TIPS MEMBANGUN PERSONAL BRANDING YANG KUAT
Mungkin setelah melihat judulnya, ada yang bertanya-tanya. Apa itu Personal branding? Apa itu penting?
Simak penjelasannya ^^
Personal branding adalah kualitas-kualitas yang diasosiasikan kepada seseorang, misalnya kita bisa digambarkan sebagai sesorang yang introvert, ekstrovert, pemikir, karismatik, sederhana, rumit, santai, profesional, dan lain-lain.
Personal branding juga membuat orang lain memprediksi bagaimana kita bereaksi terhadap situasi yang menimpa kita.
Semua usaha personal branding seseorang dilakukan sendiri secara sadar dan terkonsep dengan jelas. Pada intinya, personal branding adalah kualitas-kualitas yang Anda proyeksikan untuk orang lain lihat atau pahami mengenai Anda.
Agar lebih terukur, Anda bisa memahami terlebih dahulu tingkat kedekatan dalam tentang bagaimana orang lain mengenal Anda melalui personal branding.
Pertanyaan yang biasanya akan diajukan setelah adanya penjelasan diatas adalah, apa Personal Branding itu penting? Tentu saja, itu penting karena akan membuat banyak orang mengingat kita dengan sebuah ciri khas yang sering kita tunjukan.
Berikut adalah tujuh tips untuk membuat personal branding yang kuat:
1. Tentukan Tujuan Personal Branding
“Apa tujuan Anda ingin dikenal orang lain?”
Sebelum melangkah lebih jauh dengan personal branding, Anda harus dapat menjawab pertayaan yang esensial tersebut.
Harus. Jika Anda tidak mau atau gagal menjawab pertanyaan tersebut, maka kita tidak perlu berdiskusi lebih jauh lagi.
Tentukan tujuan atau goals personal branding Anda. Tujuan atau goals harus bersifat jangka panjang, ambisius, dan spesifik, misalnya:
Menjadi figur yang menjadi referensi atau _top of mind_ di segala hal yang berhubungan dengan kerajinan tangan dari kertas.Ketika membangun personal branding goals, Anda harus melihat bagaimana orang yang Anda gemari menampilkan diri mereka secara online. Hal ini termasuk pelajari bagaimana ia menyampaikan idenya melalui tulisannya, videonya, hingga fotonya.
2. Lakukan Riset Personal Branding
Pertanyaan selanjutnya adalah, “bagaimana Anda ingin dikenal oleh orang lain?”
Apakah Anda ingin dikenal sebagai orang yang pintar tapi membosankan? Cerdas dan humoris? Stylish dan humoris? Bagaimana Anda ingin bisa diingat oleh orang lain?
Anda harus benar-benar melakukan riset yang mendalam untuk memahami unique selling point atau hal-hal apa yang bisa membedakan diri Anda dari influencer lain.
Yang terpenting dalam hal ini adalah menemukan sesuatu yang Anda bisa atau telah kuasai dan orang lain tidak atau belum.
Kemudian, jadikan itu sebagai “superpower”, latih terus menerus, dan jadikan itu ceruk atau niche Anda.
Selanjutnya, jadilah ahli di niche Anda dan selalu berorientasi pada growth, yang berarti tidak berhenti belajar meskipun Anda telah menemukan niche Anda.3. Tentukan Personal Brand Anda
Setelah menentukan tujuan dan melakukan riset tentang personal branding, Anda baru bisa melangkah dengan mantap ke tahap menentukan personal brand.
Anda bertanya, “bagaimana saya bisa yakin untuk pada akhirnya menentukan personal branding?”
Apapun yang Anda lakukan; menulis, mendesain, fotografi, dan lain sebagainya, selalu ada ratusan hingga ribuan orang lainnya di luar sana yang melakukan hal yang sama.Lalu, bagaimana Anda bisa “memenangkan” persaingan di antara mereka?
Penulis, desainer, dan fotografer mungkin sama-sama menulis, mendesain, dan mengambil foto.
Namun, Anda bisa menjadi beda di antara ratusan atau ribuan orang lainnya dengan Bagaimana dan Mengapa Anda melakukan pekerjaan tersebut.
Personal brand Anda adalah keunikan yang Anda punya sejak dulu atau baru Anda temukan/ciptakan setelah membaca tulisan ini.
Seth Godin, penulis dan ahli marketing dunia, pernah mengatakan, “Orang tidak membeli barang atau layanan. Melainkan, mereka membeli hubungan, cerita, dan keajaiban.”
Benarkah?Secara ilmiah telah terbukti melalui sebuah riset yang dilakukan oleh Nielsen, 83% responden lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga daripada perusahaan pemilik brand itu sendiri.
Temukan keunikan Anda dengan menjawab pertanyaan Bagaimana dan/atau Mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan, posisikan diri Anda di antara teman atau audiens Anda.
Ketika Anda telah menemukan jawaban dari itu semua, maka Anda telah menentukan personal brand secara benar.
4. Buat Konten yang Otentik dan Bernilai
Menemukan keunikan diri saja tidak cukup.
Setelah itu, Anda harus melangkah lebih jauh dengan “memasarkan” personal brand yang telah Anda tentukan di langkah sebelumnya.
“Bagaiman caranya?” Anda bertanya.
Konten, tentu saja. Komunikasikan dan pasarkan semua nilai dari personal brand Anda melalui konten-konten yang berkualitas.Tulisan, video, presentasi, foto, dan berbagai macam konten akan berhasil memasarkan personal brand Anda hanya ketika konten tersebut otentik dan bernilai bagi audiens Anda.
Content marketing adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi oleh brand manapun. Termasuk Anda.Blog merupakan yang bagus untuk membangun personal brand melalui konten. Selain itu, Anda harus memiliki strategi dalam membuat konten termasuk membuat variasi konten melalui video, tulisan, ebook, foto, infografik, presentasi, dan masih banyak lagi.
Jadilah Anda yang otentik karena audiens bukan mengharapkan Anda menjaga imej secara sempurna di dunia digital.
Audiens mencari koneksi emosional dengan Anda melalui konten yang mengandung nilai-nilai personal brand Anda.
Anda mungkin seorang desainer yang berjuang melawan depresi, rundungan, perdebatan orientasi seksual dan hal manusiawi lainnya. Memiliki personal brand bukan berarti memiliki hidup yang selalu manis ceritanya.
Kembangkanlah personal brand tapi janganlah berhenti menjadi manusia karena dengan menjadi manusia, orang akan lebih mengetahui, menyukai, dan mempercayai Anda.
5. Konsisten
Konsistensi adalah kata kunci dalam membangun personal brand.
Dengan mempraktikan konsistensi maka Anda telah membuktikan kalau Anda pantang menyerah dan dipastikan Anda akan memetik buahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu Sastra
Non-FictionSegalanya tentang sastra Resapi Pelajari Materi diambil dari beberapa sumber