Bincang Menulis KSGK

426 15 0
                                    

Biodata Narasumber :

A.I, seorang manusia yang masih belum menemukan jati diri dan tujuan. Tidak tahu mau ngapain dan mau melakukan apa. Sedang tidak tahu apa yang mau digarap dan menggarap apa. Jika ingin menemui dia lebih dekat, tidak ada, karena dia jauh di mata maupun di hati

Achievement dalam dunia literasi yang pernah dicapai:

1. Menjuarai event menulis cerita horror dari grup literasi gkbfindo (https://my.w.tt/Cz5mAAfNFX)
2. Menulis novel bergenre thriller/dystopia yang sekarang sedang dalam tahap revisi
3. Ikut serta dalam menulis buku antologi bersama member Karyasastraku of GK

Tips dan Trik Menulis Cerita Misteri

Dalam KBBI Misteri adalah sesuatu yang masih belum jelas (masih menjadi teka-teki; masih belum terbuka rahasianya). Sebuah cerita bergenre misteri berarti cerita tersebut memiliki unsur yang sebagian besar masih belum tersingkap dan dengan berjalannya alur, unsur tersebut pun mulai terungkap satu per satu.

Cerita misteri tidak melulu berkaitan dengan kejadian supranatural maupun horror. Unsur misteri bisa terjadi bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya “Misteri Hilangnya Bekal Makanan Sisil” oleh Putri Pupsita (Red. Bobo, 2017) adalah salah satu contoh cerpen misteri yang mengangkat topik sederhana namun dikemas menjadi cerita menarik yang mampu mengajak pembaca untuk menerka jawabannya.

Sebuah cerita misteri tak lepas dari penggunaan plot twist sebagai unsur utama. Plot Twist adalah perubahan mendadak atau tajam dari arah plot atau cerita dengan menyuguhkan sebuah akhir yang mengejutkan dan tidak tertebak untuk pembaca.

Sebuah cerita misteri tanpa kehadiran plot twist layaknya makan nasi tanpa garam. Terasa hambar tanpa ada hal yang dapat membangkitkan gairah pembaca.
Seorang penulis misteri harus mampu menyuguhkan plot twist dari pion-pion petunjuk yang dibangun sedikit demi sedikit dari awal hingga akhir cerita. Kehadiran plot twist harus masuk akal dan tidak bisa muncul dengan serta merta begitu saja tanpa adanya prelude yang jelas.

Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana cara membuat plot twist agar jalan cerita yang sudah dibangun dengan susah payah dapat memberikan kesan pada pembaca? Ada dua teknik yang biasa digunakan oleh seorang penulis misteri, yaitu Chekhov’s Gun dan Red Herring. Mari kita bahas satu per satu.

Chekhov’s gun adalah sebuah benda, tokoh, atau kejadian yang muncul di awal cerita. Tapi, sepertinya tidak penting dan tidak pula disebut-sebut sampai menjelang akhir cerita. Walaupun demikian, benda, tokoh, atau kejadian ini memegang peranan penting dalam menciptakan twist ending. Misalnya, adegan penembakan si tokoh utama yang muncul di awal film “The Sixth Sense”, pada akhir cerita barulah kita sadar akan signifikannya adegan tersebut, saat kita diberi tahu bahwa si tokoh utama sebenarnya sudah mati.

Red Herring membuat pembaca terkecoh dan membawa pada kesimpulan yang salah. Pada akhir cerita, baru semua kebenarannya dibeberkan. Red herring dapat dikatakan sebagai “kambing hitam”, orang yang dianggap sebagai pelaku/pembunuh, namun sebenarnya bukan. Umumnya, dipakai dalam cerita detektif. Sebagai contoh Red Herring adalah dalam film Iron Man 3, di mana penonton diyakinkan bahwa antagonis utama adalah Mandarin, yang pada akhir terungkap bahwa dia sebenarnya adalah aktor bayaran dari Aldrich Killian.

Dalam membuat cerita misteri, ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk membangun cerita. Ada teknik yang bisa dgunakan oleh penulis, yaitu flashback, Nonlinear Narrative dan unreliable narrator.

Flashback disajikan untuk mengungkap fakta yang sebelum tidak diketahui oleh pembaca atau penonton. Kejadian penting selama ini tidak terlihat, atau alasan (sebab-akibat) kenapa sebuah kejadian terjadi diputar ulang. Flashback juga digunakan untuk mengungkap identitas sebenarnya dari karakter-karakter yang ada dalam cerita. Flashback biasanya disajikan pada akhir cerita, ketika pelaku atau misteri sebenarnya sudah terkuak oleh sang tokoh utama. Flashback akan memaparkan apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu dengan menyatukan semua fakta yang telah ditemukan sebelumnya secara runtut dan jelas agar pembaca lebih memahami misteri dari ceria tersebut.

Selanjutnya adalah Nonlinear Narrative, di mana suatu cerita memiliki narasi yang tidak urut dalam satu garis waktu sehingga membuat cerita seperti kepingan puzzle yang harus disusun oleh pembaca untuk memahami keseluruhan cerita secara utuh. Sebagai contoh adalah TV Series WestWorld yang pada akhir season 1 diungkapkan bahwa terdapat beberapa timeline yang diceritakan secara bersamaan namun berlatar pada waktu yang berbeda-beda. Dengan memanfaatkan teknik nonlinear narrative, penulis dapat mengungkapkan misteri utama yang terjadi di masa lampau pada klimaks cerita tanpa perlu mengandalkan adegan flashback yang diceritakan oleh salah satu tokoh.

Salah satu contoh pemanfaatan nonlinear narrative adalah dengan penerapan beberapa timelines dalam sbuah cerita. Misalnya novel tersebut memiliki dua tokoh utama, ayah dan anak. Cerita dimulai ketika sang anak berusaha mencari ayahnya yang tiba-tiba menghilang ketika melakukan sebuah ekspedisi ke hutan belantara. Setiap chapter secara bergantian akan menceritakan kisah sang anak yang mencari ayahnya dan kisah sang ayah dari awal memulai perjalanan hingga akhirnya menghilang. Menerapkan sudut pandang yang berubah secara bergantian per chapter akan memberikan angin segar pada ceritamu dan pembaca pun tidak akan cepat merasa bosan.

Dan terakhir Unreliable narrator atau narator penipu. Teknik ini biasa digunakan dengan cerita yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Narator akan bercerita panjang dari A sampai Z apa yang terjadi, namun ternyata semua yang diucapkan si narator dari A sampai Z adalah sebuah kebohongan/tipu muslihat, entah itu dilakukan oleh sang Narator secara sadar maupun tidak sadar. Misalnya film Fight Club yang mengungkap bahwa sang tokoh utama sebenarnya memiliki kelainan kepribadian ganda.

Please Vote and Coment guys!

Ilmu SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang