45. D-Day!

63 12 0
                                    

Jam baru menunjukan pukul 7 pagi. Namun Haikal sudah terbangun. Padahal ia baru bisa tertidur jam 5 pagi tadi.

"Gak tidur lu?" Hana menghampiri Haikal yang tengah menyeruput kopinya di restoran hotel.

"Tidur. 2 jam doang gue, Teh" Hana menggelengkan kepalanya. Diikutin Malvin dibelakang.

"Udah tidur bentar, langsung ngopi pula" Omel Malvin.

"Sekali ini doang, A. Janji" Haikal memohon pada Malvin.

"Teh, gue minta tolong liatin Hasya dong. Tapi lu jangan bangunin Aca. Dia baru bisa tidur jam 3. Dia makeup siangan kan?"

"Sumpah, Aca baru tidur jam 3? Ya ampun. Iya, untung makeup jam 10an Cal. Biar dia tidur dulu deh. Nanti gue bangunin jam 9an"

"Makasih, Teteh ku sayang"

"Geli! Yaudah gue liat Hasya dulu" Haikal menganggukan kepalanya.

Tak lama Hana kembali dengan Hasya digendongannya. Gadis kecil tersebut menjulurkan tangannya pada Haikal. Meminta lelaki tersebut menggendongnya. Haikal tersenyum cerah. Menggapai jemari Hasya.

"Hasya sama Onty aja, Ya. Ayah nya biar sarapan dulu" Ucap Hana lembut. Namun Hasya justru menampakan wajah sedih.

"Gak pa-pa, Teh. Sini biar Hasya sama gue" Haikal mengambil Hasya dari gendongan Hana.

"Yaudah, yuk sarapan dulu. Biar nanti Hasya gue suapin sekalian" Haikal menganggukan kepalanya. Mengekori Hana dari belakang.

"Aca mana?" Riana menatap bingung pada kedua anaknya.

"Aca masih tidur, Bund. Dia baru bisa tidur tadi jam 3" Ucap Hana menjelaskan.

"Duh, pasti Aca gak bisa tidur. Yaudah yuk kita makan dulu. Biar nanti Aca nyusul" Hasya duduk dipangkuan Haikal. Namun gadis kecil tersebut nampakna masih sedikit mengantuk. Alhasil, Hasya justru kembali tidur dipangkuan Haikal.

"Tidur lagi" Hana menepuk lengan Haikal. Berbisik. Menunjukan Hasya yang kembali pulas. Haikal terkekeh. Hasya selalu mudah untuk tidur saat berada dalam gendongannya atau pangkuannya. Senyaman itukah?

***

"Ca, bangun yuk. Udah jam 9" Hana membangunkan Aca lembut. Aca nampak terdiam sejenak.

"Teh, Hasya mana?" Tanya Aca saat sadar Hasya tak lagi di sampingnya.

"Hasya dibawah sama Mas Raga.

"Mas Raga, Mamih sama Papih udah dateng?" Hana mengangguk mengiyakan.

"Maaf ya teh Aca bangun kesiangan" Aca menyesal. Menatap Hana malu.

"Engga kok, Ca. Emang Haikal yang nyuruh kita gak bangunin kamu" Hana tersenyum hangat. Hati Aca menghangat. Lelaki tersebut tau jika ia baru tertidur jam 3 pagi. Terimakasih ia ucapkan untuk Haikal.

"Udah, jangan dipikirin. Lagian semua orang pasti ngerti, kok Ca. Kamu pasti gelisah semaleman" Aca hanya tersenyum.

"Sarapan dulu. Terus siap-siap buat makeup ya" Aca memberikan anggukannya sebagai tanda mengerti.

Aca segera bersiap. Jantungnya semakin tak karuan. Untuk sarapan pun Aca malas. Sedari tadi Aca tak melihat Haikal ataupun Hasya. Setiap Aca menanyakan Hasya pasti selalu menjawab

"Udah, makeup aja dulu. Hasya aman". Aca tau benar Hasya akan aman, namun ia merindukan gadis kecilnya tersebut. pasalnya sejak bangun tidur ia belum bertemu dengan Hasya.

"Rey, beneran deh Hasya dimana? kangen" Rengek Aca pada Raya yang tengah menunggunya.

"Ada udah ih fokus aja. nanti juga ketemu" ucap Raya galak.

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang