Apa itu Senandika?

20.9K 760 80
                                    

Nah, senandika ini termasuk jenis prosa baru.. Di mana cara menulisnya kebanyakan menggunakan kata aku-kamu, senandika juga kebanyakan bercerita soal menyembuhkan luka patah hati dengan jatuh hati kembali, bangkit dari duka kehilangan menuju kebahagiaan. Senandika sendiri mempunyai arti yang menurut KBBI, Kata: SENANDIKA

Defnisi:

se·nan·di·ka n wacana seorang tokoh dlm karya susastra dng dirinya sendiri di dl drama yg dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yg paling dalam dr tokoh tsb, atau untuk menyajikan informasi yg diperlukan pembaca atau pendengar*
Tapi menurut gampangnya saya, senandika adalah bentuk buah pikir kita tentang segala hal yang mengusik hati dan pikiran, senandika merupakan bentuk curahan hati kita yang dirangkai sedemikian indahnya, hingga orang yang membacanya bisa merasakan perasaan duka dan suka yang kita tulis.

Ada yang ingin bertanya? Diskusi sebaiknya saya tidak terlalu banyak menjelaskan, lebih baik ada tanya jawab agar lebih mudah memahami hehe

Pertanyaan dan Jawaban Perihal Senandika

1. Perkenalkan, saya..
Ratih Wulandari_46_
Pas banget materinya 😂
Misalkan, ada seoranh puan yang mendamba pada seorang gadis. Lalu, ia menulis sebuah puisi untuk mengungkapkan perasaannya.

Apakah itu bisa disebut bahwa si puan bersenandika?

Puan itu perempuan kan? Lantas maksudnya puan mendamba seorang gadis ini maksudnya apa? Hahah, mungkin maksud kamu tuan ya?

Senandika itu, minimal satu halaman kertas A4 dengan minimal paragraf 3-4
Jika mengungkapkan perasaan dengan sebait dua bait kalimat, itu puisi, bikan senandika
2. Nova Asari_42_Apakah dalam senandika memiliki pola tertentu?

Tidak ada pola, senandika merupakan prosa baru yang bebas. Tidak terikat majas, rima, dll

3. mayanf  Nabila_29_boleh di contohkan?

Sebentar

Senja Di Batas Kota
Senja hari ini mengingatkanku akan langkahmu yang kian jauh kemarin, langkahmu yang begitu ringan namun begitu berat kuterima. Kau pergi bersama mimpi-mimpi yang ingin kamu wujudkan di seberang sana, kamu pergi bersama sekotak rindu dan sepotong hati yang mencintaimu dan ikhlas menantimu hingga kembali.
Aku mengiringi pergimu dengan senyum penuh harap, harapan agar kamu berhasil mewujudkan mimpi-mimpimu, harapan agar kamu lekas pulang menemuiku, harapan agar kamu tetap mencintaiku di manapun kamu berada.
Sepuluh tahun berlalu dan aku masih dengan cinta yang sebegitu tulusnya untukmu, sepuluh tahun berlalu dan aku masih dengan penantian yang begitu penuh harap kepadamu. Sore ini aku memutuskan untuk mengunjungimu di seberang sana, entah apa yang membuatku ingin pergi setelah sekian lama, aku hanya merasa rinduku tak lagi mampu kutahan seorang diri.
Berbekal secarik kertas yang berisi alamatmu yang kamu kirim delapan tahun lalu, kubulatkan tekad untuk menemuimu.
Senyumku tak hentinya merekah, bahagiaku membuncah setiap kali kuingat dirimu yang akan terkejut melihatku mengunjungimu. Dua jam perjalanan menuju batas kota untuk menaiki kereta bukanlah perjalanan yang sulit jika aku terus memikirkanmu. Aku menuju kursi panjang tempat sepuluh tahun yang lalu kita duduk bersama menanti kereta keberangkatanmu, aku duduk dengan perasaan yang sulit kuungkapkan dengan kata-kata. Kukenakan baju terbaik yang kumiliki, baju yang kamu berikan sehari sebelum kamu pergi.
Mataku menjelajahi batas kota yang mulai terlihat ramai, dikejauhan kulihat kereta yang akan kutumpangi mulai tiba, penumpang yang ingin ke kotaku turun dengan teratur. Aku mengambil koper dan mulai menyeretnya menuju pintu masuk kereta, namun langkahku terhenti.
Di hadapanku, tepat di depan mataku. Aku melihatmu tersenyum bahagia, aku melihatmu berdiri menanti seseorang yang sepertinya masih berada di dalam kereta. Perempuan itu turun, dengan wajah yang sama bahagianya denganmu.
Perempuan itu turun dan langsung menggenggam jemarimu dan kamu mengecup keningnya dengan mesra. Tepat di hadapanku, kamu datang menepati janjimu setahun silam. Kamu berjanji menemuiku untuk membawa kabar bahagia, yah bahagia; kamu, bukan aku.
Wajahmu terkejut melihatku, genggaman jemarimu di jemari perempuan itu kaulepas, wajahmu tak lagi bahagia seperti tadi. Perlahan kamu mendekatiku, menyapaku dan menanyakan hendak ke mana aku dengan koper besarku.
Perempuan itu mendekatimu dan menanyakan perihal diriku, “Dia sahabatku di desa, kenalkan namanya Rani,” ucapmu kepadanya dan aku hanya bisa tersenyum perih sembari menjabat tangan halus perempuan cantik di hadapanku ini.
Senja di batas kota menjadi saksi kepergianmu yang kuiringi dengan senyum bahagia pun menjadi saksi sambutanku atas kedatanganmu yang kuiringi dengan senyum kepedihan. Senja di batas kota menjadi satu-satunya saksi bisu hancurnya mimpi dan harapan seorang perempuan desa yang menanti dengan sabar pujaannya pulang.

4. Naela Rahmawati_38_hae ka mau nanya nih kalo senandika itu bentuk buah pikir kita dan pastinya juga di situ mengandung dengan isi hati nah bagaimana si cara menulis puisi biar kerasa kalo puisinya itu bidup dan bisa minta contoh dari senandika itu sendiri

Terima kasih

Senandika itu puisi, tapi puisi belum tentu senandika.
Cara untuk menulis puisi agar terasa hidup, jiwai tulisan kalian, hargai tulisan kalian.

Contoh udah kukasih ya :)

5. Dede nurkamilah_8

Bagaimana cara agar tidak terpengaruh dengan suasana hati kita saat ini sehingga meski soal isi hati tapi pembaca tetap tidak tahu itu

Terima kasih

Perbanyak baca buku, karena terkadang apa yang kita tulis ga melulu soal perasaan kita.

6. Herlysa A.D_19_Oh ya, Kak. Apa senandika isinya hanya curahan hati tentang orang lain? Dan apa ada tips&trik menulis senandika yang feelnya dapat dan menarik?
Terima kasih

Curahan hati untuk orang lain, untuk diri sendiri juga boleh. Tips dan triknya? Mungkin kalau dari saya pribadi, perbanyak latihan. Karena saya pribadi juga terkadang merasa tulisan saya kurang dapet feelnya, meskipun tetap menarik. Karena pembaca paling pertama yang menyukai tulisan kita, ya kita sendiri.

7. Irma erviana_23_gimana cara agar senandika itu kuat berada d dalam cerita yg kita buat kak?

Senandika itu bukan alur cerita ya, senandika itu bentuk tulisan. Sedangkan untuk alur, riset dulu apa yang mau kamu tuliskan. Catat point" pentingnya, lalu kembangkan. Tapi untuk saya sendiri, saya tidak pernah mencatat point. Ketika menulis senandika, saya ga akan baca sebelum selesai saya tulis. Jadi begitu selesai, dan saya baca. Saya baru koreksi apa yang kurang dari diksi-diksi saya

8. Riski Puji Astuti_50

Jujur saya baru pernah denger tapi dibaca materi ini, senandika itu semacam puisi ya, Kak? Dan apa perbedaan senandika dengan puisi ?

Puisi dan senandika ap yang membedakan? Hmm, saya pribadi selalu membedakan dari baitnya ya, kalau puisi kadang kita nulisnya 1 bait 4-5 baris, sedangkan senandika bukan bait, taoi paragraf.

9. Elena_12_Kalo Saya-Anda atau Gue-Lo itu masuk gak kak? senandika ini ada di dalam materi cerita juga gak kak?

Mungkin masuk. Tapi di semua buku yang saya baca, yang memiliki genre senandika, hanya ada aku-kamu, saya, kau Materi cerita? Maksudnya? Hehe

10. Aia_03_
Jadi gini, Kak Fairiiy,
Saya mau tanya Senandika itu asing buat saya Kak, saya baru dengar soalnya.
Maklum Kak masih baru dalam dunia literasi.

Bagaimana cara menulis Senandika yang baik dan benar?
Itu bagus berdasarkan pengalaman atau menulis berdasarkan suasana hati.

Maaf ya, Kak kalau nggak nyambung

Senandika bagusnya ditulis berdasarkan suasana hati, jika baru mau belajar menulis genre senandika. Tapi kalau sudah sering buat, meski suasana hati jelek tapi ide yang muncul bahagia.. Tetep akan jadi kok.

11. Apakah senandika bisa diartikan dengan monolog?

Bisa, karena bercerita seorang diri.

12. senandika bisakah disamakan dengan prosais?

Nah, ini maksud saya...
Senandika itu prosa, prosa belum tentu senandika

Maaf, yang tadi saya salah🙏🏻🙏🏻

13. Melani_32
Berarti senandika itu tdak terikat aturan yah kak..

Apakah menulis diary dapat dinamakan senandika?

Selama bahasanya enak dibaca, mengandung kata-kata yang puitis... Itu bisa disebut senandika

Asal sumber : KSI

Ilmu SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang