25

35 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala sudah tahu jika Malik ada di depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala sudah tahu jika Malik ada di depan pintu. Pasalnya daritadi dia terus mendengar langkah kaki secara bolak-balik melewati kamar kostnya. Ia hanya heran kenapa dia tidak mengetuk, atau dia menunggu dibukakan. Kala terlampau bingung, pesan terakhir Malik jika dirinya sudah di depan. Namun tak kunjung mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Eh Kal." Malik terlihat bergitu kikuk, ini pertama kalinya ia melihat Malik seperti ini. Kala hanya merespon dengan mengangguk, kemudian ia melipir ke samping, mempersilahkan Malik agar masuk. "Thank you."

Lekas ia menyuguhkan minuman kaleng kepada Malik yang notabenya sebagai tamu nya.

"Jadi lo mau ngomong apa?"

"Gw mau minta maaf. Gw tau gw brengsek Kal."

"Gak seharusnya gw nyakitin lo."

"Oh, gw udah lupa juga." Bohong tuturnya. Ia sengaja memalingkan wajahnya dari Malik. Sebab terlalu takut untuk menunjukkan ekspresi wajahnya saat ini.

"Gimana persiapan lo buat ke UK." Kala menatap mata Malik. Susah payah ia menahan untuk tak menitikkan air matanya. Kini Malik membalas menatap kedua bola mata Kala dengan lekat. Di lihatnya setiap inch yang ada di hadapannya. "Kal." Lirih Malik.

"Iya?"

"2 hari lagi gw berangkat ke UK. Persiapan udah semua."

"Gw sengaja luangin waktu buat minta maaf ke lo, dan ke mas Raja." Sambungnya.

"Oh gitu, btw sukses terus ya." Kali ini air matanya lolos. Ia lekas mengusap air matanya secara serampangan. Malik yang melihat itu, mengambil tangan Kala, kemudian mengambil alih untuk mengusap air mata itu secara perlahan. "Are you ok?" Ucapnya di sela-sela kegiatan mengusap air mata Kala.

"I-im ok kok. I dont know why im crying like this. Sorry." Kala menghela nafas nya dalam.

"No need to sorry."

"Kal, sekali lagi maafin gw ya."

Hening, Kala tak menjawab permintaan maaf Malik itu. Ia hanya menatap matanya sayu. Beribu makna terkandung dalam tatapannya.

Raja dan semestanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang