OW TO MAKE A PLOT TWIST: A SIMPLE (INCOMPLETE) MANUAL
By : Dave CahyoHOW TO MAKE A PLOT TIWST
Hei guys. Kali ini lain dari biasanya gue bakal ngasih tips menulis. Nggak tau diri banget ya gue, padahal novel gue aja belum ada penerbit yang mau nerbitin wkwkwk. Tapi karena ada readers yang minta tips cara bikin plot twist (udah lama sih), makanya gue buatin kalian artikelnya.
Pertama, apa sih plot twist itu? Plot twist adalah kondisi dimana arah jalan cerita (plot) dalam suatu kisah tiba-tiba berubah drastis ke arah yang sama sekali nggak dapat ditebak pembacanya. Suatu cerita nggak bisa dipungkiri akan jauh lebih menarik jika ada plot twistnya. Lihat saja karya-karya terkenal dari Agatha Christie, Sidney Sheldon, hingga RL Stine. Novel-novel mereka meraih puncak popularitas karena menyajikan plot twist tak terduga dalam karyanya. Belum lagi karya-karya sutradara karya Alfred Hithcock, M. Night Syamalan, hingga Christopher Nolan yang film-filmnya dihargai dan menjadi legenda karena plot twist dalam skenarionya.
Namun semua penulis pasti menghadapi kesulitan dalam menciptakan plot twist. Maklum saja, penulis harus memutar otak membuat plot twist yang dapat membuat pembacanya tercengang. Membuat cerita emang jauh lebih mudah jika tanpa plot twist, namun tentu cerita itu akan menjadi kurang menarik. Maka dari itu, menciptakan plot twist membutuhkan kerja otak yang ekstra. Namun jangan khawatir, jika melihat novel-novel maupun film-film yang udah ada, sebenarnya ada kok “pola-pola” plot twist yang sebenarnya nggak jauh-jauh beda. Cuman penggunaannya aja disesuaikan dengan jalan ceritanya.
Dalam membuat plot twist, sebenarnya para penulis bertujuan untuk “mempermainkan dan membodohi” para pembacanya. Keliatannya jahat ya guys, tapi buat gue bisa jadi ajang balas dendam soalnya gw sering dipermainkan wanita, makanya sekarang gw mempermainkan pembaca gw hahaha *tabok* Agar bisa mempermainkan pembaca, terlebih dahulu kita harus sadar betul bagaimana cara berpikir para pembaca kita saat membaca karya kita. Bisa dikatakan, ketika memulai membaca karya kita, para pembaca dalam kondisi pikiran yang murni dan polos (membuat mereka lebih mudah dipermainkan xixixixi). Mereka mengharapkan bahwa jalan cerita akan sesuai dengan harapan mereka dan sesuai dengan apa yang mereka baca. Mereka sama sekali nggak mengharapkan atau menduga twist yang akan datang.
NB: Kecuali untuk beberapa pembaca yang “pintar”, mereka akan memiliki ekspetasi dan interpretasi mereka sendiri dalam membaca jalan cerita. Mereka akan selalu menaruh rasa curiga sehingga kebanyakan dari pembaca model ini bisa menebak plot twist yang akan datang. Contoh orang-orang kayak gini adalah orang-orang yang membaca cerita detektif dan sudah menduga-duga selama jalan cerita berlangsung sehingga akhirnya mereka bisa menebak siapa pelaku sebenarnya.
Well, abaikan dulu pembaca yang “curigation” seperti di atas sebab mereka “one of the kind”. Secara umum, cara berpikir pembaca adalah seperti ini.
1. Tokoh protagonis (tokoh utama) adalah tokoh dengan karakter moral baik (bukan penjahatnya), mereka masih hidup (bukan hantu), sehat jasmani rohani (nggak gila atau punya teman khayalan), nggak punya kembaran, identitasnya asli sesuai yang ia katakan (nggak sedang menyamar), dan jujur dalam setiap perkataannya.
2. Dalam hal waktu, cerita dikisahkan dalam alur cerita yang linear (maju), bukan di masa lalu atau di masa depan, serta kronologis (urut).
3. Dalam hal setting, cerita bersetting di bumi, terjadi dalam realitas, bukan halusinasi semata.
4. Dalam hal tokoh (bisa berlaku untuk tokoh selain protagonis): jenis kelamin mereka sesuai nama mereka, memiliki orientasi seksual yang normal, tidak berpura-pura menjadi orang lain, berkata jujur dan tidak menyimpan rahasia, tidak punya kelainan fisik (pakai kursi roda, buta, tuli) kecuali jika dijelaskan, atau sebaliknya memang memiliki kelainan fisik sesuai jalan cerita (tidak berpura-pura cacat), hanya manusia biasa (bukan vampir, alien, atau hantu), jika mereka diceritakan meninggal maka mereka benar-benar mati (nggak ternyata pura-pura mati dan ternyata masih hidup) dll.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu Sastra
Non-FictionSegalanya tentang sastra Resapi Pelajari Materi diambil dari beberapa sumber