Pemateri : Arneva Dwi Ratna (penulis buku Abang Dokter)
Pertama. Apa itu E-book? Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar.
Kedua. Kenapa harus ada ebook? Well, seiring berkembangnya jaman pastinya dunia literasi juga mengikuti perkembangan tersebut. UPGRADE. Salah satu fungsinya sebagai bentuk melestarikan literatur yang banyak jumlahnya dan memerlukan biaya perawatan yang mahal adalah dengan melakukan transfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik. Dalam hal ini akan banyak ruang dan juga upaya yang dihemat untuk merawat literatur-literatur tersebut.
Untuk mereka para penggiat global warming ini upaya yang sangat bagus untuk mengurangi penebangan pohon. Dan hampir setiap orang sudah memiliki gadget saat ini. Dengan segala inovasinya, segala kebutuhan itu mulai dipindahkan ke dalam genggaman. Dimanapun dan kapanpun waktunya, cuma dari hp kita bisa menikmati bacaan dari ebook tsb. Populer di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia saja.
Ketiga. Apakah perlu seorang penulis menerbitkan karyanya dalam bentuk ebook? Menurut pandanganku secara pribadi, itu sangat perlu. Kecuali jika kami termasuk orang yang kolot, tidak menerima perkembangan jaman, dan terlalu paranoid mengenai pembajakan ebook yang 'katanya' lebih mudah di lakukan daripada pembajakan buku cetak. Kembali ke pendapat pribadi masing2. Aku di sini akan bersikap netral, hanya sekedar menyampaikan fakta. Pengalaman pribadi yang aku alami dan aku pelajari selama kurun waktu 3 tahun belakangan ini.
Dengan adanya ebook, pastinya penulis akan lebih mudah, lebih luas, dan lebih cepat untuk menjangkau pembaca di seluruh dunia. Seluruh dunia ya, bukan hanya di Indonesia. Ebook yang tersedia di playstore, kindle, dan ibooks bisa di setting untuk bisa tersedia di 79 negara di dunia. Dari pengalaman, kenyataannya ebook berbahasa indonesia tsb bisa laku terjual di negara luar indonesia. Kemungkinan besar pembelinya adalah wni yang tinggal di negara tsb, yang hitungannya bukan sedikit lagi.
Lalu tentang proses penerbitan. Buku cetak, proses pembuatannya minimal memakan waktu 1 bulan. Belum termasuk kirim2 naskah ke penerbit, belum juga di hitung di tolak, revisi, dan sejenisnya. Ketika membayangkan proses editing, proofing, layouting, cover, pemasaran, distribusi, dan panjang lagi jalannya itu, aku pribadi akan mengatakan enggak lagi deh, nanti dulu deh, udah kapok. Krn semakin ke sini, peminat buku cetak semakin berkurang. Ketika jalan ke gramedia, kita akan sering menemui yang namanya cuci gudang dsb. Buku cetak yg tidak laku tsb, hanya dalam hitungan bulan akan di tarik dari peredaran dan akhirnya buku yang kamu usahakan mati2an itu akan berakhir begitu saja. Terlalu tragis, tapi bukan berarti aku menakut-nakuti tentang terbit buku cetak. Aku hanya ingin kalian melihat setiap sisi baik buruk suatu hal lalu mempertimbangkannya secara realistis.
Bagaimana dengan proses penerbitan ebook? Sebagian besar penerbit hanya akan meminta naskah mentahnya. lalu memprosesnya sedemikian rupa, dan jreng dalam hitungan minggu karya kamu sudah tersedia ebooknya dan dipasarkan secara luas ke berbagai negara di dunia. Modalnya minimalis, untungnya tentu jauh lebih besar dari terbit buku cetak. Aku bilang seperti ini bukan sekedar membual karena kebetulan aku punya penerbitan sendiri ya teman-teman. Saat ini aku menyampaikan secara netral. Setelah ini pun aku akan sampaikan kelebihan dan kekurangan antara buku cetak dan ebook.
Kelebihan buku cetak: Jika karyamu diterbitkan secara mayor, tentu buku tsb akan tersedia di toko buku seperti gramedia, gunung agung, toga mas, dan sejenisnya. Namun jika hanya terbit secara indie atau self publish, paling banter dijual secara online saja. Buku cetak terlihat fisiknya, dan cukup banyak yang masih menggemari buku cetak karena keperluan koleksi. Ya gampangnya bisa di peluk2 dan cium2 hehehe
Kelebihan ebook: Modal terbitnya minimalis, untungnya lebih besar karena tidak butuh biaya cetak, distribusi, titip ke toko buku gramedia, dan biaya2 lainnya. Proses penerbitan ebook lebih singkat daripada terbit buku cetak. Ebook bisa dipasarkan secara luas ke 79 negara di dunia. Dan dengan segala kemudahan dalam pembelian, semakin banyak pengguna gadget yang menggemari ebook di bandingkan buku cetak. Bisa beli langsung dengan memotong pulsa seluler, gopay, debit/kredit card, dan langsung datang ke alfamart. Tidak perlu ke toko buku untuk nyari buku yang belum tentu ada stocknya.
Kekurangan buku cetak: Produksi menggunakan kertas yang semakin menyumbang efek pemanasan global. Perlu modal yang besar untuk produksi, pemasaran, dan distribusinya. Harga jualnya mahal, sehingga kurang diminati pembaca kalangan menengah bawah. Buku bisa cepat rusak dan lapuk seiring berjalannya waktu.
Kekurangan ebook: Cukup 1. Untuk saat ini memang lebih mudah di bajak atau dibuat bajakannya oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tapi tidak menutu[ kemungkinan bahwa buku cetak bebas dari pembajakan. Karena aku telah mengalami sendiri. buku cetak aku selain dibuat bajakan buku cetaknya, juga di buat ebook bajakannya. Padahal buku aku tidak pernah diterbitkan secara ebook untuk 1 judul tsb.
Okay, sekian yang bisa aku sampaikan. Untuk selanjutnya kita bisa diskusi saja ya. Hal berkaitan dengan ebook yang belum tercover dalam materi yang aku sampaikan di atas, silahkan di tanyakan. Atau yang masih kurang jelas, bisa juga aku perjelas lagi detailnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu Sastra
Non-FictionSegalanya tentang sastra Resapi Pelajari Materi diambil dari beberapa sumber