"Kak, Jadikan dinner sama Teteh?" Tanya Aca pada Haikal yang tengah asik bermain dengan Hasya.
"Jadi, kok. Teteh bilang dia selesai jam 5. Kita ketemu disana aja katanya" balas Haikal tanpa mengalihkan atensinya dari Hasya.
Setelah acara lamaran secara pribadi kemarin. Aca terus terpikirkan soal Hana. Merasa tak enak karena dirinya harus melangkahi Hana sang Kakak. Untung saja Haikal cukup peka. Haikal pun memilih untuk mengajak Aca makan malam bersama Hana. Tentu saja kali ini Hasya ikut dengannya. Tak enak selalu menitipkan Hasya pada Riana.
"Padahal Hasya dirumah aja, Cal, Ca" Ucap Riana menatap Hasya yang justru nampak bahagia.
"Gak pa-pa, Bund. Biar Bunda istirahat. Seharian maen terus sama Hasya" Ucap Aca lembut.
"Yaudah, gih cepet pergi. Takut kemaleman" Haikal dan Aca segera berpamitan. Toh Hana juga sudah selesai dan sedang dalam perjalanan.
Selama perjalanan Hasya memilih duduk didepan. Dipangku Aca. Gadis kecil tersebut nampak girang bepergian bersama Ibund dan Ayah nya. Sesekali ia bernyanyi sesekali ia bercerita. Aca dan Haikal yang mendengar pun tak lelah menanggapi.
Hingga gadis tersebut lelah dan tertidur bahkan sebelum sampai."Sayang, Hasya tidur?" Tanya Haikal mengelus surai hitam, Hasya pelan.
"Iya, Kak. Mungkin karena tadi siang juga gak tidur, Makanya jam segini udah ngantuk" Aca menatap sayang gadis dipangkuannya. Menciumin putri kecilnya perlahan. Haikal yang melihatnya tersenyum. Hatinya menghangat. Ia selalu suka bagaimana Aca menunjukan kasih sayangnya pada Hasya. Lembut.
Beruntung Haikal memesan private room untuk dinnernya malam itu. Ia bisa dengan leluasa menidurkan Hasya di Sofa tanpa gadis kecilnya terganggu oleh suara apapun. Karena private room cukup kedap suara.
Haikal duduk disebelah Aca. Mengalungkan lengannya pada bahu Aca. Aca hanya tersenyum dengan tingkah laku Haikal.
"Capek ya?" Haikal menatap Aca lembut. Aca hanya menggelengkan kepalanya.
"Enggak, kok. Kakak gimana tadi di Studio?" Aca balik bertanya. Menatap Haikal lembut.
"Duh, gak bisa nih" Haikal menarik tangannya dari bahu Aca. Sedikit menjauhkan dirinya dari Aca. Sontak membuat Aca mengernyitkan dahinya bingung.
"Kenapa, Kak?" Tanya Aca tak mengerti.
"Aku gak bisa kamu liatin kaya gitu. Degdegan, Ca" Aca tertawa mendengar ucapan Haikal.
"Apaan sih, Kak. Lebay deh!"
"Loh, serius sayang. Kamu jangan sering-sering deh liatin aku kaya gitu. Aku masih mau umur panjang" Ucap Haikal mendapatkan pukulan ringan dari Aca.
"Kalo ngomong ih seenaknya aja! Ya aku juga mau lah kakak panjang umur" Gerutu Aca justru membuat Haikal terkekeh.
"Pacaran mulu lu ya gue liat-liat" Ujar Hana yang baru saja datang.
"Teh sini, Duduk" Aca mengajak Hana masuk. Memilih duduk disebelah Hana.
"Kamu gak mau duduk disebelah aku?" Haikal menatap Aca cemberut.
"Gak, aku mau disebelah Teteh aja. Kamu jagain anak aku" Ucap Aca lagi.
"Anak kita!" Haikal menatap Aca tegas.
"Eh iya, ponakan gue tidur? Ih kok tidur sih? Kan gue bawain hadiah" Hana menatap sedih hadiahnya. Aca terkekeh melihat tingkah sang Kakak.
"Kan bisa dikasih nanti di rumah, Teh" Ucap Aca mengingatkan.
"Hadiah buat gue mana, Teh?" Ucap Haikal menyodorkan tangannya.
Hana merogoh saku tas nya.
"Nih, hadiah buat lu. Dari Malvin. Katanya harus diabisin!" Haikal menatap malas botol vitamin ditangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/363866664-288-k586228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]
Fanfictionsedikit cerita tentang pengeorbanan, cinta yang dalam dan bahagia yang diperjuangkan.