Dialog Tag

4.1K 217 31
                                    

CARA-CARA MENULIS DIALOG YANG BENAR•••

1. PENGGUNAAN TANDA TITIK DI AKHIR DIALOG

CONTOH SALAH : “Aku yakin dia pemenangnya”.
CONTOH BENAR : “Aku yakin dia pemenangnya.”

Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.
Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :

CONTOH SALAH : “Dia memang sangat berbakat.” menatap Bayu kagum.
CONTOH BENAR : “Dia memang sangat berbakat.” Menatap Bayu kagum.

Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi. Yap. Huruf awal narasi harus didahului oleh kapital.

Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :

CONTOH SALAH : Andi tersenyum, “Kamu adalah sahabat terbaik.”
CONTOH BENAR : Andi tersenyum. “Kamu adalah sahabat terbaik.”

Perbedaannya apa? Penggunaan tanda baca. Yup! Yang pertama kenapa salah? Kan, huruf awal dalam dialognya udah bener … pake kapital? Emang, sih. Tapi, penulis menggunakan tanda baca (,) yang seharusnya (.)

Penggunaan tanda koma di akhir dialog biasanya, digunakan bersamaan dengan dialog tag.

Apa itu dialog tag?
Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog. Fungsinya menginformasikan si pengucap kepada pembaca. Selain itu, dialog tag digunakan apabila dialog tersebut isinya tentang pengungkapan sesuatu. Diawali dengan huruf kecil setelah tanda petik.

Dan ditandai dengan : “ujar, kata, pekik, sambung, tukas, ungkap, dan lain sebagainya.”

CONTOH SALAH : “Aku yang membuang kucing itu.” Ungkap Daniel.
CONTOH BENAR : “Aku yang membuang kucing itu,” ungkap Daniel.

Di mana perbedaannya? Coba perhatikan. Contoh awal, tanda bacanya adalah (.) yang seharusnya (,).

Kemudian, huruf awal setelah dialog adalah besar. Padahal, seharusnya huruf awalnya adalah kecil.

Perhatikan contoh berikut ini :
CONTOH SALAH : Salsa berkata. “Sepeda barumu kupinjam.”
CONTOH BENAR : Salsa berkata, “Sepeda barumu kupinjam.”

Nah, frase sejenis “Ungkap Daniel” dan “Salsa berkata” itulah yang disebut sebagai Dialog Tag.

Apabila dialog tagnya berada di awal seperti contoh Salsa, maka setelah kata “Salsa berkata” diberi tanda baca (,) baru kemudian memulai dialog dan diakhiri dengan tanda baca (.) sebelum tanda kutip penutup sebagai tanda baca.

Apabila dialog tag berada di akhir seperti contoh Daniel, maka gunakan tanda baca (,) sebelum tanda kutip penutup dalam dialog.

CATATAN : Ingat. Huruf awal setelah dialog adalah huruf kecil.

2. PENGGUNAAN TANDA SERU DI AKHIR DIALOG

Tanda seru biasanya digunakan untuk menegaskan, memberi peringatan, ungkapan marah dan berteriak.

Perhatikan contoh A :
CONTOH SALAH: “Pergi dari rumahku sekarang.” bentak Rafli.
CONTOH BENAR: “Pergi dari rumahku sekarang!” bentak Rafli.

Kenapa contoh awal salah dan contoh kedua benar?

Lihatlah narasi setelah dialog. Di situ, narasinya adalah “Bentak” yang mana sudah pasti intonasinya tinggi, bukan?
Untuk itulah, tanda bacanya menggunakan (!).

Perhatikan contoh B :
CONTOH SALAH : “Aku tidak sejahat itu!” ucapnya lirih.
CONTOH BENAR: “Aku tidak sejahat itu …” ucapnya lirih.

Kenapa contoh awal salah? Padahal, itu sebuah bentuk penegasan. Dia menegaskan bahwa dia tidak sejahat yang orang kira. Yup! Kalau dilihat dari segi ungkapan memang benar.

Lalu apa yang salah? Narasinya. Coba perhatikan lebih detail. Penulis memberi narasi “ucapnya lirih.” yang mana kata lirih intonasinya rendah. Tidak sesuai dengan pengertian tanda seru itu sendiri, bukan? Jadi, harus di perhatikan baik-baik ya, guys.

CATATAN : Apabila ingin menggunakan contoh B (contoh salah), maka setelah dialog tidak usah menggunakan narasi lagi.
“Aku tidak sejahat itu!”

3. PENGGUNAAN TANDA TANYA DI AKHIR DIALOG

Tanda tanya digunakan untuk melenggapi kalimat tanya.
CONTOH SALAH : “Sedang apa kamu di sini?”, Tanya Kanza.
CONTOH BENAR : “Sedang apa kamu di sini?” tanya Kanza.

Contoh awal salah karena setelah tanda kutip di akhir dialog, penulis kembali menggunakan tanda baca. Itu jelas salah karena menggunakan dua tanda baca.

Selain itu, posisinya pun tidak sesuai aturan. Jadi, buanglah tanda koma pada tempatnya :v

Dan lagi, huruf awal dalam narasi menggunakan huruf kapital, yang mana seharusnya menggunakan huruf kecil.

CATATAN : Setiap dialog yang menggunakan tanda tanya atau tanda seru, narasinya diawali dengan huruf kecil. (teriaknya; tanyanya.)

PERHATIKAN CONTOH :
“Apa kau yang melukainya?” Melirik ke arah wanita di sampingnya.

Kenapa huruf awal dalam narasinya kapital? Yup! Karena sudah beda kalimat. “Melirik wanita di sampingnya” dikatakan sebagai kalimat baru.

Berbeda apabila kalimatnya seperti ini :
“Apa kau yang melukainya?” tanya Arsyil melirik wanita di sampingnya. Betul! Karena diawali dengan kata seperti (tanya, selidik, dll). Dan itu dikatakan masih dalam satu kalimat.

Sumber : Naci Writers Indonesia.

Perlu kalian ketahui, teknik menulis dengan gaya menulis itu berbeda. Jangan disama-samain!

Teknik menulis itu hukumnya wajib. Udah ada aturannya.
Kalo gaya menulis itu cara author menggambarkan ceritanya. Entah itu dengan kata-kata yang puitis, ato kata-kata yang lugas.

Jadi, jangan ngeles bilang itu gaya kamu dalam menulis kalo penembatan tanda baca salah semua. Tanda baca itu masuk teknik menulis vroh ... hukumnya wajib.

Ilmu SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang