Last Word, Something You Never Hear from Him

21 5 0
                                    

Kal, sebenarnya seringkali aku mencoba mengusir mu dari hidupku kan. Apalagi disaat aku di vonis menderita penyakit mematikan. Mungkin kamu paham apa yang aku rasa, oleh karena itu kamu selalu menolak dan terus saja merawat dan mendekat kearahku. Selalu berlari sambil tersenyum ke-arahku. Senyumanmu yang sama, dan kuharap tak akan pernah berubah.

i'll always remember the way you smile, cry, your laugh, even when you moan my name (that night). Honestly every single time i cant stop thinking about you, this love too strong setidaknya itu yang sempat aku percaya. Sebelum aku merasakan bahwa kamu sendiri mencintaiku dengan tulus. Maaf jika dahulu aku sempat meragukan mu, mengatakan kata yang kejam seperti 'you never love me'.

aku ingat bagaimana genggaman tanganmu selalu menelisik setiap jariku, mengelusnya dan memberikan kenyamanan. Dengan kamu yang tertidur pulas di kursi menunggu diriku siuman di Rumah Sakit. Jujur saja, aku sempat merasa bahwa kamu juga lelah. Beberapa kali kamu menghindar bukan? Tentu aku tidak membencimu kok, aku paham perasaan itu. Karena pernah berada di kondisi yang sama. apalagi aku hanya sebatas pacar kamu.

Malam ini, aku merasa hidupku sudah tak lama lagi, bahkan setiap aku ingin mengatakan sesuatu selalu saja tak bisa. Entah terhalang tabung oksigen, ataupun kamu yang sedang tidur maupun aku yang sedang tak sadarkan diri. Tapi disetiap itu, aku selalu mengatakan bahwa aku mencintaimu, tulus. Maaf jika sudah beberapa tahun aku selalu terlupa untuk mengatakan 'i love you', karena penyakit yang cukup mendistraksi pikiranku ini. Dan terima kasih karena telah menemani, memberikan kenyamanan, merawat, memberikan kenangan yang baik sebelum aku tiada. Bahkan jika saat ini aku harus pergi aku ikhlas, setidaknya aku sempat merasakan genggaman tanganmu di tanganku, dan kamu berada disampingku. Sehingga aku tak takut untuk melangkah ke kehidupan selanjutnya.

"K-kkal, aku cinta kamu, sayang." tit...tit... tit... Monitor di sebelah ranjang pasien, berbunyi. Saat itu Raja benar-benar harus meninggalkan Kala, dan Kala harus belajar untuk merelakannya.

Terima kasih yang sudah mengikuti cerita ini, maaf kalau banyak time stamp yang kurang tepat, atau banyak typo dan kesalahan pemilihan kalimat. Aku haturkan terima kasih banyak. Aku harap kalian akan menjalani hidup tanpa penyesalan, dan bahagia selalu guys.... Seeee you!!!!

Raja dan semestanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang