13. Nenin Riana

114 21 0
                                    

 Sore itu Jakarta nampak sendu. Langit sejak siang nampak mendung. Dalam hati Aca berdoa agar tak turun hujan, karena dirinya harus segera menjemput Hasya di Baby Care.

"Loh, Ca. Mau pulang? Mobil mu mana?" Sapa seseorang. Menghampiri Aca.

"Iya, Tante. Kebetulan Aca gak bawa mobil tadi berangkat kesini bareng Raya." Jawab Aca.

"Yaudah, bareng tante aja yuk. Tante juga kan kebetulan mau pulang" Tawar Wanita tersebut ramah.

"Eh, Gak usah Tante Riana. Aca pake taxi aja. Rumah aca jauh di Bekasi." Aca tersenyum meyakinkan Riana.

"Ih Bekasi mah deket" Jawab Riana yang tetap kekeuh.

 "Lagian, Aca harus jemput anak Aca dulu. Ngerepotin nantinya" jelas Aca merasa tak enak.

"Ya gak apa-apa dong. Yuk udah Ikut aja. Lagian Tante mau juga ketemu anak kamu. Kata Herlina anak kamu lucu banget" Aca menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Yuk, Ca. Tuh supir Tante udah nungguin" Akhirnya Aca mengekori Riana dari belakang. Mengiyakan tawaran Riana.

Riana dan Herlina yang merupakan Ibu Raya adalah sahabat sejak lama. Riana juga merupakan customer tetap Butik Herlina. Tak jarang Aca dan Riana bertemu di Butik. Membuat Riana cukup mengenal Aca. Belakangan, Herlina bercerita soal Aca yang merupakan seorang single parents. Tentu saja mebuat Riana cukup kagum pada Gadis tersebut. Meskipun begitu, Riana bahkan lupa jika Aca adalah gadis yang pernah diceritakan oleh Haikal sang anak. Toh, sudah hampir 5 tahun Haikal tak pernah lagi membicarakan soal Aca pada Riana.

Akhirnya mau tak mau Aca menuruti keinginan Riana mengantarnya pulang. toh tak setiap hari Riana bertemu dengannya.

"Hi, Sayang" Aca merentangkan tangannya menyambut Hasya hangat kedalam pelukannya. Hasya dengan riang berlarian kedalam pelukan Aca. Riana nampak hangat melihat Aca dan Hasya. Melangkahkan kakinya. Menghampiri Hasya. Ikut menjongkokan tubuhnya. Menyamai tinggi Hasya.

"Hallo anak, Cantik. Siapa namanya?" Riana menatap sayang, Hasya. 

"Hasya, ibu" Jawab Hasya malu-malu. Aca tersenyum bangga.

"Panggil, Nenin aja" Pinta Riana menatap lembut Hasya. kemudian beralih menatap Aca. 

"Boleh kan Ca?" Tanya Riana meminta persetujuan yang tentu saja mampu membuat Aca sedikt kaget dengan pertanyaan Riana. Sedetik kemudian Aca menganggukan kepalanya menyetujui permintaan Riana.

"Hasya boleh panggil Nenin" Ucap Aca lembut.

"Nenin—" Panggil Hasya pelan. Namun masih dapat Riana dengar. Entah kenapa ada rasa haru dalam lubuk hati Riana yang tak dapat ia jelaskan.

"Sini sayang, peluk Nenin" Riana merentangkan tangannya yang langsung disambut oleh Hasya. Gadis kecil tersebut dengan senang hati memeluk Riana. Jika Riana lihat lagi Hasya mirip dengan Haikal saat kecil.

"Hasya lucu. Mirip anak tante waktu kecil" Ucap Riana tersenyum lembut. tentu saja Aca pun hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman.

"Yuk kita pulang sekarang" Riana mengulurkan tangannya agar Hasya genggam. Sedang Aca tersenyum. Hatinya menghangat. Setidaknya, Hasya memiliki banyak orang yang mau dengan senang hati menyebutnya Nenek dan Kakek.

butuh 1 jam 30 menit untuk sampai dirumah Aca. sepanjang perjalanan Hasya nampak ceria. Gadis tersebut tak henti berceloteh. Beruntung Riana dengan sabar mau menanggapinya.

"Rumah kamu disini, Ca?" Aca menggendong Hasya yang sudah tertidur sejak tadi.

"Iya, tante. Mau mampir dulu, Tante?" Tawar Aca. Ditolak halus oleh Riana.

"Lain kali ya sayang. Udah terlalu sore. Takut hujan" Aca mengangguk.

"Makasih ya, Tante. Maaf ngerepotin harus jauh-jauh anter Aca kesini" Riana menatap Aca hangat.

"Gak apa-apa, Aca. Tante seneng. Kalian berdua hati-hati ya dirumah. Oh iya, Tante boleh minta nomer handphone kamu?" Riana menjulurkan Handphonenya segera Aca raih. Dengan lihai Aca memberikan nomernya Riana. "Kalo ada apa-apa jangan sungkan hubungi Tante ya sayang" Aca tersenyum cerah.

"Makasih banyak ya, Tante"

"Ibund, Nenin baik ya. Hasya sayang nenin." Ucap Hasya saat Aca hendak menidurkan putri kecilnya. Aca tertegun dengan ucapan Hasya. Tak biasanya putri kecilnya tersebut berkata demikian. Terlebih ia dan Riana baru saja bertemu hari ini.

"Hasya sayang nenin? Kalo nanti main sama Nenin, mau?" Hasya nampak berbinar. Gadis tersebut bersorak senang.

"Mau!" Aca hanya terkekeh mendengarkan sang putri.

"Mau!" Aca hanya terkekeh mendengarkan sang putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HELLO GUYS!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HELLO GUYS!!!

Gimanaa gimanaaaa? Ada yang gemes juga gak sih sama Hasya.

btw, aku beneran suka sama nama Hasya yang ternyata punya arti sebagus itu. huhu.

hope you guys like it!!

maaf atas typo dan ceritanya yang bosenin.

terimakasih sudah mampir dan membaca

feel free to vote and comment!

XOXO!!

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang