20. Semua sayang Hasya

109 22 0
                                    

Sore itu di temani Raya, Aca bermain dengan Hasya di kasur. Hasya menjadi sangat manja. Sesekali Hasya menanyakan Haikal.

"Om baik mana sih bund?" Menampakan wajah sedihnya. Aca terkekeh gemas melihat tingkah sang putri.

"Om baik pulang dulu, sayang. Nanti besok kesini lagi" Lembut Aca mengusap surai hitam Hasya.

"Hasya mau sekarang" Lirihnya lagi. Raya terkekeh.

"Hasya sayang sama om Baik?" Hasya berbinar mendapatkan pertanyaan dari Raya.

"Sayang dong onty" Jawab Hasya.

"Kalo sama Ibund sayang mana?" Kini Aca yang penasaran. Hasya nampak berpikir sejenak.

"Em... Om baik. Sedikit" Jawab Hasya pelan justru membuat Raya tertawa puas. Sedang Aca hanya memberikan ekspresi sedihnya pada Hasya. Berpura-pura menangis. Hasya yang melihatnya segera memeluk Aca erat.

"Hasya juga sayang Ibund. Baru sayang Om Baik" ujar Hasya mencium pipi Aca sekilas. Aca tersenyum hangat.

"Apa nih, ada yang nyebut-nyebut om baik?" Haikal menghampiri ketiga gadis yang tengah bercengkraman.

"OM BAIK!" Teriak Hasya kegirangan. Memeluk Haikal erat.

"Ca, Ada yang mau ketemu" Pelan Haikal.

"Siapa Kak?" Aca turun dari ranjang milik Hasya. Haikal melepaskan pelukan Hasya.

"Sebentar ya, sayang" Hasya mengangguk mengiyakan.

"Yuk" Haikal menarik jemari Aca kedalam genggamnya.

"Bund" Teriak Haikal. Loh, Bund? Bunda? Kak Haikal membawa sang ibu? Jantung Aca berdegup kencang. Ia belum siap bertemu dengan ibu Haikal. Ia terlalu malu.

"Aca?"

"Tante Riana?"

Riana menarik Aca kedalam pelukannya. Pun dengan Aca. Ia memeluk Riana erat. Tak menyangka jika gadis yang ternyata pacar Haikal adalah Aca yang ia kenal. Pun jika diingat lagi, Haikal pernah berkata nama gadis tersebut Aca. Namun, itupun beberapa taun yang lalu. Riana bahkan lupa.

Pantas saja saat Hasya memanggilnya Nenin hatinya amat terenyuh. Ternyata Hasya adalah cucunya. Gadis lucu dan ceria yang ia sayangi benar cucunya.

"Astaga, ternyata Aca itu kamu, Nak" Riana menangis terharu. Tak ingin cepat melepaskan pelukannya. Sedangkan Haikal hanya menatap keduanya bingung.

"Tante Riana beneran ibu lu, Kak?" Raya yang juga tak percaya menatap Haikal penuh tanya. Haikal menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Gila, sempit banget dunia. Fix sih, lu sama Aca beneran jodoh" Ungkap Raya di Aminkan beribu kali oleh Haikal.

"Hasyaaa" Panggil Riana menghampiri Hasya.

"Neninnn" Panggil Hasya sumringah. Melebarkan kedua tangannya meminta Riana memeluknya. Riana terkekeh melihat betapa gemasnya cucunya tersebut.

"Aduh, cucu Nenin yang cantik" Riana mendekap tubuh kecil Hasya, Sayang.

"Nenin?" Haikal menatap Aca bingung. "Kalian beneran saling kenal?" Tanya Haikal lagi. Aca terkekeh sembari menganggukan kepalanya.

"Aku kerja di butik Tante Herlina. Tante Riana pelanggan setia butik tante Herlina. Makanya aku kenal tante Riana. Hasya juga lumayan deket sama tante Riana" jelas Aca.

"Tapi kok kamu gak tau aku anak bunda?" Haikal mengerutkan dahinya.

"Ya kan aku cuma deket sekedar ngobrol. Ngapain juga kepo ke tante Riana anaknya siapa. Kak Hana aja gak pernah tante Riana sebut. Apalagi kamu, Kak" Haikal hanya menjawabnya "Oh".

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang