Pembahasan Dialog Menyeluruh

825 39 3
                                    

Rabu, 1 Mei 2019

#MateriKSGk

Sumber_ Azril Rofiq

Dialog

Catatan : Setiap dialog yang menggunakan tanda tanya atau tanda seru, narasinya di awali dengan huruf kecil. (teriaknya; tanyanya.)

Perhatikan contoh :

“Apa kau yang melukainya?” Melirik ke arah wanita di sampingnya.

Kenapa huruf awal dalam narasinya kapital? Yup! Karena sudah beda kalimat. “Melirik wanita di sampingnya” di katakan sebagai kalimat baru.

*Berbeda apabila kalimatnya seperti ini :*

“Apa kau yang melukainya?” tanya Arsyil melirik wanita di sampingnya.

Betul! Karena diawali dengan kata seperti (tanya, selidik, dan lain-lain). Dan itu dikatakan masih dalam satu kalimat.

Tanda Elipsis atau Titik tiga (…)

Tanda ini biasanya digunakan untuk memberikan jeda pada dialog.

Contohnya :

“Jadi … kau benar-benar menolakku?”

Perhatikan teknik penggunaannya. Cara menggunakan elipsis dalam dialog adalah ketika ada jeda dalam dialog tersebut. Sebelum menggunakan elipsis, beri spasi terlebih dahulu. Setelah menggunakannya pun beri spasi lagi. Kemudian silahkan mulai kata selanjutnya. Ingat, kata baru setelah elipsis huruf awalnya harus kecil. Lihat contoh untuk pehamaman lebih detail.

Nah, bagaimana bila elipsisnya berada di akhir?

Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh 1

“Jangan menangis lagi. Kumohon ….”

Contoh 2

“Jangan menangis lagi. Kumohon …” ucap Billy pelan.

Apabila elipsisnya berada di belakang dan tidak ada narasi lagi setelahnya, maka gunakan contoh 1.

Kok titiknya empat bukan tiga? Yap! Tiga titik pertama adalah elipsis, dan satu titiknya lagi adalah tanda baca.

Nah, apabila elipsisnya berada di belakang dan ada narasi lagi setelahnya, maka gunakan contoh nomor 2. Yang mana hanya terdapat tanda elipsis di sana.

Penggunaan en dash (—) dalam dialog

Biasanya digunakan untuk dialog yang terputus-putus atau terpotong.

Contoh 1 :

“Ti— tidak. Bukan itu maksudku.” (terputus-putus).

Contoh 2:

“Jadi kau pe—” (terpotong karena seseorang langsung menyergah ucapannya).

“Iya. Aku pelakunya,” ucap Andra cepat.

Penggunaan kata “kan” dalam dialog

Perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh :

“Dia itu kekasihmu, kan?”

Perhatikan cara meletakannya. Tak jarang kita menemukan kalimat seperti ini dalam beberapa cerita.
Letakkan tanda (,) sebelum menulis kata “kan” dalam dialog.

Contoh serupa :

“Belajar yang rajin ya, Nak.”

Kalimat seperti itupun berlalu penggunaan tanda (,) sebelum kata “Nak.”

Catatan : kata “Nak” dalam dialog huruf awalnya besar, karena itu merupakan panggilan pengganti untuk seorang anak. (Nak, Nduk, Non, dll).

Berlaku juga untuk kata panggilan seperti :

“Warna senja itu indah. Iya kan, Kak?”

“Aku tidak bohong kok, Bun.”

*Penggunaan nama dan panggilan dalam dialog*

Contoh 1 :

“Aku harap Ayah merestui pernikahan kami,” ucap David penuh harap

Contoh 2 :

“Aku berharap ayahmu merestui pernikahan kita,” kata Nia lirih.

Perhatikan antara contoh satu dan dua. Di contoh pertama, kata “Ayah” diawali dengan huruf kapital. Kenapa? Karena orang yang di maksud ada di sana. Atau terlibat dalam percakapan tersebut.

Sedangkan di contoh kedua, kata “ayah” di awali dengan huruf kecil yang mana menandakan sang ayah tidak ada di sana. Atau tidak terlibat dalam percakapan tersebut.

Contoh 3 :

“Menurut pak Aldi, tidak seharusnya kita melewati jalan ini.”

Contoh 4 :

“Terima kasih Pak Aldi atas kerjasamanya.”

Nah, apabila menemukan kalimat seperti pada contoh nomor tiga dan empat, perhatikan baik-baik.

Di contoh nomor 3, kata “pak Aldi” huruf awalnya ditulis kecil dan huruf keduanya ditulis besar karena merupakan nama orang. Ini sama seperti contoh nomor 1, yang mana pak Aldi tidak terlibat dalam percakapan tersebut.

Di contoh nomor 4, kata “Pak Aldi” huruf awalnya ditulis besar dan huruf keduanya ditulis besar karena merupakan nama orang. Ini sama seperti contoh nomor 2, yang mana pak Aldi terlibat dalam percakapan tersebut.

Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang sedang menulis atau yang sudah menulis. Namun, masih terdapat kesalahan dapat diperbaiki, namanya saja masih dalam proses belajar pasti ada kesalahan.

Salam santun, All admin

Ilmu SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang