40. Hasya

58 12 0
                                    

 Minggu ini Haikal mulai sibuk menggarap lagu sebagai Produser bersama Tio. Sering Haikal memilih tidur di Studio karena terlalu malas pulang. Tentu saja atas sepengetahuan Aca. Lelaki tersebut tak mau membuat gadisnya khawatir.

Maka hari ini Aca memutuskan untuk menghampiri Haikal di Studio. Selain itu, Raya mengabari bahwa Yara kekasih Agam akan datang juga. Sengaja Aca pun ikut agar lebih akrab dengan Yara.

"Hi, Kak!" Aca yang baru sampai disambut Agam yang juga baru saja datang dari warung. Terlihat dari bungkusan kresek ditangan Agam.

"Hi, Ca. Baru dateng?" Aca mengangguk mengiyakan.

"Hi, Cantik!" Agam menjongkokan badannya. Menyapa Hasya lembut. "Yuk kedalem. Hasya mau ketemu Ayah kan?" Hasya mengangguk kegirangan. Sedang Aca hanya mengekori dari belakang.

"Tuh, Ayah nya. Kasih Hug" Ucap Agam membiarkan gadis kecil tersebut berlarian menghampiri Haikal.

"Ayah!" Hasya menghambur pada Haikal yang tengah duduk. Menyandar kepalanya pada kursi. Memejamkan matanya. Tidak ia tak benar-benar tertidur.

"Loh, princess Ayah!" Haikal menggendong Hasya kedalam pangkuannya. Haikal memutarkan kepalnya mencari sosok Aca.

"Kok gak bilang mau kesini?" Haikal menatap Aca lembut yang kini sudah berdiri disampingnya. Haikal lantas menggeserkan kursi untuk Aca duduk. Sedang Agam yang cukup peka memilih mengajak Hasya keluar.

"Anak cantik, mau jajan ke depan sama Om Agam, Gak?" Agam mengulurkan tangannya.

"Mau! Boleh Bund?" Tanya Hasya izin.

"Boleh, Sayang. Jangan jajan permen ya!" Aca mengingatkan.

Agam dan Hasya pun pergi. Meninggalkan Haikal dan Aca berdua. Haikal menarik kursi Aca agar semakin dekat dengannya.

"Cape banget ya?" Tanya Aca merapihkan rambut Haikal yang acak-acakan. Haikal selalu suka saat Aca merapihkan rambutnya. Ia bisa melihat jelas betapa cantiknya gadis dihadapannya. Selain itu, Haikal benar-benar merasakan kasih sayang Aca yang amat besar kepadanya.

"Kamu sama Hasya dateng, capenya ilang" Haikal tersenyum manja.

"Lebay banget sih, Kak!" Tegur Aca memukul dada bidang Haikal pelan.

"Serius aku, sayang. Kamu sama Hasya tuh obat aku" Aca tersenyum malu. Haikal yang gemas mendekatkan wajahnya pada Aca. Mengecup singkat bibir pink Aca.

"Kak—" Aca menatap Haikal malu. Haikal terkekeh melihat Aca yang salah tingkah. Sejak pertemuan mereka kembali beberapa bulan yang lalu. Keduanya tak pernah benar-benar melakukan hal lain selain sebuah pelukan. Tak salah jika Aca menjadi sangat salah tingkah saat akhirnya Haikal mengecup singkat bibirnya.

"Pacaran mulu" Tio mengintrupsi keduanya.

"Ganggu mulu sih, Bang. Gak boleh banget gue menikmati waktu berdua" Gerutu Haikal.

"Nikahin dulu, Aca. Baru berduaan lu" Ucap Tio mendapat delikan dari Haikal. Sedang Aca tertawa puas.

"Yuk, Anak-anak udah kumpul. Si rafael bawa pizza." Di jawab anggukan oleh Haikal. Menggenggam jemari Aca. Membawanya menuju sofa ruang tengah.

"Princess Ayah" Ucap Haikal menarik Hasya kedalam pelukannya.

"Anjing, Kal. Lagi maen sama gue" Ucap Nando sebal.

"Bodo, dia anak gue" Haikal membawa Hasya ke sofa. Duduk disebelah Aca.

"Pelit banget anjir, Ca laki lu" Gerutu Nando tak terima.

"Kebayang banget gue seover protektif apa si Haikal nanti" Rafael memandang Hasya kasian.

"Hasya pasti bersyukur banget lah punya Ayah gue" Haikal mencibir.

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang