23. Terimakasih, Aca

105 20 0
                                    

Seharian ini Aca sibuk dengan rutinitasnya seperti biasa. Mengantar Hasya ke Bimbam, bekerja di butik. Menjemput Hasya. Pulang. Membereskan rumah. Namun kali ini rasanya ada yang kurang. Sesekali Aca menatap handphonenya. Menunggu seseorang memberinya kabar. Ia terlalu malu untuk sekedar menghubunginya terlebih dahulu jika bukan Hasya yang memaksanya. Terlebih. Jika sejak pagi tak ada kabar. Haikal, lelaki itu sedang sibuk di studio rekaman.

Untung saja Hasya tak sengotot kemarin untuk menelpon Haikal. Tetap saja. Aca merindukan lelaki tersebut.

Sebuah dering telpon berbunyi. Dengn segera Aca meraih handphonenya. Senyum Aca merekah saat ia lihat nama Haikal di layar handphonenya.

"Hallo, Kak"

"Hallo, Ca"

"Sibuk ya?"

"Iya, kita lagi garap lagu baru. Hasya mana?"

"Hasya baru aja tidur. Ini kan udah masuk jam tidurnya Hasya Kak"

"Udah makan?"

"Udah kok, Kak. Kakak sih pasti belum makan"

"Haha. Ini lagi nungguin makan kok. Bang Tio traktir kita"

"Makan yang bener, Kak. Kakak pasti bakal sering begadang"

"Iya, Ca- Aca"

"Hm.. Kenapa Kak?"

"Makasih, ya"

"Makasih untuk?"

"Makasih udah jadi Aca yang hebat, Makasih udah pertahanin Hasya, Makasih udah jadi Ibu yang hebat buat Hasya, Makasih Cantik"

"........."

"Pasti nangis. Jangan dong. Aku suka pengen peluk kamu kalo nangis"

"........."

"Masih nangis? Aku kesitu ya"

"Ngawur aja! Udah malem. Gak usah macem-macem"

"Haha... Gemes banget. Yaudah aku makan dulu ya. Night, sayang"

"Night, Kak"

Jantung Aca berdegup kencang. Haikal memanggilnya Sayang. Kenapa jantungnya harus sekencang ini berdegup?

***

Setelah panggilan telpon semalam. Seharian ini Haikal tak ada kabar. Lelaki tersebut benar-benar fokus jika sedang menggarap lagu. Sesekali Hasya menanyakan Haikal. Untung saja hari itu Hasya tak kekeuh ingin menelpon Haikal.

Jam di dinding sudah menunjukan pukul 12 malam. Ragu namun Aca tetap mengirim sebuah pesan pada Rafael. Tentu saja untuk menanyakan kondisi Haikal. Rafael bilang jika ia sudah di apartment. Namun Haikal dan Tio masih di studio. Rafael juga bilang mungkin lelaki tersebut akan sampai subuh di Studio rekaman.

Setelah semalam bertukar kabar dengan Rafael. Aca berniat menghampiri Haikal ke apartment nya. Kebetulan sekali hari itu hari Sabtu. Terlebih, Hasya juga sudah merindukan Haikal.

Setelah bertanya pada Hana. Haikal ternyata masih tinggal di apartment yang sama seperti 5 tahun yang lalu. Pin apartment pun masih menggunakan pin yang sama yang tentu saja Aca sangat hafal.

060506

Kombinasi dari bulan dan tanggal lahir dirinya dan Haikal yang hanya berbeda 1 hari.

Aca beruntung memiliki anak secerdas dan sepengertian Hasya. Gadis kecil tersebut tak keberatan untuk jalan dengannya saat tangan aca lumayan penuh dengan belanjaan.

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang