15. Haikal and Aca's First meet

140 21 0
                                    

 Hari itu Hasya merengek meminta mengajak Aca pergi. Jika sudah begini Aca harus menuruti permintaan Hasya.

"Emang Hasya mau kemana?" Tanya Aca merapihkan baju Hasya. Menguncir rambut Hasya menjadi dua.

"Mau beli es krim Ibund" Ucap Hasya lucu.

Hasya sudah mulai hafal. Jika Sabtu dan minggu sang Bunda akan ada untuknya. Gadis tersebut akan mengajak Aca pergi keluar hanya untuk membeli Es Krim mangga favorite nya. Aca melajukan Agya Hitam miliknya ke sebuah mall besar. Toh, Aca berniat membeli beberapa baju untuk Hasya.

Aca memasuki sebuah toko pakaian khusus anak.

"Ibund, Ayo beli es krim" Ucap Hasya. Menarik baju Aca pelan.

"Sebentar ya, sayang. Ibund beli ini dulu. Nanti kita beli Es Krim okey?" Tawar Aca. Membuat Hasya mau tak mau menganggukan kepalanya mengiyakan. Gadis kecil tersebut memilih menunggu didepan. Memperhatikan Booth Es Krim favorite nya yang hanya berjarak beberapa toko.

"Om Baik!" Ucap Hasya menghampiri Haikal. Haikal setengah terkejut mendapati Hasya menghampiri dan memanggilnya dengan sebutan Om Baik.

"Oh, Hi Cantik" Haikal menjongkokan kakinya. Menyamai tinggi Hasya. Dapat Haikal pastikan gadis tersebut sangat menginginkan es krim diseberang sana.

"Kamu mau Es Krim?" Tanya Haikal berhasil mendapatkan perhatian sepenuhnya dari gadis kecil tersebut.

"Mau" Jawab Hasya pelan. Haikal terkekeh.

"Yuk, kita beli" Hasya langsung memegangi jemari telunjuk Haikal. Sedikit tersentak, Namun Haikal amat senang.

"Nama kamu siapa?" tanya Haikal saat keduanya tengah menunggu es krim vabilla milik gadis kecil tersebut.

"Hasya Om" jawab gadis kecil tersebut ceria. Sebuah senyum tercipta dibibir haikal.

"Ini es krimnya. Hasya tunggu ya. Om mau bayar dulu. Hasya tunggu disini ya" sebuah anggukan Hasya berikan.

"Hasyaaaa. kan udah Ibund bilang jangan jauh-jauh dari Ibund" ucap seorang gadis menghampiri Hasya. memeluk gadis kecil tersebut erat. Haikal yang sudah sangat hafal dengan suara tersebut segera membalikan tubuhnya.

"Aca....." lirih haikal. dadanya berdegup cepat. Pun dengan Aca. Mata keduanya bertemu. Sepersekian detik keduanya mematung.

"Ibuund" ucap Hasya menyadarkan keduanya.

"Sayang, kita pulang sekarang ya" ucap Aca. memilih mengajak Hasya pergi tanpa sepatah katapun ia ucapkan pada Haikal.

"Ca... Acaaaaa" panggil haikal saat ia sadar Aca dan Hasya sudah menghilang dari jangkauannya. "Haikal goblok!" rutuknya.

Aca memilih mengajak Hasya pergi. Setelah cukup jauh. Hasya mendudukan tubuhnya dengan lemas di sebuah kursi panjang.

"Ibund, Om tadi yang kasih hasya es krim. Om nya baik ya Bund" ucap Hasya. tak Aca tanggapi. kepalanya terlalu penuh dengan sosok Haikal yang muncul dihadapannya. Dadanya berdegup kencang. Bagaimana mungkin takdir membiarkannya terlebih Hasya bertemu dengan Haikal. ada rasa sesak dihatinya.

"Ibund nangis? Ibund kenapa?" Hasya menatap sedih Aca. "Hasya nakal ya?" lirih Hasya ikut menangis. Aca memeluk gadis tersebut erat.

"Hasya gak nakal kok sayang. Hasya baik. Hasya pinter. Hasya anak Ibund. maafin Ibund ya sayang" jawab Aca. Ada rasa bersalah saat melihat Hasya dan terlebih bayang-bayang haikal dikepalanya. Rasa bersalah karena membuat Hasya jauh dari Ayah kandungnya

"Maafin ibund ya sayang" ucap Aca lagi.

Haikal segera merogoh handphonenya disaku celana. Dengan cepat tangannya memencet sebuah nama.

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang