PENGERTIAN DIKSI
~Diksi adalah pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau penyampai puisi, atau juga dapat diartikan sebagai seni berbicara atau menulis jelas, sehingga tiap kata dapat dipahami pengucapan dan intonasi, guna mengungkapkan gagasan atau pesan yang ingin disampaikan.
Jangan menggunakan kata yang bertele-tele dalam puisi, karena akan mengurangi keindahan, yang dimaksut bertele-tele disini, menggunakan kata yang berlebihan, hanya untuk menyampaikan hal yang bisa diartikan dengan singkat
Contoh:~Aku ingin engkau tidak pergi dari hidupku ini (terlalu sederhana dan kurang dalam)
~ Kuingin engkau tetap tinggal di hatiku (sama makna namun lebih singkat dan indah)
Setelah paham apa itu diksi, sekarang kita lanjutkan ke kaidahnya
Adapun kaidah atau aturan pemilihan diksi dalam puisi yaitu :
1. Hindari pengulangan kata yang terlampau sering dalam tiap bait
2. Pemilihan sinonim yang tepat dari bahasa baku, misal kita ingin mengungkapkan kata "capek" kita dapat menggunakan kata "jemu atau lelah" yang lebih artistik
3. Penggunaan tanda baca dan susunan bahasa.
contoh:~ Dalam surga aku merana!
Merindu, cinta yang tertinggal
(jangan sembarang memenggal kata)4. Antara 1 bait dengan bait lain tidak boleh lepas dari tema yang telah ditetapkan diawal, jika berubah itu sebuah Kegagalan yang teramat vatal
5. Pilihan kata yang berwarna, memberikan nilai lebih dalam keseluruhan isi puisi
6. Perbanyak perbendaharaan kata, dengan cara membaca reverence puisi, KBBI, kamus sinonim Antonim, bahasa sanksekerta dll.
7. Yang terakhir yaitu perasaan, dalam menulis puisi titik pointnya adalah rasa, meski ke 6 point diatas kita kuasai, jika tak mampu mengolah perasaan/rasa maka puisi kita terlihat biasa dan tidak istimewa
Pembaca akan cepat lupa, dengan puisi kita yang telah mereka baca, rasa, kita dapatkan dengan mempermainkan rima dan juga majasApa itu rima?
Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak, maupun pada akhir larik sajak.
Sedangkan majas adalah gaya bahasa, yang membuat puisi sarat akan makna.Setelah tahu kaidahnya, kita lanjut ke jenis-jenis diksi.
*JENIS-JENIS DIKSI*
1. Sinonim adalah persamaan kata, yang biasa dituliskan karena makna bakunya sudah sering disampaikan dan terkesan monoton
2. Antonim adalah lawan kata, jika kita tidak ingin mengungkapkan makna sebenarnya kita bisa menggunakan antonim
contoh:~ pandai antonim bodoh, agar tidak terkesan kasar bisa kita gunakan kata (dungu)
3. Polisemi merupakan frasa yang memiliki banyak makna. contohnya kata kepala, bisa diartikan anggota tubuh jika diawali dengan kata sakit menjadi (sakit kepala)
Sedangkan bisa mempunyai arti lain jika diakhiri kata, rumah tangga menjadi
(Kepala rumah tangga) dalam makna luas PEMIMPIN4. Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan sama, namun berbeda arti dan lafal bunyi
ContohTeras yang berarti inti kayu
Teras yang berarti bagian rumah depan5. Homofon merupakan kata-kata yang memiliki pelafalan bunyi yang sama namun berbeda ejaan dan arti
Contoh:
~ Bang arti kakak
~Bank arti tempat bidang keuangan.6. Homonim merupakan kata-kata yang memiliki ejaan sama berbeda pelafalan dan arti
~ asep = asap
~ Asep = nama tukang somay 😆7. Hiponim merupakan kata yang artinya ada di kata lain
8. Hipernim kata yang mencakup dari kata-kata lain
Contoh:
Kata sempurna, mencakup dari indah, bagus, cantik, ganteng dll.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu Sastra
Non-FictionSegalanya tentang sastra Resapi Pelajari Materi diambil dari beberapa sumber