25. Night talk

89 20 0
                                    

Aca menatap lembut Hasya dan Haikal yang tertidur disopa. keduanya bahkan memiliki kebiasaan tidur yang sama. Haikal menyandar pada punggung kursi sedang Hasya dipangkuannya bersandar pada dada Haikal. keduanya tertidur dengan kepala yang miring. Aca tersenyum kecil.

"bahkan tidur kalian mirip" ucap Aca. perlahan Aca mengambil buku dongen di tangan Haikal. Namun, hal tersebut membuat haikal terbangun.

"Eh, maaf. aku bangunin kakak" ucap Aca Haikal menggelengkan kepalanya, "Sini, kak. Biar Hasya aku pindahin ke kamar" Haikal mengeratkan pelukannya.

"Biar aku aja, ca" Aca menganggukan kepalanya. Haikal mengekori Aca dari belakang. Haikal menidurkan Hasya dengan lembut. menutupi tubuh Hasya dengan selimut. membuat Hasya senyaman dan sehangat mungkin. memberikan kecupan di dahi gadis kecilnya itu.

"sleep well, sayang" bisik Haikal. Aca memilih pergi, meninggalkan Haikal. Tak mau Haikal melihat tangisnya.

"Ca-" Haikal menghampiri Aca yang nampak sedang menikmati waktunya di balkon. "Dingin, ngapain disini?" Namun Haikal tetap duduk di sebelah Aca. Di sofa yang cukup untuk dua orang.

"Sini, Kak. Udah aku siapin teh anget" Haikal meraih teh yang Aca siapkan.

"Ca-"

"Kak-"

Keduanya tersenyum. Saling memanggil di waktu yang sama.

"Kakak aja dulu" Pinta Aca dijawab anggukan oleh Haikal.

"Ca, aku udah mutusin buat keluar dari The Y0ungz-" Haikal menggantungkan ucapannya. Aca menatap Haikal dalam. Matanya mulai berair. Badannya mulai bergetar. Ia tak bisa menahan tangisnya. Haikal yang sadar Aca menangis menarik gadis tersebut kedalam rengkuhannya.

"Kok nangis?" Tanya Haikal, lembut.

"Maafin aku ya kak. Maafin aku sama Hasya" Ucap Aca dalam tangisnya. Justru membuat Haikal sakit.

"Hey, hey kok minta maaf? Hmm?" Aca mengeratkan pelukannya.

"Gara-gara aku sama Hasya kakak-"

"Ca, bukan salah kamu. Aku mutusin buat keluar juga bukan karena kamu atau Hasya. Bang Tio nawarin aku jadi Produser bahkan sebelum aku ketemu kamu" Haikal mencoba menjelaskan. Melepaskan pelukannya.

"Tapi tetep aja, gara-gara ketemu aku Kakak milih buat keluar. Padahal Kakak cinta banget sama gitar, sama nyanyi. Kak, aku sama Hasya gak pa-pa. Kakak gak usah mikirin kita berdua" Haikal menggelengkan kepalanya cepat.

"Enggak, Ca. Kalian jadi prioritas aku sekarang. Aku juga ngerasa 5 taun udah cukup. Aku udah mikirin ini mateng-mateng. Aku mau ngeganti waktu 5 taun aku yang ilang sama Hasya. Aku juga pengen liat Hasya gede. Aku pengen punya keluarga kecil sama kamu, Ca"

Aca menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tangisnya tak bisa ia hentikan setelah mendengar ucapan Haikal. Hatinya menghangat namun rasa bersalah datang di waktu yang sama. Haikal menarik aca kedalam dekapannya. Membiarkan Aca menangis sejadi-jadinya.

"Udah cukup kamu berjuang besarin Hasya sendirian 5 taun ini. Sekarang ijinin aku temenin kamu ya. Kita besarin Hasya bareng-bareng. Biar Hasya ngerasain juga punya keluarga utuh. Punya orang tua yang lengkap" Ucap Haikal semakin mengeratkan pelukannya. Aca pun semakin menangis. Rasanya seperti beban besar yang selama ini ia tanggung sendirian selama 5 tahun hilang seketika.

Haikal melapaskan pelukannya. Menakupkan kedua tangannya pada pipi Aca. Mendekatkan wajahnya pada Aca. Mencium dahi Aca lembut.

"Jangan pergi lagi ya, Ca. Jangan sendirian lagi. Ada aku" Ucap Haikal menatap Aca dalam.

"Makasih, ya kak. Maafin aku" Balas Aca. Haiakl tersenyum lembut. Mengusap sisa air mata diujung mata gadis tersebut.

"Udah malem kak. Kakak nginep aja" Haikal melirik jam tangan ditangannya.

"Aku boleh tidur sama Hasya?" Aca mengangguk mengiyakan permintaan Haikal.

"Makasih ya. Yaudah gih tidur. Udah malem. Night, Ca" Haikal tersenyum lembut.

"Kak" Haikal menghentikan langkahnya saat Aca memanggilnya.

"Kenapa, Ca?" Aca nampak menatap Haikal malu.

"Boleh peluk?" Haikal tersenyum mendengarkan permintaan Aca. Lelaki tersebut merentangkan kedua tangannya. Menyambut gadis tersebut memeluknya.

"Makasih juga Kak. Sleep well!" Aca bergegas masuk kedalam kamarnya. Terlalu malu melihat wajah Haikal.

"Gemes banget Ibunya Hasya" Kekeh Haikal.

"Gemes banget Ibunya Hasya" Kekeh Haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello guysss!!! Maaf yaa kalo weekend gini suka telat update hehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello guysss!!!
Maaf yaa kalo weekend gini suka telat update hehee.

Enjoyyy!!!

Terimakasih sudah mampir dan membaca!!

XOXO!!

Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang