.Dialog
Membuat opening cerita, bisa loh pakai dialog, tapi.... dialognya yang menarik, ya.
Contohnya :
1)Dialog dengan emosi/perasaan si tokoh yang ada di cerita.
Misal:
Maaf, kita harus berpisah, lirih seorang gadis bermata cokelat yang berkaca-kaca menatap seorang pria di hadapannya.
Pria bermata hitam pekat itu menatap gadis itu tajam, dia menggeleng tidak terima. Nggak! Lo harus kuat, Raina Alandra! Ada gue di sini walaupun keluarga lo ngebuang lo!
2) Chiko Algara! Balikin buku gue! teriak seorang gadis berseragam SMA sambil mengejar laki-laki tengil yang tertawa sambil melambai-lambaikan bukunya sambil berlari.
Nah, di kedua contoh ini, bukan hanya mencontohkan opening cerita dengan dialog saja, tapi bisa opening dengan perkenalan latar belakang tokoh secara sekilas.
Jadi perkenalan latar belakang itu jangan sampai disengaja seperti pada umumnya.
Misal:
Dia Tiara Azkya, berumur 15 tahun, lulusan SMP Trisakti, orangtuanya adalah pengusaha, bisik Shasa.
Ugh... itu udah pasti pasaran banget kan walaupun dibantu dengan dialog.
Kalo mau perkenalan latar belakang di dialog, bisa aja, tapi harus diolah semenarik mungkin, saranku yang terlalu banyak juga munculin latar belakang tokoh di awal cerita.
2. Narasi
Mengawali cerita dengan narasi, tentunya dengan narasi yang menarik dan tidak lumrah. Diusahakan hindari narasi seperti ini dalam awal cerita
1)Menulis bunyi/suara
Contoh
Tet tet tet
Suara bel berbunyi, para siswa.....
Atau
Plak!
Suara tamparan menggema
Atau
Hiks... dia, hiks....
Itu kadang bikin greget terparahnya bikin males baca kalo misalkan di awal cerita banget dipake
kalo mau, lebih baik pake showing langsung, jadi si tet tet tet atau plak! atau hiks nya itu diilangin
2)Mimpi
Jangan sampe dan hindari hal ini, mengawali cerita dengan mimpi, apalagi mimpinya puanjaaaaaang banget.
Ngerasa capek ga sih, udah baca serius, eh ternyata itu Cuma mimpi doang, terus nanti kita baca ulang lagi cerita yang sebenarnya.
Nah, kecualiiiiii, itu bayangan/sebuah ingatan/mimpi masalalu yang penting yang berhubungan dengan cerita, catatan ya, hal yang sangat penting.
Misalkan, cerita tentang pembunuhan, nah si tokoh utama ini mimpi/teringat bayangan pria yang udah membunuh keluarganya, dan ternyata bayangan itu mirip sama sahabatnya, kan ini jadi salah satu petunjuk penting kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu Sastra
Non-FictionSegalanya tentang sastra Resapi Pelajari Materi diambil dari beberapa sumber